Prolog

540 22 6
                                    

Bagaimana seseorang bisa dengan sederhana merayakan mati rasa nya?

Memetik sebuah ketabahan dalam beberapa bab yang sudah dilewati dengan teduh. Menatap langit yang sama, tidak pernah bertemu lagi, tidak pernah menyapa lagi.

Hari itu semua harapan aku habiskan untuk menjadikanmu bagian dari masalalu, walau bersamamu menjadi hal paling bahagia yang pernah terjadi tapi bagi semesta itu sudah semestinya berakhir dengan tidak baik-baik saja.

"Kalau aku nyakitin kamu sengaja atau gak sengaja, let me know ya!" Kata - kata darimu yang selalu aku ingat, Al.

Menceritakan dia adalah hal yang sebenarnya aku takutkan , tapi biarlah kisah singkat ini aku utarakan dengan sederhana. Namanya Al , tak akan ku perpanjang siapa nama lengkapnya tapi nama itu yang selalu bisa buat aku tersenyum, pada masanya.

Jika suatu hari nanti kita menemukan ruang pada tempat yang berbeda, percayalah , membencimu adalah cara paling baik untuk mencintaimu secara ikhlas, walau kamu hanya satu - satunya yang ingin aku bersamai tapi itu sudah aku kubur sejak hari terakhir kita bertemu.

Sudah tidak ada nomor ponselmu, tidak ada namamu dari instagramku, tidak pernah ada lagi notifikasi favorit itu, sudah kusampaikan salam terakhir untuk mama mu dan aku rasa menjadi asing adalah hal terbaik saat ini.


To be continued..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BumantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang