Aku keluar dari rumah saat malam hari, saat aku sedang berjalan-jalan hujan pun turun dengan deras, tapi tak ada air hujan yang jatuh. Saat aku menengok ke atas ada payung, ternyata ada orang yang memayungin ku. Sekarang orang itu ada di sampingku.
"Mengapa kau menghindariku terus?"
"Karna aku tidak mau melihat mu lagi."
"Kenapa kau sangat membenci ku?"
"Aku tidak membenci mu, tapi aku akan membenci mu jika tidak mau menerima cinta sahabat ku."
"Kenapa sih itu terus yang kau bahas? aku sudah bosan mendengarnya."
"Tapi aku tidak bosan untuk mengatakannya kepada mu."
"Terserah kau saja, sekarang apa mau mu?"
"Masih sama seperti tadi, kau mau menerima cinta sahabat ku."
"Kenapa sih kau selalu berkata itu terus?"
"Karna aku mau sahabat ku bahagia, karna kebahagiaan dia adalah kebahagiaan ku juga."
"Tapi kau mengorbankan perasaan mu sendiri. Mengapa kau mau melakukan ini?"
"Karna aku juga mau bahagia."
"Tapi mengapa harus menyakiti dirimu sendiri, terlebih lagi harus menyakiti ku juga. Tapi bahagia ku itu sama kau bukan sama orang lain."
"Maaf aku sudah menyakiti mu, tapi aku juga mau nya sama kau tapi takdir berkata lain."
"Siapa bilang takdir berkata lain? buktinya aku sama kau bisa bahagia."
"Itu dulu, sekarang kebahagiaan kau adalah dia."
"Aku gak habis pikir sama kau, kau mau melakukan ini cuma demi dia. Emang apa sih yang dia lakuin sampe kau segitunya?"
"Karna aku gak mau kehilangan dia."
"Cuma segitu aja alesan kamu, gak masuk akal banget."
"Makanya kau ikutin aja kemauan aku, karna ini permintaan terakhir aku."
"Aku masih bingung sama pikiran kau."
"Terserah aja kau mau nganggep apa juga, aku gak akan peduli."
"Aku bingung kenapa aku begitu sayang sama orang yang gak hargain perasaan aku."
"Terima kasih sudah mencintai ku selama ini, maaf kalau kau sudah mencintai orang yang salah, maaf kalau kau menyesal telah mencintai ku, maaf karna telah membuat hubungan ini berakhir seperti ini. Lebih baik kau mencari cinta yang lebih baik dari cinta ku, maaf telah menbuat mu menunggu yang tidak pasti. Aku tau menunggu yang tidak pasti itu menyakitkan karna dulu aku juga pernah merasakan bagaimana rasanya menunggu. Tapi semenjak ada kamu aku berhenti untuk menunggu yang tidak pasti itu. Tapi aku malah membuat mu menunggu yang tidak pasti. Sekarang tolong kamu pergi, aku mau sendiri." kata ku sambil menahan tangis"Aku tidak pernah menyesal mencintai mu. Aku senang bisa mencintai orang yang mementingkan kebahagiaan orang lain daripada kebahagiaan diri nya sendiri.Baiklah kalau begitu."
Dia pun pergi meninggalkan ku sendirian. Aku merasa kaki ku sangat lemas sekarang, tanpa ku sadari aku sudah terduduk di jalanan. Aku pun menangis di bawah hujan agar tidak ada yang tau kalau aku sedang menangis. Ini terlalu menyakitkan untuk ku alami.
"Jangan pergi." kata ku dengan suara yang sangat kecil
"Maafkan aku jimin." kata ku sambil terus menangis
Annyeong!!!Maaf kalau cerita nya gj
Ini baru pertama kali aku bikin ceritaAnnyeong😚😘
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bias
RomanceAku merasa seperti mimpi, Bisa berpacaran dengan dia Tapi sahabat ku juga menyukai dia, Apa aku harus merelakan dia untuk sahabat ku? Bagaimana mungkin aku melepaskan dia padahal aku sudah mendapatkan cinta nya. Tapi persahabatan ku lebih penti...