05.14
*kring kring*
"demi apa lo, jam segini udah bangun? kan cowok biasanya bangun jam 6."
"ya kan shalat dulu, ih gimana sih kamu. kan mau jadi imam kamu."
"stop gombal, hahaha."
"yaudah gue cuma mau bilang, selamat ketemu nanti ya."
"sip! gue semangat nih! hahahaha."
"jangan terlalu semangat. ntar giliran ketemu, pingsan, hahahaha."
"lah, sialan hahahaha. yaudah gue mau siap-siap juga. daaah."
"daaah."
klik.
16.14
sudah hampir 10 menit shenna menunggu lelaki itu, tetapi lelaki itu tak juga kunjung datang.
sampai akhirnya, seseorang menepuk pundak shenna dan shenna menoleh ke arahnya.
"kak sena?"
"hai," sena tersenyum.
shenna mematung di tempat.
"selama ini yang nelfon lo itu gue, shen."
shenna masih mematung. bibirnya seakan-akan tiba-tiba jadi kaku.
jadi, selama ini shenna curhat tentang sena ke sena sendiri. dan itu apa yang membuat shenna diam mematung, karena ia malu.
"aku adalah dia, seseorang yang selalu kamu kagumi diam-diam dan mengagumimu diam-diam."
"ko-kok bisa?"
"aku jelasin di sini ya."
shenna menganggukkan kepalanya.
"jadi, aku dapet nomor kamu dari yesha. yesha sahabat kamu, adalah adik aku. aku pertama kali liat kamu, adalah waktu kamu main ke rumah aku dan kamu gak sadar ada aku di situ. aku mulai tertarik pada hari itu sama kamu shen, pertama kamu dateng ke rumahku.
"tapi aku tipe cowok yang gabisa ngajak kenalan cewek langsung gitu. makanya aku diem-diem nelfon kamu dengan identitas yang gak jelas," sena tersenyum.
"aku tau alamat rumah kamu, aku tau kamu ulangan fisika, aku tau kamu sakit, aku tau semua tentang kamu, itu dari yesha. yesha udah janji sama aku juga mau bantu aku, dan aku seneng pas kamu cemburu waktu liat yesha aku peluk."
"tapi, tetep, aku suka sama kamu. sampe akhirnya aku beraniin diri nelfon kamu walau pura-pura jadi unknown, hehehe."
"jadi, udah jelaskan?"
shenna mengangguk pelan.
"maaf ya aku bikin kamu cemburu terus. karena temen kamu yang aku gendong lah, karena adek aku yang ketigalah, karena yesha lah. karena semuanya. oke?"
lagi-lagi shenna menganggukkan kepalanya.
"ngomong-ngomong, kamu mau ditembak sama seorang sena kan?"
shenna mengangguk pelan.
"yaudah," sena tersenyum manis, "sekarang, shenna adalah pacar sena."
mata shenna melebar.
"tuh, giliran ditembak, gak dijawab."
"perasaan itu gak nembak.."
"yaudah nih ah, shenna gatau apa kalau sena deg-degan?!" sena menghela nafasnya. "mau jadi pacar sena?"
"mau...," senyum lebar tercetak jelas di bibir shenna.
"mulai sekarang, jangan ngerendahin diri kamu lagi ya. kamu cantik, kamu beda. aku tau sifat asli kamu. kamu bebas mengekspresikan diri kamu ke aku. marah, sedih, apapun, aku akan selalu ada buat kamu. oke?"
sena memamerkan jari kelingkingnya kepada shenna untuk menunggu shenna mempertemukan kelingkingnya dengan kelingking sena.
"oke," shenna tersenyum sambil membalas kelingking sena.
the end
"percayalah, apa yang kamu kira tidak mungkin, suatu saat pasti akan menjadi sebuah kemungkinan untukmu sendiri."
5.3.17
wkwkwk, ini cerita ngapa begini yak.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 days
Teen Fictionketika shenna mendapat telfon dari seorang unknown, dan shenna pun tak tau orang itu siapa. hingga akhirnya, shenna mengetahui siapa orang itu, dan sangat mengejutkan dirinya. "aku adalah dia, seseorang yang selalu kamu kagumi diam-diam dan mengagu...