eleven

540 90 5
                                    

Berminggu-minggu udah di lalui Irene tanpa dia sadari, dia sudah sangat jauh dengan Sehun. Maklum saja Sehun sibuk dengan kerjaannya di kantor dan Irene juga. Posisi Sehun mungkin udah tergantikan dengan Suho. Seorang CEO ganteng, dan mampu membeli dunia ini saking kayanya dia. Tapi tampaknya Irene tidak menyukainya, Irene masih menyimpan rasa yang sangat dalam kepada Sehun, walaupun dia jarang berkomunikasi dengan Sehun.

"Mungkin malem ini kesempatan emas gue, buat ngomong sama Suho" Irene membalik-balikan handphonenya di atas meja.

-LINE-

Irene: su

Suho: anjir lu kek manggil gue 'asu' ren.

Irene: terus gue harus manggil lu apa?

Suho: sayang

Irene: terserah

Irene: ketemu di restoran biasanya jam 7 malem ini ya.

Suho: tumben banget elu yang ngajak

Irene: gausah banyak bacot

Irene: gue udah otw

19.00 PM
Paris

Irene menghitung menit demi menit, gak ada perubahan. Suho belum juga datang, emang suka ngaret sih. Akhirnya Irene keluar dari restoran itu, Irene udah nunggu sejam disana, tapi Suho gak datang juga.

"IRENE!"

Irene mengabaikan panggilan dari Suho.

"heh lu budek apa?" Suho melihat wajah Irene yang terlihat sangat kesal.

"gue capek. lu bisa gak berhenti peduli sama gue?"

"Tapi gue suka itu. Peduli sama elu itu bagian yang gue suka dari hidup ini"

"DIEM! lu gak tau gimana hidup gue berjalan, lu gak tau siapa yang gue tunggu selama ini, siapa yang gue pikirin setiap hari bahkan setiap detik, itu semua bukan elu"

"Itu bukan masalah buat gue"

"Selama ini gue nunggu orang yang bahkan gak peduli sama gue, tapi gue masih bisa berjalan tanpa dia hanya dengan memikirkannya gue masih bisa hidup sampai sekarang. dan lu, jangan sok jadi pahlawan buat gue"

"Ren.."

"Gue gak mau denger apapun dari mulut lu"

"Bahkan bumi gak sudi nolong gue, gue masih bisa jalan sendiri dengan angin yang kencang. Bahkan, jika orang itu udah gak sayang sama gue, gue akan terus mencintainya walau gue tau itu lebih perih daripada duri di tangan. Jadi, lu berhenti peduli sama gue"

Irene nangis.

Iyalah, Irene tipe orang yang gak bisa nahan nangis.

"Ren.."

Suho meluk Irene dari belakang.

Irene berusaha melepaskan pelukan Suho, tapi pelukan Suho terlalu erat.

"Walaupun gue tau sikap lu ke gue kayak gimana, walaupun bumi gak sudi nolong elu, tapi gue akan terus dibelakang lu, jadi ketika elu jatuh di depan, lu bisa nengok kebelakang dan percaya, di belakang lu ada gue yang siap nolong elu"

Irene melepas pelukan Suho dengan kasar sampai dia terjatuh.

"Irene!"

Suho mengulurkan tangannya.

"Gue udah bilang, gue akan berjalan sendirian tanpa uluran tangan elu. Gue jatuh kayak gini, dipikiran gue masih sama, Sehun. Bukan elu. Walaupun elu di belakang gue, kalau gue jatuh, gue gak bakal minta tolong sama elu"

STUP1DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang