Part 14

823 110 17
                                    

🍀

"Yonghwa membenciku !"

"Mwo ?"

"Ne... Yonghwa membenciku ! Apa yang harus ku lakukan Woori-ya ? Hikss.... Hikss..." Woori di buat bingung dengan ucapan Shinhye. Ia masih penasaran apa yang sebenarnya terjadi sampai-sampai sahabatnya ini terlihat hancur seperti ini

"Bagaimana bisa eoh ? Jelaskan pelan-pelan apa yang terjadi ?" pinta Woori beranjak mengambil segelas air putih untuk Shinhye

"Minumlah dulu. Supaya kau lebih tenang" Shinhye mengambil gelas itu dan meminumnya dengan perlahan

"Jika kau merasa lebih baik ceritakan padaku dengan pelan, aku pasti akan mendengarnya Shin" Shinhye menatap Woori ia sedikit tersenyum, bahkan tangisnya sudah mulai mereda

"Aku sungguh tak tahu dengan hal ini. Tadi sore Yonghwa datang kesini, ia bilang ingin di masakan makanan olehku. Lalu aku menuruti keinginan Yonghwa, kemudian ia meminta izin untuk melihat-lihat kamar ku, aku mengizinkannya, entah mengapa tiba-tiba saat dia keluar dari kamarku ekspresi wajah nya sangat berbeda. Disitulah Yonghwa berucap padaku jika aku membenci Seojin, dan akulah pelaku yang mengirim postingan berupa pict yang memperlihatkan Yonghwa tengah bersamaku. Aku tak melakukan itu Woori-ya kau percaya padaku kan ?"

"Aku sedikit bingung dengan semua ini Shin, tapi percayalah aku selalu percaya padamu Shin, aku yakin kau tak mungkin melakukan hal licik seperti itu. Lantas mengapa kau menangis seperti itu hmm ?"

"Yonghwa menuduh akulah yang mengambil memory card nya yang hilang"

"Mwo... ? Bagaimana bisa ?"

"Lihatlah Yonghwa bilang dia menemukan memory card nya terselip di buku diary ku. Bahkan disini terdapat berbagai tulisan Woori-ya, itu bukan tulisan tanganku. Aku tak pernah menulis tentang hal itu. Siapa yang tega melakukan hal ini Woori-ya ? Aku tak ingin Yonghwa membenciku ! Bahkan lebih sakitnya ia tak mempercayai ku. Apa yang harus aku lakukan agar Yonghwa tak membenciku ?" Shinhye kembali menangis saat mengingat Yonghwa membencinya. Sedangkan Woori ia tak tahu harus berbuat apa untuk sahabatnya ini, ia bingung dengan semua masalah yang menimpa Shinhye...

"Shinhye-ya kau tenang dulu eoh ! Aku akan membantumu untuk menyelesaikan masalahmu ini. Aku yakin Yonghwa hanya salah paham saja Shin, kau tenang eoh jangan terlalu memikirkan hal ini hmm. Lihatlah dirimu ? Kau terlihat sangat terluka Shin. Berhentilah menangis aku tak ingin melihatmu sakit" Shinhye mengangguk

"Ne... Kau benar chingu, aku harus berhenti menangis aku tak boleh cengeng seperti ini. Mungkin aku akan mencoba menemui Yonghwa dan menjelaskan yang sebenarnya"

"Hmm... Kau harus tetap semangat eoh. Jangan berlarut seperti ini aku yakin Yonghwa akan mendengarkan penjelasanmu nanti"

"Ne... Gomawo kau selalu ada untukku"

"Ne, karena kau sahabatku Shin. Jika kau mempunyai masalah katakanlah padaku ne ?"

"Ne" mereka tersenyum saling berpelukan hangat

🍀

Sepulang dari rumah Shinnye, Yonghwa kembali datang ke gedung agency, bisa di lihat dari raut wajahnya jika ia sedang tidak baik-baik saja. Yonghwa masuk ke dalam dengan wajah yang cukup menyeramkan rahang yang mengeras, dan sorot mata yang tajam menambah kesan dingin bagi dirinya.
Ia semakin melangkah ke dalam dan kebetulan di ruang tengah Minhyuk sedang duduk santai sambil membaca dokumen kecil di tangannya

"Minhyuk-ah aku tanya padamu, apa kau masih bertemu dengan gadis cafe itu ?" tanya Yonghwa tidak sabaran, Minhyuk menaikan kedua alisnya seolah heran dengan pertanyaan hyung nya ini

My Boyfriend Is A Singer √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang