Suasana jalan hari ini sangat dingin dan trotoar licin, semua orang memakaikan mantel, dan syal yang di lingkarkan pada leher mereka, karena tadi malam salju pertama turun.
Banyak tempat-tempat yang menyediakan makanan dan minuman hangat. Dan juga menyediakan pakaian hangat.
(Y/N)POV
Rasanya malas sekali untuk membuka mata, dan di luar cuacanya mendukung sekali untuk kembali kealam mimpi.Aku mencium harumnya cokelat panas, yang membuat kelopak mata ini terbuka. "Ah udara ini sangat mendukung untuk kembali tidur" gumamku
Harum itu tercium lagi, ku paksakan melangkahkan kaki ini untuk menelusuri asal harum ini. Harum ini membawa aku ke meja makan. "Waa uri adeul udah bangun, nih eomma buatkan cokelat panas kesukaan kamu, tadi malam baru turun salju" sambut eomma sambil memelukku, "wah salju?" kejutku.
Aku langsung kembali ke kamar dan melihat ke jendela ternyata benar salju sedang turun.
Aku melihat orang rumah yang ada di depanku tampak sibuk, seperti yang sedang pindahan.
Aku menuruni tangga, "eomma eomma di depan ada apa sih? Kok kayaknya sibuk banget?" tanyaku, eomma tampak melihat ke arah jendela "ah itu,,, kita punya tetangga baru" jawab eomma.
Sudah lama sekali aku bermain dengan teman sebaya mungkin umur tiga tahun atau empat tahun, seharian aku bermain game atau menonton tv sendirian, kalau eomma sudah pulang, aku bermain sama eomma. Appa? Appa pulangnya sebulan 2kali dia jarang ada di rumah, appa mendapat tugas luar kota yang membuat appa jarang dirumah. Kakak?adik? Aku anak tunggal, makanya aku dimanjain eomma.
Ting.... Nung....
Suara bel itu berasal dari pintu depan, "eomma biar ku bukakan" seruku,, aku melangkah menuju pintu depan, aku intip dulu di jendela kulihat ada wanita sebaya eomma, aku tidak tau siapa ajhumma itu. Ceklek... Kubuka pintu depan."Annyeonghaseyo.... " seru ajumma yang berada di depanku.
"Annyeonghaseyo.. Nuguseyo?"
(halo.. Siapa ya?)
"Saya yang menempati rumah di depan, eomma mu ada?" tanya ajumma itu
"Oh eomma? Ada di dalam, silahkan masuk..." aku mempersilahkan ajumma itu masuk.
(Bibi, formalnya ajumoni)Aku menghampiri eomma dan kasih tau ke eomma ada yang nyariin, setelah itu aku harus ke kamar kecil karena panggilan alamku.. Setelah selesai dengan urusanku, aku baru inget kalau eomma nyiapin cokelat panas, tapi sekarang bukan cokelat panas lagi...
Ku bawa cokelat panas itu ke kamar, kunyalakan laptop untuk menonton drama, ya kalau liburan aku cuman nonton drama kalau enggak main game.
---------------------------------------------------------Aku menuruni anak tangga dengan membawa gelas kosong bekas cokelat panas. Kulihat eomma masih asik ngobrol dengan ajhumma tadi. Tapi sepertinya akrab sekali.
Eomma sadar dengan langkah kakiku, "y/n berikan salam pada Geum Bi ajumma" aku membungkukkan badanku sembilan puluh derajat didepan ajhumma itu, "eomma, dia siapa?" aku sedikit berbisik, "bukannya kamu udah tau dia yang baru tinggal di delan rumah kita" kata eomma sedikit keras sehingga Geum bi ajhumma mendengarnya.
Iya aku tahu ajhumma itu yang mendiami rumah depan, tapi siapa nya eomma? Aku lihat eomma dan ajumma itu terlihat dekat. Ah sudahlah mereka sedang asik. "Wah kamu udah besar dan cantik, kamu masih ingat ajumma?" kata ajhumma itu, sambil senyum ke arah ku, aku malah senyum bingung.
Ajumma ini kok bicara seperti itu, seperti pernah bertemu denganku saja.
"Ah sepertinya y/n lupa dengan kamu jeng" kata eomma sambil terkekeh. "Ah benar juga itu jangka waktu yang sangat panjang" kata ajumma lagi.
Aku semakin tidak mengerti apa yang mereka katakan. Pertama ajumma itu bertanya apa aku ingat dia, padahal tidak ada sama sekali wajah ajumma itu melintas di ingatan ku. Kedua , jangka waktu yang sangat panjang? Apa ajumma ini ada di masalaluku?
---------------------------------------------------------
Eomma sedang menonton televisi, aku ingin sekali menanyakan ini pada eomma, aku hampiri eomma, dan melingkarkan tanganku ke leher eomma (meluk),
"Eomma aku benar benar gak ngerti, yang ajumma tadi katakan" wajahku sedikit bingung, "haha kamu mungkin lupa dengan ajumma itu" eomma terkekeh dan mencubit pipiku.
"Eomma appo,, emang siapa sih,, tinggal kasih tau aja ribet, aigoo..." sampil memegang pipiku yang dicubit eomma, "ajumma itu tetangga kita dulu, waktu kamu empat tahun dia pindah dengan keluarganya, karena suaminya ada tugas diluar kota" jawab eomma, "Appa juga tugas luar kota tapi gak ngajak kita pindah eomma" jawab ku, "Aigoo... Anak eomma bawel ya,, itu urusan keluarga mereka, eomma gatau, udah sana cuci kaki, cuci muka terus tidur.... Eh iya sikat gigi juga" lagi lagi eomma cubit pipi ku, "udah tah eomma akh udah besar -_-" jawabku sedikit kesal.
(Sakit)Aku kembali menonton drama , ya namanya juga marathon jadi sehari full nonton nya. Tiba tiba..... Blukbuk blukbuk..... Ah suara cacing di perutku yang sedang demo. Aku memutuskan untuk menjeda dramanya, dan mencari makanan.
Kakiku melangkah menuju dapur, dan aku mecari makanan di setiap kabinet, dan tidak lupa mengecek kulkas, ternyata tidak ada saru camilan pun. "Eommaaa, ini seriusan makanan abis semua?" teriakku,, "lahhh mianhae adeul eomma makan semua snacknya, tadi juga eomma kasih ke tante Geum Bi masa gak di kasih camilan" jawab eomma teriak juga.
Akhirnya aku pergi ke supermarket untuk membeli camilan. Aku melihat sesosok action vigure boyband kesukaanku. Ya you know lah dibandrol dengan harga yg lumayan tinggi. Tetapi aku melihatnya di tv supermarket itu.
----- -----
Lanjut gaa???? Voment yap
KAMU SEDANG MEMBACA
Better Than Sweet
Romance(Y/N) as your name bagaimana rasanya jika kamu bertemu dengan seseorang yang ada di masa lalu kamu? akankah kamu punya kenangan buruk tentang dia? keep read and voment ヽ('▽`)/