Chapter 2

7 1 0
                                    

Arga memasuki studio pemotretan tempat ia berjanji akan menjemput Vanessa, setelah sampai di tempat Vanessa yang sedang melakukan pemotretan menggunakan baju casual, ia takjub menyaksikan kecantikan cewek itu. Gila, cakep bener tuh cewek, batinnya sambil memandang Vanessa takjub. Sangat berbeda dengan Vanessa yang ditemuinya beberapa hari yang lalu, meskipun juga cantik tapi ini lebih-lebih cantik lagi.

Tepat setelah pemotretan selesai, Vanessa melihat Arga dan langsung berjalan menghampirinya. Tanpa ba-bi-bu lagi juga langsung memeluk Arga yang masih Tersihir oleh kecantikannya.

Perlahan-lahan Arga kembali ke dunia nyata dan membalas pelukan Vanessa. "Hey, tau aja kalo aku disini" ucap Arga

Vanessa melepaskan pelukannya dan menatap Arga lekat-lekat sambil tersenyum "kamu tuh mencolok banget gantengnya tau gak? Kayaknya kamu tambah ganteng ya dari hari pertama kita ketemu"

Arga tersenyum, senyumannya membuat Vanessa makin meleleh "kan mau ketemu orang special, kamu juga makin cantik" puji Arga

"bisa aja gombalnya, yaudah kita langsung pergi kan?"

"kamu gak ganti baju dulu?"

"aku cantik gak kayak gini?"

Pertanyaan bodoh macam apa itu, ya jelaslah Vanessa cantik, tapi Arga tetap menjawab "cantik banget malah"

"nah, aku pengen tampil cantik didepan kamu, kamu kan udah ganteng banget"

"yaudah deh terserah kamu, ayo"

Vanessa segera menggandeng lengan Arga dan bergelayut mesra disana, banyak yang menyaksikan kejadian itu tapi Vanessa-nya enjoy-enjoy aja, justru Arga-nya yang agak risi.

***

"aduh, kamu belanjanya banyak banget ya van" komentar Arga setelah menemani Vanessa keliling Mall, dan sekarang mereka sedang menikmati makanan di salah satu foodcourt Mall tersebut.

"hehe, abis aku suka banget sama semuanya, lagian kamu kayak gak tau cewek aja!" balas Vanessa cengengesan "kamu gak suka ya? ntar deh uangnya aku ganti! Kamu sih gak ngasih aku yang bayar tadi" sambungnya lagi.

"gak usah diganti kali, anggap aja hadiah dari aku! Ini bukan masalah uang sayang" ucapan terakhir Arga membuat Vanessa tersenyum.

"eh, makasih banyak ya ga. Taudehh yang ayahnya salah satu pengusaha hebat di Indonesia"

Arga hanya tersenyum tipis, rasanya ia ingin cepat-cepet diwisuda dan bekerja agar tidak ada lagi yang melihatnya yang hanya bisa menggunakan uang ayahnya. "Van, emmm... aku" Tumben Arga kehabisan kata-kata didepan cewek "kita makan dulu ya, ntar keburu dingin lagi"

"bukan ini deh yang mau kamu omongin, udah bilang terus, ntar aku gak bisa makan lagi karna penasaran" bujuk Vanessa yang mengetahui gelagat Arga.

"Aku sayang sama kamu" ucap Arga sambil menatap mata Vanessa dalam-dalam.

Mata Vanessa terbelalak, meskipun ia sudah bisa menebaknya tapi tetap saja ia takjub mendengar ucapan Arga yang begitu tegas tapi akhirnya ia tersenyum, senyum kebahagiaan.

"Kenapa kamu senyum?"

"apa perlu kamu Tanya gimana perasaan aku?"

"Walaupun gak perlu tapi aku mau denger langsung dari mulut kamu, gak Cuma dari mata kamu"

Vanessa menggenggam tangan Arga diatas meja, dan membalas tatapan Arga "aku juga sayang sama kamu, sayang banget"

***

"wih, kayaknya ada yang lagi seneng banget ni, sukses ya kemaren?" Tanya Rendy ketika Arga baru saja duduk di tempat mereka berempat nongkrong,, dimana lagi kalo bukan di taman campus.

The Perfect Lucky AssholeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang