chanyeol menunggu.
kemarin ia telah memeriksa sepeda minji. keadaannya baik-baik saja, jadi chanyeol bisa tersenyum lega. sepakat untuk bertemu hari ini, ia memutuskan untuk menunggu minji sejak sore di taman dekat sungai han.
katakan chanyeol kurang kerjaan, itu benar adanya. sekolahnya masih libur dalam rangka musim panas. sejujurnya, chanyeol sedikit heran mengapa minji memakai seragam sekolahnya. well, mungkin saja ada sekolah yang tetap masuk saat liburan, pikirnya begitu.
chanyeol baru bisa menemukan keberadaan minji saat waktu menginjak pukul 11 malam. khusus hari ini, ia berterima kasih pada sehun karena mau menemaninya mempercepat waktu. seperti biasa, sehun berceloteh tentang dilemanya memilih game atau dance.
sekedar informasi, chanyeol memilih opsi kedua.
"kwon minji? itu benar kau?" tanya chanyeol ketika mendapati sosok minji sedang berjalan sendirian. tak berapa lama kemudian, ia menghampiri perempuan itu.
minji sedikit terkejut, namun dalam beberapa detik ekspresinya kembali normal.
"kau yang kemarin, kan?"
chanyeol mengangguk. ditunjuknya sepeda minji yang terparkir rapi di sebelah kursi taman. "tidak ada yang rusak, syukurlah. sekali lagi aku minta maaf perihal yang kemarin." kemudian ia membungkukkan badannya sebentar.
minji tersenyum tipis. "tidak masalah."
chanyeol mengikuti minji dari belakang. perempuan itu hendak mengambil sepedanya lalu pergi, namun chanyeol menahannya.
"kau mau menemaniku sebentar?"
"boleh."
chanyeol dan minji mengambil posisi duduknya masing-masing di kursi taman itu. meskipun ini hari kedua mereka bertemu, keheningan yang kurang nyaman kembali melanda mereka berdua. chanyeol memberanikan untuk membuka suara beberapa menit kemudian. tidak mungkin ia membiarkan keadaan diam tanpa suara menemani mereka.
"kau suka berada di sini?"
"tidak."
chanyeol terkekeh pelan. "tapi kau sering ke sini?"
"ya, harus."
chanyeol merutuki dirinya sendiri. ayolah, sejak kapan ia menjadi canggung di depan orang yang baru dikenalnya? harus ada percakapan yang ia pancing untuk menghangatkan atmosfer, seperti seorang park chanyeol biasa lakukan. bukan ingin menyombong, tapi eksistensinya cukup populer di kalangan sekolahnya.
"kenapa kau tidak langsung pulang? orangtuamu di mana?" well, kali ini chanyeol menggerutu dalam hati. apa ia sedang menjadi detektif yang mengintrogasi orang? oh tidak.
"aku bahkan tidak dicari oleh orang-orang di rumah. tolong hentikan pembicaraan ini, aku merasa sedikit kurang nyaman," ucap minji blak-blakan.
"m-maaf," balas chanyeol gagap. "kalau begitu, kau tidak masalah kalau pulang sendiri?"
"ya."
sial, dia cuek sekali.
chanyeol bukan berniat mendekati minji, bukan itu alasannya berbicara sok akrab pada perempuan itu. sejak kemarin, ada getaran aneh yang dirasakannya. hatinya terus-menerus membujuk logikanya untuk mendekati minji, meskipun tampaknya hal itu sangat susah dilakukan. respon minji sungguh cuek, seakan-akan merasa terganggu dengan keberadaannya.
"besok aku berencana ke sini dengan temanku. kau juga ke sini, kan?"
minji menatap chanyeol tajam. kontan chanyeol terkejut. sedari tadi mereka berbicara tanpa menatap satu sama lain. ditatap tiba-tiba dengan tajam—setidaknya, begitulah asumsi chanyeol—kembali membuatnya resah. kali ini lebih meresahkan dari kemarin.
"sudah kubilang aku harus ke sini," ucap minji penuh penekanan di setiap kata.
apa dia marah? astaga, mendekati perempuan memang tidak segampang itu.
"o-oke. kalau begitu aku pulang, ya?"
chanyeol berdiri. sebelum pulang, ia menatap minji. perempuan itu masih mengenakan seragam sekolahnya. yah, mungkin saja ia mendapat tambahan pelajaran hingga malam hari.
tapi ... kwon minji kelihatan pucat hari ini. sebenarnya kemarin juga sama halnya, namun chanyeol pikir itu akibat kelelahan bersepeda.
"kau yakin bisa pulang sendiri? sepertinya kau sakit."
"ya."
mungkin mood-nya sedang tidak baik, pikir chanyeol positif. ia benci menduga yang tidak-tidak, seperti mengira minji itu tidak nyata, misalnya. bahkan sekarang ia tertawa dalam hati. dari mana pikiran konyol itu muncul? lebih baik ia segera pulang ke rumah dan mendekam di kamarnya yang nyaman.
++
info: teman chanyeol = sehun

KAMU SEDANG MEMBACA
the visit | chanyeol
Fanfiction❝terima kasih telah mengunjungiku. mari bertemu di lain waktu.❞ warning: lowercase intended © 2017 by ramyeols