Back and Lost

4.2K 398 214
                                    

"Kita akan tetap berkomunikasi kan hyung?" Tanya Taehyung pada kekasihnya.

"Tentu saja Taehyungie, kau hanya perlu belajar dengan rajin dan meraih nilai yang tinggi. Kau harus menjadi orang yang lebih sukses dariku." Jawab Jungkook dengan mengecup bibir Taehyung sekilas. Taehyung tersenyum senang dan mengecup balik bibir Jungkook kemudian memeluknya erat.

Hubungan keduanya sudah berjalan sekitar 4 tahun. Taehyung dengan sifat kekanakan, cerewet dan manis itu berhadapan dengan Jungkook, seorang Detektif Incheon yang terkenal kecakapannya dan sifat sopannya. Orang bilang mereka bagaikan dua kutub yang saling bertolakan. Namun nyatanya mereka mampu mengatasi semuanya dengan baik dan menjalin hubungan selama empat tahun. Bahkan orang-orang disekitar mereka berdecak kagum melihatnya.

Dan besok adalah hari perpisahan mereka. Bukan perpisahan putus, namun Taehyung harus melanjutkan studinya ke Jepang yang otomatis meninggalkan Jungkook di Incheon sendirian. Taehyung khawatir, berbagai asumsi telah hinggap diotak cerdasnya.

Bagaimana jika Jungkook bosan menunggu?

Bagaimana jika hubungan mereka putus?

Bagaimana jika Jungkook berubah?

Dan.. bagaimana jika Jungkook melakukan 'itu' lagi?

Tapi semuanya ia tepis jauh-jauh. Hubungan mereka sudah masuk ketahap serius. Dimana Jungkook yang dengan senang hati melamar Taehyung dan membawanya kepelaminan. Jungkook dan Taehyung sudah berjanji akan saling percaya satu sama lain. Walaupun Taehyung kekanakan, namun ia mempunyai sisi dewasa yang mantap. Tidak pure kekanakan.

"Berjanjilah akan selalu setia hyung."

"Tentu saja Tae,"

Dan malam itu mereka tidur dengan nyenyak. Perasaan rindu pasti akan hinggap dalam hati mereka esok hari.

.
.

Taehyung tersenyum manis. Menatap layar ponselnya yang menampilkan foto-foto dirinya dengan Jungkook. Ia sangat mencintai Jungkook, sangat mencintainya dan tak sanggup melepaskannya. Ia yang terbaik diantara yang terbaik. Ia yang tetap sabar menunggunya, ia tetap sabar menantinya dan ia yang paling sabar menghadapinya.

Semuanya sudah berjalan selama dua semester. Hubungan antara keduanya baik-baik saja tidak ada yang terjadi. Komunikasi yang lancar dan saling percaya. Tidak ada yang mencurigakan. Ia tahu Jungkook orang yang sibuk bahkan sangat sibuk dan ia memakluminya.

Ia bangga Jungkook, Jeon Jungkooknya, hyung sekligus kekasihnya selalu dielu-elukan oleh setiap orang, bagaimana Jungkook menangkap para penjahat itu, bagaimana figure Jungkook terpampang jelas begitu besar distasiun televise atau di depan kantor kepolisian. Wajah rupawan ditambah badan yang sangat ideal menjadi point plusnya. Taehyung bangga, sangat bangga.

"Taehyung-ah, sebenatar lagi kita liburan bukan? Bagimana jika kita kembali ke Korea? Aku sangat merindukan Sugar-ku." Ujar Jimin, teman sekamar Taehyung sekaligus sahabat karibnya. Mereka memang sama-sama memutuskan untuk meneruskan studinya diluar Korea.

"Ide bagus, aku akan memberikan kejutan untuk Jungkook hyung." Taehyung tersenyum senang.

Membayangkan wajah tampan Jungkook yang hampir satu tahun tidak ditemuinya. Ia sangat merindukan kekasih tampannya itu.

"Baiklah, aku juga akan memberikan kejutan untuk Sugarku, ia terlalu kaku jika duduk dibalik penerima panggilan darurat itu." Ujar Jimin.
Membayangkan kekasihnya yang setiap hari duduk menerima telephone kejahatan di negaranya membuatnya kadang kesal. Memang ia itu adalah pekerjaan yang mulia yang secara tidak langsung menolong banyak orang. Namun kadang Jimin kesal jika kekasihnya meninggalkan makan siang atau makan malamnya.

IncidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang