Ch 1. Her Questions

9 0 0
                                    


Thana duduk seorang diri diruang klub. Sibuk memasang lensa dikamera miliknya. Tampak tak terganggu dengan seseorang yang baru saja masuk ke dalam dan mengambil tempat disebelahnya.


"Halo P'[1]" Thana meletakkan kamera dimeja dan menengok pria disebelahnya, Ward. Senior dan juga salah satu anggota klub photography seperti dia.

"Oh, halo. Kemana yang lain?" Thana mengangkat kedua bahunya -tak tahu- dan Ward hanya bergumam mengerti sembari meletakkan tas punggung dan ponselnya diatas meja.


Merebahkan punggung bidangnya pada sandaran kursi, Ward melirik sekilas pada Thana yang kembali fokus pada kamera mirrorlessnya. Kedua tangannya bersila didada, memutuskan memejamkan mata sesaat sebelum akhirnya membatalkan niat mendengar suara Thana.


"Kau sudah makan siang, P'?"

"Yup. Aku baru saja kembali.."

"Dengan pacarmu?" Ward mengangguk sembari membenarkan posisi duduknya. Kini ia fokus menghadap kearah Thana yang masih sibuk dengan kameranya. "Kau?" Alih-alih menjawab, Thana mengacungkan sebungkus coklat yang sudah habis setengah kearah Ward.


"Hanya itu? Kau bercanda!" Ward mengernyit melihatnya. Bagaimana bisa kau kenyang hanya dengan memakan sebungkus coklat? "Diet?"

Thana tertawa mendengarnya "Bukan P'. Sebelum kelas dimulai jam 10 tadi, aku baru saja makan sandwich dan susu. Disini masih penuh." Thana menepuk-nepuk pelan perutnya dan tersenyum kecil melihat raut lega seniornya. "Lagipula, aku bersyukur dengan diriku. Benar bukan?"

"Yeah."


Percakapan mereka terhenti ketika ponsel milik Ward berdering. Ia meraih ponselnya, melihat id caller dilayar ponsel dan mengembalikkan ke posisinya semula tanpa niatan untuk menjawab panggilan itu. Ia berharap si penelpon menyerah dan tidak menghubunginya lagi. Tapi sepertinya ia salah, ponselnya terus berdering tanpa henti.


Gadis disebelahnya melirik kearah ponsel dan Ward bergantian. Heran dengan sikap seniornya. "Kau tidak mengangkat panggilan itu?" Ward menggeleng. "Itu dari pacarmu, bukan?"

"Ya dan kita baru saja bertemu beberapa jam yang lalu untuk makan siang."

"Lalu?" Thana tak menemukan apa hubungannya dengan mereka baru saja bertemu dan Ward tak mengangkat panggilan telepon dari pacarnya. Seniornya tak pernah seacuh ini.

Ward mendesah kesal. "Abaikan." Tapi Thana tidak sependapat. Lama-lama ia terganggu dengan bunyi ponsel milik seniornya. Begitu memekakan telinga. Dan begitu ponsel itu berdering untuk yang keempat kalinya Thana langsung meraih ponsel Ward. "Hey!!"

"Kau tidak akan menjawab panggilan ini bukan." Ward sekali lagi menggeleng dan Thana tanpa segan menekan tombol off pada ponsel Ward dan meletakkan kembali kepada pemiliknya dengan raut kesal diwajahnya. "Berisik."


Dengan raut bingung Ward bergantian memandang wajah Thana dan ponsel digenggaman tanggannya yang mati. "Maaf." Hanya itu yang bisa ia katakan. Tidak ada maksud untuk membuat juniornya ini kesal.

"Jika kau sedang tidak ingin diganggu akan lebih baik kau mematikan ponselmu sedari tadi. Jadi kau tidak akan mengganggu yang lain." Thana masih dengan nada kesalnya.

"Bagaimana jika ada panggilan penting?"

"Itu urusanmu."


Ward tertawa geli tapi diam-diam mencatat dalam ingatannya tentang saran dari juniornya ini. Setelah itu tak ada lagi percakapan diantara keduannya. Masing-masing dari mereka tengah sibuk dengan kamera ditangan. Disisi lain Thana seperti terganggu dengan satu hal dan menjatuhkan pandangannya pada pria disebelahnya.


"P'."

"Hmm."

"Alasan kau tidak menjawab panggilan dari pacarmu, apa itu karena kau lelah dengan hubungan kalian? Atau..."


Ward tergelak. Kini sepenuhnya memandang kearah Thana.


"Kau bosan dengannya?"


Terdiam. Raut terkejut jelas tergambar diwajahnya. Mulutnya terbuka seakan ingin berucap tapi tak ada satupun kata yang keluar dari mulutnya. Dan sebelum sempat Ward bertanya apa maksud pertanyaan Thana, pintu ruangan terbuka dan teman-teman anggota klubnya masuk ke dalam.


--------------------------------------------------------------------------------------------

Note:

[1] P' : Panggilan kakak dalam bahasa Thailand.


*Edited*

Their FeelingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang