Sebuah Oneshot untuk Ve, Kinal dan juga Shania. Saya menulis sesuai pada sebuah lagu yang berjudul So Long! Harap maklum kalo ada typo.
.
.
.
.
.
Happy Reading!"Saya Jessica Veranda dari JKT48, memutuskan untuk lulus dari JKT48."
Kata terakhir dari Ve saat event handshake tersebut benar-benar membuat semua kalangan fans shock, suara-suara tangis dari fans bahkan tak sedikit para member yang menangis, termasuk Kinal. Kinal yang notabennya sahabat terdekat Ve selama di JKT48 merasa sangat terpukul, ia menangisi sahabatnya tersebut hingga histeris seperti orang gila. Kesedihan, emosi, dan juga kehilangan bercampur aduk pada diri Kinal.
Shania? Shania yang sebagai Captain team J dan sekaligus sahabat dari Ve merasa terpukul sama seperti Kinal, air matanya tak dapat dibendung saat berada di atas stage dan pengumuman yang mengejutkan dari sahabatnya itu. Linangan-linangan air mata, dan entah sudah berapa liter air matanya mengalir halus di pipi yang sedikit chubby itu.
Andai saja ia tidak berusaha untuk tegar dan menguatkan kakinya yang sudah bergetar hebat mungkin saat ini juga ia akan berlari jauh, sangat jauh, ia tidak ingin mendengarkan keputusan pahit dari sahabatnya.
Tapi mengingat dirinya seorang captain, ia berusaha untuk tegar walaupun pipinya sudah dipenuhi buliran air asin tersebut. Apalagi ia juga dapat merasakan bagaimana menjadi Kinal sahabat Ve dan juga dirinya, ia sebagai captain dan juga sahabat Kinal harus bisa menguatkan sahabatnya tersebut.
Fans? Linangan-linangan air bening lolos dari mata mereka, perkataan Ve sukses membuat para fans terkejut. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka juga mengerti. Tidak selamanya Ve berada di JKT48, karena idolanya itu juga ingin mengejar impian lain selain di JKT48, dan ini sudah menjadi keputusan Ve. Mereka sebagai Fans Sangat mengerti! Maka justru itu mereka sama-sama untuk mendukung Ve dimana pun ia berada.
***
Di belakang stage. Kinal masih enggan melepaskan pelukannya pada Ve, jujur dalam lubuk hatinya ia masih ingin Ve berada disini bersamanya hingga mereka lulus bersama-sama. Tapi nyatanya harapan itu pupus jauh dari relung hati Kinal.
"Cup cup cup," Gadis bak bidadari itu menepuk-nepuk pelan pundak sahabatnya, sekedar untuk menenangkan. "Udah, Nal. Aku lulus dari JKT48 buat mengejar impian aku, ini yang terbaik buat aku."
"Memang terbaik buat kamu, tapi bukan berarti buat aku juga. Kamu nggak bisa nunggu aku sedikit aja?" Kinal memohon.
Ve menggeleng, lalu tersenyum. "Di tempat jauh sana adalah impian aku, Nal. Aku yakin kita pasti ketemu lagi, aku enggak akan melupakanmu termasuk Shania," Ve menghapus lembut liquid yang masih menempel di pipi Kinal. "Kamu masih disini, dan belum saatnya kamu pergi. Inget Shania! Dia lebih butuh kamu, setelah aku udah enggak disini."
"Tap--"
"Ssshhuuttt. Kamu tau gak impian aku yang sebenarnya?" Kinal menggeleng. "Aku pengen suatu saat kita bertiga dikumpulkan kembali, tapi bukan hanya kita. Aku pengen kita berkumpul dengan keluarga kecil kita. Kamu punya anak, Shania punya anak, aku juga jadi kita bisa lihat persahabatan antara anak kita masing-masing."
"Tapi untuk saat ini, aku pengen pergi jauh untuk menuju cita-citaku sebenarnya. Aku pasti kembali, Nal. Buat kamu dan juga Shania." Sambung Ve, dan Kinal semakin mempererat pelukannya, begitupun juga Ve.
***
Di dalam bandara tengah berdiri 2 seorang gadis, keduanya tampak menunggu kedatangan seseorang. Salah seorang gadis melirik jam tangan yang melingkar indah di pergelangan tangan kirinya. Sedangkan gadis berambut pendek mempererat genggamannya pada lengan gadis yang tadi melirik jam sambil kepalanya ia sendirian pada bahu gadis bak bidadari itu.