-xl-

2.1K 368 49
                                    

Taehyung dan Jimin merebahkan tubuh mereka ke ranjang. Melihat hal itu, Wendy langsung mencak-mencak. Pasalnya, ranjang yang ditempati adalah miliknya. Gadis itu berdiri di sebelah ranjang sambil berkacak pinggang.

"Abang Wendy yang ganteng-ganteng, nggak disini bisa kali bang! Kalo kek gini gimana Wendy ganti bajunya?! Gimana istirahatnya?!" seru Wendy mengawali omelannya.

"Ganti baju ya tinggal buka baju yang dipake sekarang, ambil baju di lemari, terus di pake. Gampang kan?" Taehyung menjawab sambil memainkan ponselnya. Tak peduli dengan ekspresi Wendy yang hampir seperti Medusa.

"Hidup nggak usah dibikin susah lah dek!" tambah Jimin. Wendy mendecak makin kesal.

Wendy akhirnya mengalah. Gadis itu memilih berganti baju di kamar mandi. Setelah beberapa menit berlalu, ia keluar lengkap dengan piyama pandanya.

Usai melaksanakan ibadah Isya, Wendy kembali menghampiri kedua laki-laki yang masih tiduran di ranjangnya.

"Bang, Wendy capek, mau tidur sekarang," gadis itu kembali memberi peringatan, yang sayangnya tak digubris oleh Taehyung dan Jimin.

Keduanya bergeming, tak sedikitpun beranjak dari tempat mereka.

"Wendy hitung sampe tiga kalo nggak ada yang pergi, Wendy loncat ke situ," ancam Wendy.

"Satu!"

Jimin dan Taehyung masih saja keras kepala. Tak ada yang minggir dari ranjang Wendy. Mereka tahu, itu hanya ancaman belaka. Tak akan menjadi kenyataan.

"Dua!"

Jimin masih diam. Taehyung tak acuh.

"Tiga!"

Sayangnya sebelum mereka sempat menghindar, Wendy telah melemparkan tubuhnya itu ke atas perut-perut Jimin dan Taehyung. Tak hanya itu, Wendy juga memberikan gelitikan maut pada keduanya. Tak ayal, Jimin dan Taehyung berteriak-teriak.

"Adek, kok beneran sih?!" seru Jimin kesal.

"Adek kan udah ngingetin, tapi pada nggak ada yang gerak. Tanggung sendiri akibatnya, eh.. berdua ding!" Wendy terkekeh puas.

"Adek jehong sama abang!" rajuk Tahyung sambil meringis kesakitan.

"Jyjyq bang Tae!" seru Wendy.

"Iya deh iyaa, abang balik ke kamar! Adek minggir dulu lah!" Jimin akhirnya tak tahan lagi.

Wendy akhirnya menggeser tubuhnya dari atas tubuh Jimin. Namun ia malah menduduki tubuh Taehyung.

"Adeek beraaaat! Abang nggak bisa nafas!" rengak Taehyung.

"Sukurin!"Wendy tahu Taehyung hanya pura-pura. Gadis itu tak sepenuhnya duduk di atas Taehyung.

Jimin telah beranjak duduk. Namun tak segera pergi.

"Bang Tae nyerah nggak?!" tanya Wendy.

"Nyerah deh!" jawaban Taehyung tersebut lantas membuat Wendy berdiri dan minggir dari atas Taehyung, lalu duduk di sebelah Jimin.

"Nggak jadi, wleee!" seru Taehyung lagi. Kali ini ditambah dengan menjuurkan lidahnya, mengejek adik satu-satunya itu.

Wendy mendelik gemas menghadapi kakaknya yang paling jahil tersebut. Tangannya segera mencubit kedua pipi Taehyung. "Bang Taehyung emang paling nyebelin seduniaaa.. enggak ding... sejagat rayaa!"

"Aa..m..phun.. khali.. inwi be.. nerhaan," ujarnya sambil memegang kedua tangan Taehyung.

Jimin tak mau diam saja, ia malah ikut-ikutan mencubit pipi Wendy.

Bang! | p.jm-k.th-s.swTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang