part1

20 16 3
                                    


Nama aku Avisa Riska Medina, dulu Aku termasuk orang yang anti sosial, dalam artian Aku itu gak suka bersosialisasi di lingkungan sekitar. Namun setelah Aku mengetahui asiknya diluar rumah, semuanya berubah.

Dulunya aku bercita-cita menjadi 'bencong' lucu memang, ya maklum lah itu cita-cita masa kecil aku rada konyol. Tau kenapa aku pengen jadi bencong? Hiihii... Karena dulu waktu aku di ajak kesalon sama Tante, Tante aku sering ketemu bencong, dan bencong itu suka dandan, dandan disini maksudnya kayak make alat cosmetik gitu jadinya lucu.

Oke kita tinggalin dulu bancinya ya!
Sejak aku masuk sekolah menengah atas aku mulai nyaman dengan lingkungan sekitar,mulai bersosialisasi. Maklumlah yang biasanya dirumah sekarang udah bisa main bareng temen disekolah, hingga akhirnya aku nemuin temen yang se ide dan pada akhirnya aku sahabatan.

Karna aku udah mulai dewasa, Ibu gak mungkin terlalu ngekang, dan aku boleh main keluar rumah juga, Aku dapat temen baru lagi namanya Cherly dia temen deket rumah,dia yang ngenalin aku sama yang namanya Cinta.

Gidion Reynalda Ginting yang akrab dipanggil 'Dion' . Sosok yang berdarah batak minang ini lah yang mampu menggetarkan hati seorang Avisa Medina..

Gidion atau yang disebut Dion ini adalah temanku semasa SMP. Dan bahkan, kami sempat satu kelas.

Namun karna kenakalannya yang setiap hari cabut dan jarang masuk mengakibatkan dia tinggal sekolah dan satu tahun dibawah ku.

Sisi Nafiza Anjela, nama itu tidak asing lagi di ingatanku.

Bagaimana tidak.. Dulu waktu SD kelas 6 wanita berdarah Kalimantan ini pindah ke sini dikarenakan ada problem antar orang tuanya.

Dan kebetulan sekali, Tante Nova adalah sahabat semasa SMA bundaku jadi sempatlah aku untuk dikenalkan Bunda dengan anak sahabatnya itu, dan akhirnya kami berteman beberapa waktu.

Memang pertemanan itu baik terjalin namun Sisi berubah semenjak dia mengetahui dunia baru, teman baru, serta gaya hidupnya yang baru..

                                   *

Neo adalah cinta pertamaku dan untuk kesekian kalinya aku kembali kepelukannya secara diam-diam.

Jika dihitung, mungkin sudah tidak bisa dihitung jari lagi selama 3 tahun ini aku comeback with Neo.

Meskipun semua cowok yang pernah datang berusaha untuk mengambil hati seorang Avi, namun satu yang sulit dipungkiri, Neo adalah tempat berlabuh.

                                ***

Baru 1 bulan hubungan ini kembali terjalin, tiba-tiba datanglah Dion yang awalnya ku anggap teman saja namun penuh dengan perhatian serta pengertian.

" Hai goblok,apa kabar nya lo? Sombong sekali mentang-mentang udah SMA ya? " Tanya Dion mengganggu ku.

" Ah bukan begitu, lo aja yang gak nongol nongol, entah masih hidup ntah udah Dead... Tiba tiba aja sekarang nongol bilangin gue sombong lagi, Shongong lo ." Celetus ku kasar.

Ya! Aku dan Dion memang suka begitu, tidak ada drama diantara kita, dan tidak ada basa basi lagi.

" Lagi apa Vi? "
" Udah makan belom? "
" Mandi gih, bau banget hari ini Vi "

Kata kata inilah yang selalu terlontar oleh mulut Dion kepadaku. Sebagai teman wajar tidak aku untuk baper kepada primadona sekolah ini?

Namun,

Berbeda halnya dengan Neo yang selalu sibuk dengan urusannya dan terlalu sering melupakan aku sehingga membuat aku merasa nyaman akan hadirnya Dion.

Hanya kata maaf yang selalu terlontar pada mulutnya Neo, lelaki macam apa itu, mencintai dengan penuh maaf tanpa berjanji untuk tidak mengulanginya.

                                *

" Jing cowok lo siapa sekarang?masih ama yang lama? " Tanya Dion berturut turut.

" Itu mulut atau tong sampah, kotor banget bahasa yang barusan keluar nyet. Iya btw kenapa ya? " Jawabku kesal.

" Enggak papa sih kepoin hidup lo doang haha ." Jawab Dion cengegesan.

" Nah lo gimana, masih sama Sisi? " Tanyaku pelan.

" Ah udah enggak ko, udah lama engga." Jawab Dion simple.

" Kalo boleh gue tau masalahnya apaan? Kenapa bisa putus, kan lo udah hampir setahun tuh sama mantannya temen gue. " Celoteh ku pada Dion.

" Aduh gue jadi curhat lagi nih kayanya. " Jawab Dion.

" Iya gakpapa, kek baru kenal aja monyet satu ni. " Gurauku dan tertawa.

" Banyak faktor yang bikin dia ninggalin gue, faktor pertama karna Mamanya gak suka gue pacaran sama anaknya. Kedua, gue itu dibawah dia kalo soal materi. Dan yang ketiga, dia bilang dia bosan. " Kata Dion dengan tampang sedih, nampak sekali dia begitu menyayangi Sisi.

" Aduh yang sabar ya, semua akan baik baik aja kok akan indah pada waktunya. " Balasku sambil mengusap bahunya.

" Gak papa kok, gak ada yang perlu disedihin karna kata indah itu sudah ada di depan mata. " Jawab Dion melirik ke arahku dan tersenyum.

Pandangan pertama setelah beberapa waktu baru ketemu ini membuatku semakin terbawa ke dalamnya.

Aku serasa terpaku oleh kata katanya barusan, seakan akan kata itu menunjukkan kalo dia merasakan apa yang sempat aku rasakan, ah tapi aku tidak ingin GR terlalu dalam dulu.

Bagaimanapun Dion adalah teman semasa SMP ku, dan lagi pula aku sudah mempunyai Neo yang super cuek dan gak ada kata romantisnya ini.

Sedikit sebel sih tapi apalah daya cinta menahanku untuk pergi dari Neo.

Lama waktu berlalu aku menahan semua yang kurasakan dan yang selalu menjadi pendengar yang baik adalah Dion.

Dion bukan lagi hanya sekedar teman melainkan sahabat yang selalu ada disaat aku dalam masa masa menyakitkan ini.

Aku didiamkan Neo berhari hari, dan pada hari ke 7 aku menelfon Neo dan jawaban yang ku dapat hanyalah diam belaka.

Pada saat hati sudah tidak tahan merasakan beban ini, aku pasrah dan bahkan meminta maaf atas apa yang telah terjadi yang pada dasarnya memang bukan salahku.

Dan aku juga jujur pada Neo kalo aku belakangan ini sempat dekat dengan Dion sebatas teman, bagaimana pun juga dia tetap kekasihku.

                                 *

Suatu pagi ponsel ku berbunyi.

Dering
08131253xxxxx

Terlihat nomer yang tidak dikenal masuk dan aku segera membaca pesan yang barusan masuk.

" Maaf sebelumnya kak ini Sisi,Sisi mau nanya?ada belakangan ini kakak bbm an sama Dion kak? "

Pesan dari Sisi ini sangat mengejutkan sekali, dan langsung ku hubungi Dion.

" Lo dimana? Sisi sms gue dan dia nanya kita bbm an gak? Dan ya gitulah pokonya. " Tanyaku resah.

" Iya lo jawab aja iya,kita bbm an belakangan ini, jawab aja seadanya. " Jawab Dion simple.

My MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang