Two

639 50 0
                                    

"Berhenti menatap layar datar itu prilly!Jangan membuatku marah untuk yang kedua kalinya" ucap ali menatap prilly yang masih duduk dimeja riasnya sambil memegang iphonenya. Pandangan prilly beralih melihat ali dan menatapnya malas.

Tidak bisakah dia bebas dari Tuan dinginnya itu? Ah,rasanya tidak mungkin.Pengawalannya saja sangat ketat tetapi tidak seketat baju yang sering ia pakai.

"Tidur atau aku akan membuang iphonemu ke kutub utara?" Ancaman macam apa itu? Prilly menarik napasnya dalam-dalam.Lalu mulai melangkah ke Sofa.

Ali yang melihatnya pun kesal.Gadis itu benar-benar keras kepala. Sudah berkali-kali ali mengatakan tidur diranjang masih saja ia kekeh untuk tidur disofa.

Bukannya tidak mengizinkan prilly untuk tidur disofa hanya saja ia merasa kasihan.Bukankah tidur disofa itu tidak enak?

Ali membalikkan badannya.ia melihat prilly yang sudah pulas tertidur dengan damainya walau hanya dengan satu bantal dan satu selimut.

Ali menarik selimutnya lalu berjalan mendekati sofa. Dibungkukkannya sedikit badannya dan melihat wajah damai prilly. Dikecupnya lama kening prilly.

"Kamu sangat keras kepala.Taukah kamu kalau aku khawatir dengan keadaanmu?Sudah 4 hari setelah menikah kau selalu tidur disofa" pandangan ali menerawang kejadian 4 hari yang lalu setelah acara resepsi pernikahan.

"Aku tidak akan membuatmu menderita untuk kedua kalinya.aku akan membahagiakanmu dan tidak akan meninggalkanmu.aku berjanji dear" raut wajah ali seketika berubah menjadi pucat dan sedih.

Ali menarik selimut prilly dan menggendong tubuh prilly menuju ranjang.

Pasti prilly akan marah besar karna tiba-tiba ia berada dikasur.gadis ini jika sudah marah seperti singa betina yang kelaparan.

"Kamu akan bahagia bersamaku,percayalah.Perjanjian bodoh itu memang sengaja aku buat karna aku tidak ingin kamu sendiri dan berlarut dalam duka" bisik ali lalu mencium lagi kening prilly.ali mulai menyusul prilly dalam dunia mimpinya.

****

"Aaaaaa..kenapa gue bisa disini?" Teriak prilly.ia menoleh kesebelah kasurnya,tidak ada siapa-siapa.Apa ali yang memindahkannya? Jika benar berarti semalam ali menggendongku.

Lihat saja jika nanti dia pulang dari perusahaannya,akan kumarahi dia dan mulutku ini tidak akan berhenti mengomelinya.

Seketika pikiran prilly berubah.Apa ali memperdulikannya?Apa ali menyayanginya?Sampai-sampai ali menggendongku keranjang.segera ku tepis pikiran hayalanku ini,tidak mungkin itu terjadi.tidak mungkin tembok dingin itu peduli padanya apalagi menyayanginya.

Prilly menarik selimutnya dan berjalan ke kamarmandi.langkahnya terhenti ketika melihat bingkai putih kecil dan terdapat seorang pria sedang tersenyum.

apa ini ali?pikirnya.

Kenapa berbeda dengan aslinya?disini ia tersenyum dan tidak terlihat dingin.mengapa didunia nyata ia sangat dingin bahkan lebih dingin dari Ac dikamar.

Kamu sangat mirip dengannya.pikiran prilly mulai menerawang jauh kembali pada masa lalunya.Ia rindu akan pria kecil yang selalu menjadi diarynya.

dimana dia sekarang?apa ia tidak rindu pada diriku?apa ia sudah mempunyai wanita selain diriku?.Bertubi-tubi pertanyaan itu selalu menghantui prilly.Ia rindu akan sosoknya.Dan ali mengingatkannya pada sosok itu.

Prilly kembali meletakkan bingkai itu.Dan mulai berjalan masuk kedalam kamarmandi.

****

"Beran...."

"Berhenti mengomeliku atau aku akan melumat bibir tipismu itu disini!" Tegas ali. Sudah 2 jam 15 menit prilly mengomeli dirinya.Hanya masalah menggendong?sungguh terlalu!

"Jangann..mmm"

Cup!

Prilly merasakan ada sesuatu yang lembab menyentuh bibirnya.Ya tuhan,ali mencium bibirnya!

Semakin lama ciuman itu menimbulkan decapan.prilly hanya diam tak membalas.Semoga tidak ada pelayan yang melihat!

Jangan kalian pikir kita berciuman dikamar.kalian salah.Ini di Ruang tamu.benar-benar memalukan.

"Ngghhh.." prilly mulai mengatur napasnya.Bibirnya sudah dinodai! Harus dibilas dengan apa supaya bibirnya kembali bersih?

"Sudah mengomeliku Prillya vernando?atau kau belum merasa puas dengan yang tadi?" Tanya ali menatap prilly yang menunduk.kedua tangannya mendongakkan kepala prilly lalu menangkup pipinya.

Terlihat air mata jatuh membasahi pipi prilly.Oh,gadis mungilku menangis? Apa aku keterlaluan padanya?

"Hey,mengapa kamu menangis?aku hanya mencium mu tadi" Aku merasa bersalah telah membuatnya menangis.

Mata prilly menatap dalam wajah ali.prilly hanya diam tidak niat menjawab ali.

"Aku bertanya padamu?kenapa kamu malah diam" ibu jari ali mengusap lembut pipi prilly.ketika itu juga prilly memejamkan matanya merasakan lembutnya belaian tangan ali.

"Ka..kamu sudah menodai bibirku" jawab prilly sendu. Hanya karna itu dia menangis?Astaga aku tak habis pikir.

"Bukankah sudah kubilang,jika kau terus mengomeliku aku akan mencium bibirmu"

"Aku kira kamu hanya bercanda" tangan ali menarik prilly kedalam pelukkannya.awalnya prilly kaget.Tetapi ia bisa merasakan kenyamanan saat ini.

"Berhenti untuk menangis dihadapanku.Aku menikahimu bukan untuk menyuruhmu menangis.Aku ingin melihatmu bahagia,itu sudah cukup untuk menebus kesalahanku" tangan ali terulur mengelus rambut panjang prilly.

Kesalahan apa? Batin prilly bingung.

Ali melonggarkan pelukannya.diangkatnya dagu prilly membuat prilly mau tak mau menatap ali.

"Sekarang pergilah ke kamar.Ganti pakaianmu,kita akan pergi malam ini" pria ini ingin mengajaknya pergi? Sungguh kejadian yang sangat langka.

"Tidak mau" acuh prilly memalingkan wajahnya dari ali.

"Mengapa?Selama ini aku belum pernah mengajakmu pergi keluar"

"Aku hanya sedang malss..." ucapannya terputus.ketika badannya menjadi ringan.Ali menggendongnya?! Sudah 2 kali ali menggendong dirinya.

"Ganti pakaianmu atau aku yang menggantikannya" bisik ali seraya menggendong prilly ala bridal stayle. Prilly bergidik ngeri membayangkan jika ucapan ali itu benar.Pria ini memang tidak pernah main-main dengan ucapannya.










Aqesya prillya vernando
Kenand ali vernando





















Gimana sama ceritanya? Seru or Romantis? Komen ya🔴Votenya jangan ketinggalan❤

Jangan lupa ditambah di readingList/perpus pribadi kalian ya💆

Peluk hangat...

In My SilenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang