NERD

310 43 0
                                    

Hari ini aku bertekad untuk kembali pergi ke sekolah. Aku menghela nafas panjang menatap bayanganku di cermin. Mungkin ini berat untukku namun aku tidak ingin mengecewakan Ibu.

Ibu tersenyum cerah melihatku yang sudah berseragam lengkap untuk berangkat ke sekolah. Ibu menyuruhku sarapan terlebih dahulu namun aku harus bergegas karena aku bangun kesiangan, aku harus melewatkan sarapan untuk pagi ini.

Saat aku sampai di depan pintu kelas entah mengapa lututku terasa lemas. Jantungku berdetak tidak karuan. Dan mataku yang memanas, entah mengapa rasanya aku ingin menangis dan kembali pulang ke rumah saja.

Tapi itu tidak mungkin!

Dengan tekad yang masih tersisa aku membuka pintu kelas, dan dalam hitungan detik-

BYURR

Aku dapat merasakan sesuatu berbau busuk dan lengket menyirami tubuhku. Aku mendongak ke atas dan mendapati sebuah ember yang diikat dengan tali tergantung di atas pintu.

Cih! Bagaimana bisa aku terjebak oleh tipuan lama? Apa karena sudah hampir seminggu aku tidak merasakannya?

Aku menatap sekelilingku. Hanya tatapan mengejek dan kasihan yang kudapatkan. Bahkan ada yang menertawaiku dengan puas. Beberapa dari mereka mengarahkan kamera ponselnya padaku, aku yakin sebentar lagi mereka akan memposting hal memalukan ini di sosial media.

Dunia yang menyedihkan.

"Hei babi!"

Seorang gadis cantik menghampiriku. Namanya Shin Yoobi, dia adalah gadis yang tercantik di sekolah ini semua orang akan selalu memujanya dan membenarkan segala tindakannya. Orang tampan dan orang cantik selalu benar, mereka semua terlalu bodoh hingga bisa dibodohi oleh rupa.

Bukankah dunia tidak adil?

"Bau busuk apa ini?~", gadis itu menghampiriku dengan kedua temannya -mungkin anak buahnya, yang mengikutinya dari belakang.

"Kau tahu? Babi haruslah tetap di tempat menjijikan karena itulah duniamu, aku hanya membantumu.", mereka kemudian berlalu melewatiku dengan tawa mengejek.

Dunia yang menjijikan.

Aku sudah tidak tahan lagi. Apa kesalahan yang aku perbuat hingga harus menerima semua penghinaan ini? Apakah salah jika aku tidak terlahir menjadi seorang wanita cantik? Apa wanita jelek tidak pantas hidup? Apa hanya wanita cantik yang diperlakukan seperti manusia? Atau diperlakukan seperti Dewa? Menjijikan. Kalian semua menjijikan.

"Menjijikan.", seruku.

Suasana yang awalnya dipenuhi dengan tawa memuakkan mendadak menjadi hening, semuanya menatapku tidak percaya.

"Apa?!", Yoobi menatapku dengan tatapan tajam, namun aku tidak peduli.

"Kalian semua menjijikan, melebihi duniaku."

"Apa kau bilang?!"

Aku menatap mata Yoobi yang menatapku dengan marah. Entah keberanian dari mana aku sama sekali tidak takut.

"Aku bilang kau sangat menjijikan-"

PLAK

Kurasakan rasa sakit yang menjalar dipipi sebelah kiriku. Mataku memanas siap meluncurkan bulir air mata.

"Jaga ucapanmu sialan!!"

Teriakannya sangat memuakkan.

"Apa?! Jangan halangi aku!"

Dia sudah bersiap akan menghajarku lagi, tapi kedua tangannya ditahan oleh kedua temannya. Semua yang ada di kelas menatap kami, yang lewat di depan kelas pun menatap kami. tapi tidak ada satupun dari mereka yang menolongku, aku hanya menjadi bahan tontonan saja.

WishlistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang