IBU AYAH IZINKAN MIA PERGI

31 4 15
                                    

   Mia adalah nama dari seorang gadis kecil berusia 11 tahun,ia sangat berbakti kepada kedua orangtuanya dan selalu membatu orang-orang.Banyak orang yang sangat menyayanginya seperti guru,dan teman-temannya.
  ketika sore menjelang malam,ia bersiap-siap untuk pergi ke mushollah untuk bersembahyang dan mengaji bersama teman-temannya.

"Ayah,ibu Mia pergi ke mushollah dulu ya." pamit Mia.

"Iya nak hati-hati ya." kata kedua orangtuanya.

  Mia pun segera berangkat menuju mushollah bersama teman-temannya dengan penuh kebahagiaan. Mia pandai sekali mengaji suaranya yang begitu merdu ketika ia melantunkan ayat al-qur'an tersebut.
  Keesokan paginya Mia pun bangun untuk melaksanakan sholat shubuh bersama kedua orangtuanya,setelah itu ia bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah.

"Mia,sarapan dulu nak."kata ibu.

"Ia ibu." jawab Mia.

  Selesai sarapan ia pun segera pamit kepada kedua orang tuanya untuk segera berangkat ke sekolah bersama teman-temannya.

"Ayah,ibu Mia berangkat sekolah ya."

"Iya nak,hati-hati ya di jalan." jawab ibu.

  Ayah pun tersenyum melihat putrinya yang akan pergi menuntut ilmu, mereka sangat menyayangi putri mereka.
  Sesampainya di sekolah mereka segera menuju lapangan untuk melaksanakan upacara bendera.

" Mia,ayo kita segera ke lapangan sebentar lagi sudah mau bel."ajak Rata.

"Baiklah ayo kita segera ke lapangan."ajakku

Seluruh murid sd 060870 pun melaksanakan upacara bendera, tetapi di tengah upacara Mia merasa sangat pusing dan mukanya terlihat sangat pucat,teman-temannya pun sangat khawatir melihat keadaan Mia.

"Mia,kita ke UKS aja yuk kamu terlihat sangat pucat sekali lo."kata Rara khawatir.

"Tidak apa-apa kok,lagi pula sebentar lagi upacara sudah mau selesai."jawabku lemas

  Tetapi tidak lama kemudian Mia pun pingsan dan mengeluarkan darah dari hidungnya.

"OH TIDAK!!! Miaa.." kata Rara sontak melihat Mia pingsan.

Guru yang melihatnya pun segera membawa Mia ke ruang UKS,dan membersihkan darah yang ada di hidungnya.Guru wali kelas Mia pun segera menghubungi orangtua Mia.Ayah dan ibu Mia pun terkejut dan khawatir mendengar kabar bahwa Mia pingsan.
   Ayah dan ibu Mia pun sudah berada di sekolah,ayah pun menggendong Mia yang sudah setengah sadar menuju mobil,dan ibu mengambil tas Mia ke kelas.

"Terimakasih ya bu,sudah menghubungi kami dengan cepat." kata ibu kepada wali kelas Mia.

"Sama-sama ibu,semoga Mia cepat sembuh ya bu." jawab wali kelas Mia

Ayah dan ibu pun segera menuju rumah sakit,di tengah perjalanan Mia selalu mengatakan bahwa kepalanya sangat Sakit,ibu pun berusaha menenangkan Mia dan Memijat-mijat kepala Mia.

"Ibu sakit sekali."rintih Mia

"Sabar ya nak,sebentar lagi kita akan sampai." jawab ibu.

  Tak beberapa lama kemudian sampailah di rumah sakit, para suster pun segera membawa Mia ke ruang UGD dan langsung diperiksa oleh dokter,di cek dan diambil darahnya untuk melihat penyakit di tubuh Mia.
   Setelah pemeriksaan dokter pun memanggil kedua orangtuanya untuk membicarakan suatu hal mengenai penyakit yang di derita oleh Mia.

"Bagaimana keadaan anak saya dok?" tanya ayah khawatir.

"Mia sakit apa dok?" tanya ibu juga yang sangat khawatir.

"Pak,buk setelah saya memeriksa hasil darahnya Mia positif terkena kanker otak yang sudah hampir stadium 4,dan sekarang virus kanker tersebut sudah menyebar ke paru-paru anak ibu dan bapak,dan otak anak ibu dan bapak mengalami  pendarahan." jelas dokter.

"Ya Allah Mia.." rintih ibu dengan penuh kesedihan.

"Dok,adakah cara untuk mengobati anak kami?." kata ayah sedih.

"Ada pak,tapi apakah bapak akan setuju jika kami melakukan operasi kemungkinan setelah sembuh ia akan mengalami kecacatan fisik. Apakah bapak dan ibu setuju?." Jelas dokter.

"Apa dok? Kecacatan fisik?" jawab ayah dan ibu terkejut.

"Ya pak buk,karena kanker tersebut berada di bagian otak Mia,tapi selain operasi ada juga cara untuk menyembuhkan nya." kata dokter.

"Apa itu dok?" tanya ibu.

"KEMOTERAPI." kata dokter.

   Ayah dan ibu pun setuju jika dilakukan proses kemoterapi, mereka pun segera menuju ke ruangan Mia.

"Nak,kamu harus kuat ya sayang. Mia kan anak yang kuat." kata ibu meneteskan air mata.

  Ayah pun menenangkan ibu dan mengajak ibu untuk sholat zuhur dan berdoa kepada Allah untuk diberikan kesembuhan pada Mia.
    Setelah 3 minggu Mia berada di rumah sakit,ia selalu kuat dalam melawan penyakit yang diderita olehnya.Ia mendapat suport dari guru dan teman-temannya.

"Cepat sembuh ya Mia,Mia harus kuat ya,biar kita bisa main-main bersama lagi." kata Rara mewakili teman-temannya.

"Terimakasih ya teman-teman atas suportnya." jawab Mia terharu.

    Tak terasa telah 4 bulan lamanya Mia menjalankan proses kemoterapi untuk menghilangkan kanker tersebut, tetapi semakin lama badan Mia sudah tidak tahan dengan cairan yang dimasukkan ke dalam tubuhnya,ia pun mengalami koma selama 2 hari lamanya. Ayah dan ibu,serta sanak saudara membacakan ayat suci al-qur'an dan memberi doa agar Mia cepat sadar.
    Tidak berapa lama, akhirnya Mia sadar dari komanya, dokter pun segera memeriksa keadaan Mia yang semakin lama badannya sangat kurus.
Suatu malam pun ia berbicara kepada kedua orangtuanya.

"Ayah Ibu,Mia sangat menyayangi ibu dan ayah." kata Mia rintih dengan nafas tersengah-sengah.

"Iya sayang ibu dan ayah juga sangat menyayangi Mia,Mia adalah malaikat kecil kami yang selalu senyum dan tertawa bahagia. Mia harus kuat ya sayang, mia harus sembuh ya." kata ibu menahan tangis.

"Ayah,ibu izinkan Mia pergi ya,Mia sudah tidak tahan lagi ibu,ayah." rintih Mia.

   Ayah dan ibu pun memeluk Mia,dan Mia pun merasakan pelukan terakhir dari kedua orangtuanya, di sela nafas terakhir Mia Mengatakan
"IBU,AYAH I LOVE YOU,Assalamualaikum."
   Ayah dan ibu pun menjawab salam terakhir Mia dan mengikhlaskan kepergian Mia begitu juga dengan guru ,teman serta semua orang yang sangat menyayanginya,dan tidak akan pernah melupakan kebaikan Mia serta senyum dan tawa bahagianya.

SELAMAT JALAN ANAKKU SAYANG....
   



AYAH IBU IZINKAN MIA PERGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang