Chapter 9

3K 256 41
                                    

Baekhyun berjalan seorang diri. Hari ini ia pulang lebih awal karena memang ia tidak memiliki jadwal selanjutnya. Awalnya baekhyun ingin menunggu hera dan pulang bersama seperti biasanya. Namun, gadis itu menolaknya dengan alasan baekhyun akan bosan menunggunya terlalu lama.

Sebuah alasan yang mudah di patahkan memang, tapi entahlah baekhyun merasa senang mendengarnya seperti ia merasakan jika hera benar-benar peduli dan memperhatikannya.

Baekhyun tidak bisa menahan senyumnya. Pemuda itu tersenyum cerah mengingat beberapa hari terakhir hubungannya dengan hera benar-banar berjalan baik. Tidak ada kontak fisik namun perhatian dan tingkah malu-malu yang kadang keduanya lakukan begitu terlihat manis.

Baekhyun mengangkat wajahnya dan membuang nafasnya keras sekedar untuk melepaskan dirinya dari bayang-bayang hera yang selalu berada di kepalanya. Pandangan baekhyun terkunci pada sebuah toko bunga yang berada di seberangnya saat ini.

Baekhyun menghentikan langkahnya. Sejenak pemuda itu ingat jika tadi pagi ia melihat papan pengumuman hasil ujian dance kelas hera. Isterinya itu mendapat nilai yang cukup baik mengingat betapa dangkalnya kemampuan hera dalam mata kuliah itu sebelumnya.

"Memberi sebuah hadiah untuk hasil kerja kerasnya tidak berlebihan bukan ?" Gumam baekhyun bertanya pada dirinya sendiri.

Mantap, baekhyun melangkah menyeberangi jalanan dan masuk ke dalam toko bunga tersebut.

"Selamat siang. Silahkan, ada yang bisa saya bantu ?" Sapa pegawai toko tersebut ramah.

Baekhyun tersenyum, ia lalu mengelilingi setiap sudut toko tersebut melihat-lihat berbagai bunga yang sudah tertata rapi di tempatnya.

"Apa anda ingin memberikan bunga kepada pacar anda ?" Tanya salah satu pegawai toko lainnya menghampiri baekhyun.

"Ah ya. Aku ingin mem-, apa ada bunga yang mewakili ucapan selamat atas kerja keras seseorang ?" Tanya baekhyun kemudian.

"Tentu saja, tuan. Tunggu sebentar" pegawai itu lalu berlalu meninggalkan baekhyun yang kembali melihat-lihat sekelilingnya.

Tidak lama pegawai sebelumnya kembali mengahampiri baekhyun dengan membawa satu rangkaian bunga di tangannya.

"Ini tuan. Bunga ini mewakili-"

"Oh. Aku ambil ini" potong baekhyun tanpa mendengar penjelasan lanjut dari sang pegawai.

Pegawai itu tersenyum simpul melihat baekhyun yang tidak melepaskan pandangannya dari rangkaian bunga yang telah beralih di tangannya.

"Pacar anda pasti sangat bahagia"

Baekhyun kembali tersenyum. "Di mana aku harus membayarnya ?" Tanya baekhyun kemudian.

"Ya, di sana tuan" tunjuk pegawai tersebut ke arah kasir.

Baekhyun kemudian berlalu menuju kasir dan setelah membayar rangkaian bunga tersebut. Ia beranjak menuju pintu keluar.

"Terima kasih. Silahkan kembali lagi" sapa pegawai itu kembali.

"Semoga pacar anda menyukainya" lanjutnya lagi.

Baekhyun menghentikan langkahnya. Masih dengan sisa senyumnya ia menatap pegawai tersebut dan berujar "bunga ini bukan untuk pacarku tapi istriku"

"Ya ?" Kejut pegawai tersebut. Terlihat sekali raut ketidak percayaan di wajahnya dan baekhyun sama sekali tidak memperdulikannya, ia lagi-lagi tersenyum lalu meninggalkan toko tersebut dengan membawa sebuah rangkaian bunga di salah satu tangannya.

 Terlihat sekali raut ketidak percayaan di wajahnya dan baekhyun sama sekali tidak memperdulikannya, ia lagi-lagi tersenyum lalu meninggalkan toko tersebut dengan membawa sebuah rangkaian bunga di salah satu tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
is this love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang