Chapter 3

0 0 0
                                    

Akhirnya hari yang sangat dinantikan Arga dulu –bukan sekarang– tiba juga, apalagi kalau bukan “OSPEK”. dulu Arga sangat menunggu hari ini tiba karena pengen dapet yang baru. Tapi sekarang setelah mendapatkan Vanessa, apa ada yang bisa lebih bening lagi daripada ceweknya itu? Tapi karena udah terlanjur mendaftarkan diri jadi panitia, Arga gak mau ngundurin diri lagi. Ini nih yang ngebuat banyak cewek cinta sama dia. Arga gak Cuma ganteng aja, tapi prestasinya oke! Dan sering ikutan acara sejenis kayak gini di kampus, walaupun gak jadi anggota BEM, makanya Rendy mau menjadikan Arga, Satrya, dan Tya jadi panitia OSPEK.
     Arga and the geng lagi santai-santainya duduk di pos satpam dekat pintu gerbang kampus sekalian cuci mata ngeliat Mahasiswi-mahasiswi baru yang lewat, dengan pernak-pernik OSPEK yang lengkap pastinya.
     “gimana ga? Ada yang lo taksir?” Tanya Rendy ngasal membuka pembicaraan yang tadinya sunyi.
     “Gue kan udah sama Vanessa, gak mungkin ngelirik cewek lain deh” bantah Arga menatap Rendy jengkel.
     “kayaknya udah tobat beneran nih Playboy” balas Rendy lagi yang mendapat jitakan dari Arga.
     “paling Cuma seminggu dua-minggu” timpal Satrya tanpa mengalihkan pandanganya dari gerbang.
     “sialan Lo! Bukannya doain.”
     “fakta berbicara ga!”
     “kayaknya gue setuju sama Satria deh” balas Tya yang daritadi hanya diam saja.
     “kita liat aja nanti, kalo gue naksir sama cewek lain, gue traktirin kalian makan sepuasnya”
     “iyalah, kalo sehari gak masalah buat lo!”
     “sebulan”
     “serius?” Tanya Tya yang mendapat anggukan dari Arga.
      Tepat setelah perjanjian itu terucap suatu objek menarik perhatian  mereka.“eh itu….” Rendy menunjuk kearah gerbang tempat dimana tatapan Satrya juga sedang berhenti. “gila! Itu cewek cakep bener!” komentar Rendy yang langsung dikenali oleh insting Arga yang mendengar kata “cewek” dan “cakep (cantik, seksi, dan sejenisnya)” ditambah kata “bener”.
     Tya ikut-ikutan mencari sumber yang membuat tatapan ketiga cowok itu membeku di gerbang, sampai akhirnya ia menemukan cewek itu. Dan harus Tya akui ini cewek cantik luar biasa, badannya ideal, rambutnya hitam dikucir kuda dengan pita merah sebagai ikatannya –memang itu peraturannya– kayaknya blasteran, karena hidungnya yang mancung seperti kebanyakan cewek-cewek Barat, mata bulat dengan warna hazel kalo diliat dari jarak yang agak jauh, bibir tipis berwarna pink yang sepertinya asli tanpa polesan lipstik, ditambah kulitnya yang kuning langsat, khas kulit Asia banget. Gila! Ini cewek cantik luar biasa, batin Tya kagum. Diam-diam ia juga merasa sedikit iri dengan cewek itu. yakin deh, Arga pasti kecantol juga walaupun udah janji.
     “buat gue ya ga, kan lo udah ada Vanessa” Tanya Satrya ketika cewek itu sudah memasuki kampus dan kesadaran mereka sudah kembali
    “gue laporin Shila lo ya, mentang-mentang ceweknya jauh” balas Rendy.
    Satrya hanya memelototi Rendy.
     “ambil aja, tapi mungkin bakalan banyak pesaing! Harus fair, gue kan udah ada Vanessa” jawab Arga santai, tanpa mempedulikan pertengkran mereka.
     Serempak ketiganya langsung menoleh menatap Arga, mencari kebenaran dari kata-katanya barusan.
     Rendy langsung menempelkan tangannya di kening Arga yang segera ditepis si empunya kening. “lo beneran udah tobat?”
     “kita liat aja nanti, gue mau bersaing sama kalian atau gak”
     “Siapa ya namanya” Tanya Satrya yang kembali lagi dengan angannya.
     “ayo masuk, nanti kita bisa tau, biar bisa ditraktir sebulan juga!” ajak Tya yang meninggalkan pos itu dan langsung diikuti ketiga sahabatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 16, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Perfect Lucky AssholeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang