Kudengar jangkrik sedang bercengkrama dengan sahabatnya di luar sana. Cemburuku pada mereka sangat beralasan. Aku sendirian di kamar. Beginilah aku sehari-hari. Tiada teman. Sebenarnya di rumah lumayan banyak orang tetapi mereka sibuk dengan dunianya masing-masing. Sebab itu aku hampir selalu merasa sepi. Hanya saja terkadang aku punya cara tersendiri untuk mengusir sepi yang kurasa. Tinggal jauh dari adikku membuatku jarang curcol dengan siapapun. Menurutku dia pendengar yang baik saat itu. Kita saling curcol ketika meet up. Beda usia kami cukup jauh. Dia kelahiran 1996 sedangkan aku 1990. Tapi kami saling memahami. Siang tadi sangat melelahkan betapa tidak aku pulang kuliah langsung banting tulang, eh. Jika tidak segera pulang maka pekerjaan di rumah sangat berantakan. Tidak ada yang mengerjakan selain aku kecuali ada asisten rumah tangga. Tetapi sayang sekali, sudah beberapa bulan ini tidak ada. Mbak pulang kampung dengan alasan mengurus sawah dan agar lebih dekat dengan keluarga serta bisa memperhatikan mereka. Mbak Mawar namanya. Dia begitu baik dan cekatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau dan Aku
RomanceBersamamu antara ada dan tiada. Kau pecundang. Bahkan sangat pecundang. Itulah yang ada dalam benakku saat itu. Kau bilang ke mereka bahwa kau tak menyukaiku. Lalu apa maksudmu dengan semua ini? Ah, aku benci.