prolog

31 4 0
                                    

Jam dinding berdetak menunjukkan pukul 1 malam matanya belum juga enggan terpejam , kejadian disekolah tadi membuatnya susah untuk bernafas "oh my god , apa ini ? Mengapa aku masih saja memikirkan dia " gumam syifa sambil menutup mukanya dengan kedua belah telapak tangannya .

Pagi ini syifa berniat untuk langsung buru_buru kesekolah , namun mamanya pun tak kalah terburu_burunya menghampiri syifa yang sedang memasang sepatu putihnya "sayang sarapan dulu , mama sudah membuatkan nasi goreng kesukaanmu" , "ah nanti saja mah , syifa makan disekolahan saja "
Syifa memang anak yang manja , semua keinginannya harus selalu terpenuhi , bagaimana tidak dia satu_satunya putri tunggal dari seorang pengusaha hebat dikota delhi , siapa yang tak kenal ayahnya yang begitu hebat dalam berbisnis , tetapi meskipun ia kaya raya , mereka tidak pernah berlaku sombong terhadap orang lain . "Papa , ayo! Nanti syifa telat " , papanya yang begitu menyayangi gadis cantik berrambut lurus , bermata biru ini pun buru_ buru meminum susu yang masih hangat yang ibu nya buatkan, karena tidak ingin putri kesayangannya terlambat , sebenarnya mudah saja , syifa sudah mempunyai mobil sendiri tetapi ia belum menemukan supir yang cocok untuk membawanya kemana pun ia perintahkan , yaa itu pun karena ia tidak pernah mau mencoba belajar menyetir sendiri.

Tringgg..tring... bel masuk pun berbunyi , " yaampun hampir saja aku telat lagi" , buru buru ia masuk ke kelas 12 Ipa1 yang sebenarnya siswa_siswinya belum pada masuk semua , wajar saja karena mereka berada di aula sekolah untuk sekedar berbincang masalah yang tak ada habisnya , brakk!! "Aww!! Lagi lagi kau, tak ada habisnya kau membuatku merasa tak nyaman diskolah ini terutama dikelas ini , selalu saja setiap pagi aku melihat wajah kelumu itu , yang tentu saja memuakkan untuk dilihat "ocehan syifa keluar . yaa walaupun sebenarnya yang ia katakan itu tidak benar , karena laki_laki yang sekarang berada didepannya ini sangat tampan , tubuhnya tinggi , bola matanya biru dan yang tak kalah menambah ketampanannya ialah senyumnya yang mengeluarkan lobang dikedua pipinya , "astagaaa apa kau tidak lelah tiap hari memarahiku ? Lagian kau sendiri yang menabrakku " jawab kashif kesal .
Buru_buru mereka masuk kekelas karena memang mereka satu kelas .

Aku Dan BayanganMuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang