Part2

66 6 6
                                    

Kring..Kring.. Terdengar suara ponsel ku nyaring. Aku meraba dan berusaha mencari ponsel ku di atas meja.

"Akhirnya dapat juga nih hp" gumam ku.

Aku tersentak kaget melihat notifications yang terdapat di layar ponsel ku.

"Ini beneran? Ryan ngabarin aku? Dia sudah menghilang bak di telan bumi lima tahun yang lalu, dan kami pun sudah tidak saling mengabari satu sama lain sejak dia memilih sekolah di Australia." Ujar ku dalam hati.

Ryan memberi kabar pada ku via BlackberryMasangger. Dia berkata.

"Hello Shila, apa kabar? Aku harap kamu baik di Jakarta. Shila aku sangat merindukan kamu, sejak kita berpisah lima tahun lamanya. Aku rindu dimana masa kecil kita selalu bermain bersama. Esok aku dan Ayah ku akan berlibur ke Jakarta, aku akan singgah dirumah mu beberapa hari."

Iya benar, Ryan adalah sahabat masa kecil ku, Ayah ku dan Om Romi (Ayah Ryan) merupakan rekan kerja yang sangat akrab, dan kami pun memiliki rumah yang bersebelahan.

"Aaayaaaaahhhhhhhh!" Aku berteriak sangat kencang.

"Ada apa sayang? Kok pagi-pagi udah teriak teriak." Ayah tersentak kaget.

"Ayah liat, Ryan ngabarin aku katanya besok dia sama om Romi bakalan singgah di rumah kita beberapa hari." Aku terlihat sangat senang.

Aku pun membalas pesan yang dikirim oleh Ryan.

"Mmmm... Aku baik, bagaimana denganmu? Ternyata kamu masih ingat denganku." Aku mebalas sesuai dengan perasaan hatiku.

"Aku juga baik. Yasudah aku ingin check out dari hotel dulu. Sampai sini dulu ya Shila obrolan kita." Ryan membalas dan berusaha memotong pembicaraan dengan alasan.

Memang Ryan seperti itu dari dulu. Aku menyesal bila mengingat dulu aku pernah menaruh hati padanya.

"Arghhhhh. Sudahlah itu kan masa lalu tidak perlu diingat lagi. Lagian kan aku gamau mikirin yang namanya ' COWOK ' ! Gumamku kesal.

" Shilaaaaaa" Ayah memanggil dengan nada keras.

"Ada apa yah?" Aku menjawab sambil mepangkah menuruni anak tangga.

"Lihat sekarang jam berapa?" Ayah menunjuk jam dinding yang terpasang di ruang tamu.

"Yaampun (menepuk kening). Ayah aku harus sekolah!" Panik dan berlarian menuju kamar yang berada di lantai atas.

30 Menit kemudian...

"Shila kamu terlalu kegirangan mendengar kabar dari Ryan. Sepertinya anak Ayah sedang jatuh cinta nih 😊." Ayah meledekku sambil tertawa kecil.

"Apaa sih yah? Engga ko engga, aku gasuka sama Ryan Ayah." Muka memerah dan agak gagap.

"Yasudah ayo Ayah antar, sekaligus Ayah ingin pergi ke kantor" Ujar Ayah.

"Siap yah 👌" Aku menjawab perkataan Ayah ku.

Akhirnya Ayah mengantarku sampai di gerbang sekolah.

"Makasih ya yah. Yaudah aku masuk ke kelas dulu." Gumam ku .

"Iya sama sama nak, sampai ketemu nanti malam di rumah ya Shila" Saut Ayah.

Suka gaa? Aku baru pertama bikin wattpad niy😂
Don't forget to voment👌
Thankyou for reading.

HOPETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang