08

8 1 0
                                    

Pagi ini tidak terlihat seperti pagi-pagi sebelumnya. Pagi ini terlihat mendung. Tidak cerah. Tapi juga tidak hujan. Sepertinya langit sedang bimbang, antara ingin menjatuhkan tetes-tetes air hujannya ke bumi atau tidak ingin menghujankan bumi. Mungkin langit sedang bersimpati pada kerumunan siswa-siswi yang berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam gedung sekolah sehingga masih belum mau menurunkan hujan.

Ah, langit sedang berbaik hati rupanya.

Disana, terlihat seorang cowok berbadan tegap sedang berjalan dengan santainya di koridor kelas sepuluh. Kelasnya berada di lantai tiga, berarti ia harus rela berjalan lebih lama lagi.

Ketika kakinya sedang menaiki tangga terakhir untuk mencapai koridor kelas sebelas, matanya menangkap sosok itu.

Bintang tersenyum kecil.

Dengan langkah pasti, ia menuju ke arah perempuan yang memakai ransel hitam itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Punggung Bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang