Prologue

11 0 0
                                    


     "hei sayang" sapa seorang cewek cantik ketika melihat pacarnya mendekat. "kenapa ngajak ketemuan di taman ini? Kenapa gak di cafe favorit kita aja? Oh aku tau, kamu gak mau aku capek nyetir kan makanya kamu milih taman di kompleks rumah aku? Kalo untuk kamu, aku gak bakalan....."

    "aku mau kita putus" ucap cowok itu memotong celotehan pacarnya.

     Cewek itu hanya bisa menganga, ia tidak bisa berkata-kata saking shock-nya "kenapa?" akhirnya cewek itu menemukan kembali suaranya tapi dengan nafas terengah-engah.

    "gue udah bosen aja sama lo" jawab cowok itu santai

    "kamu gak boleh gitu, kamu tau kan kalo aku sayang sama kamu, aku cinta kamu"

     "oh ya? coba Tanya deh siapa mantan gue yang gak ngucapin kata-kata kayak lo" balas si cowok dengan santai.

     Dan meledaklah emosi cewek itu "kalo emang gitu, kenapa lo nembak gue? kenapa?" Tanya cewek itu dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar oleh kemarahan dan kesedihan.

     "nah, yang jadi pertanyaan gue? Kenapa lo nerima gue? Kenapa? Lo tau gue kan?"

     "lo ngaku aja deh, lo selingkuh kan? Ngaku Arga, siapa cewek itu, gue mau ketemu sama dia, secantik apasih dia? Pasti dia gak ada apa-apanya...."

     Cowok yang dipanggil Arga mencengkram kedua lengan cewek itu sekaligus memotong ucapan si cewek dengan tegas! "heh! Asal lo tau, gue akuin gue emang brengsek, bajingan, terserah lo mau nyebut apa! tapi gue gitu karena gue bosen sama sifat kalian. jangan pernah berpikir gue tukang selingkuh, gue gak pernah selingkuh, gue cuma bosan aja sama sifat kalian, camkan itu" bentak cowok itu lalu melepaskan cengkraman tangannya.

     "kasih tau gue apa yang harus gue perbaiki dari sifat gue?" suara cewek itu melunak, mungkin karena bentakan Arga, atau karena pernyataan Arga? Entahlah.

     "ini mungkin udah jadi sifat lo, lo gak perlu ngerubahnya buat gue, jadi diri lo sendiri aja, mungkin bakalan ada cowok yang lebih baik dari gue yang bisa nerima lo apa adanya. Tapi maaf, gue gak bisa!" setelah mengucapkan itu, Arga pun pergi meninggalkan mantannya yang masih shock tanpa menyadari kepergiannya.

The Perfect Lucky AssholeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang