Baris pertama. Tentu nya ada nama Tuhan yang ku gandeng erat dengan yang ku amini. Sebab nadi ku membaca sampai berkarya karena-Nya
Baris kedua. Seperti semacam percobaan, sastra (candu ku) dan sosial politik (kecanduan baru) di sandingkan. Yaa begitu lah dewasa ini : “Pemangku politik pada sibuk meramu sajak sajak di teras publik. Asal jangan seniman - budayawan sibuk jabatan sama gandeng gandengan”
Baris ketiga. Tumpukan ilmiah, serentet cita cita yang sedang ku perjual belikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jemari Risau
PoetryAku yang berapi api dalam pengharapan dan Kau yang tersendu sendu dalam hujan.