Kabinet Pilar Buana

58 4 13
                                    

Setiap universitas pasti punya lembaga perwakilan mahasiswa atau yang akrab disebut dengan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa). Begitu juga dengan BIU. Kabinetnya diberi nama Kabinet Pilar Buana. Berikut adalah struktur Kabinet Pilar Buana :

KABINET PILAR BUANA

Presiden : Kang Seungyoon
Wakil Presiden : Chu Sojung
Sekretaris : Bae Suzy
Bendahara : Jung Wheein

1. Kementrian Dalam Negeri

Menteri : Lee Taeyong
Kepala Biro Organisasi Internal :
Kim Sowon
Anggota : Kang Seulgi

2. Kementrian Luar Negeri

Menteri : Song Wendy
Kepala Biro Hubungan Antar Lembaga : Kim Sejeong
Anggota : Hirai Momo

3. Kementrian Sosial, Politik, dan Lingkungan Hidup

Menteri : Oh Sehun
Kepala Biro Kajian Strategis :
Lee Hyeri
Anggota : Kim Rowoon

4. Kementrian Olahraga dan Kemahasiswaan

Menteri : Choi Sungcheol
Kepala Biro Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa :
Im Nayoung
Kepala Biro Prestasi dan Keolahragaan : Kim Chungha

5. Kementrian Komunikasi dan Informatika

Menteri : Wang Jackson
Kepala Biro Komunikasi Eksternal : Park Sooyoung
Kepala Biro Informasi dan Sosial Media : Yoo Jungyeon

6. Kementrian Seni dan Budaya

Menteri : Jung Soojung
Kepala Biro Kajian Seni dan Budaya: Park Jimin

7. Kementrian Riset dan Teknologi

Menteri : Ilhoon
Kepala Biro Penelitian dan Pengembangan : Kim Jisoo

×××××

Menjadi anggota BEM harus mau untuk disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa. Maka dari itu, tidak mudah untuk menjadi anggota BEM. Mereka harus memiliki nilai sosial tinggi, mampu berkomunikasi dan menyuarakan pendapat dengan baik, mampu bekerja sama, mampu berkontribusi, dan yang paling pentinf adalah mampu bertanggung jawab dan disiplin.

Akhir-akhir ini, Kabinet Pilar Buana kembali disibukkan dengan aktivitas untuk menyambut para mahasiswa baru. Hampir seluruh universitas di negeri ini mengadakan suatu kegiatan pengenalan kampus sebelum memasuki perkuliahan kepada mahasiswa. Ya, kegiatan ini disebut dengan OSPEK. Mendengar kata OSPEK tentu saja membuat mahasiswa baru menjadi gelisah dan takut.

Sebagian menganggap OSPEK sebagai sesuatu yang mengerikan. Kasus-kasus yang masih bersangkut paut dengan OSPEK pun sudah banyak beredar di media massa. Dulu, masih banyak beredar kasus kematian karena OSPEK.

Konon katanya OSPEK dijadikan ajang perpeloncoan bagi para mahasiswa senior sebagai aksi 'balas dendam'. Para mahasiswa senior tersebut juga merupakan korban OSPEK yang kejam dan tidak manusiawi, maka dari itu mereka juga melampiaskannya terhadap junior-junior dibawah mereka. Aksi perpeloncoannya pun bermacam-macam, mulai dari dipaksa meminum oli, makan makanan basi, jalan kaki sejauh 3km, 'dijemur' dibawah terik matahari, dan lain sebagainya. Bukannya mendidik dan memperkenalkan kampus, mereka malah menjadikan mahasiswa baru sebagai kelinci percobaan. Benar-benar suatu pembodohan. Jika seperti itu, siklus perpeloncoan akan terjadi berulang-ulang.

University ComplexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang