ONE

276 14 3
                                    

RALINE

Saat aku memasuki kelas aku langsung disambut oleh teriakan teriakan (yang menurutku tidak berperikemanusiaan). Telur, tepung, dan air bersamaan menyerangku.

"Babuku sudah datang yaa ?!!"
Suara itu, suara itu yang membuat degup jantung ku ingin lepas dari tempatnya.

Aku didorong hingga terjungkal ke depan (menyentuh meja guru yang besar)
Aku mencoba menengok ke belakang, tetapi kepalaku tidak bisa bergerak karena seseorang memegang kepalaku dengan kuat.

Seseorang dari arah lain menghampiri ku, yaaa itu pasti Cherry
"Leher ku sakit Cherry, lepaskan aku!" Cherry menyeretku dan mencekikku di depan teman teman sekelas.

Bahkan teman teman yang melihatku tidak ingin ikut campur dan memilih melanjutkan aktifitas mereka. Aku mencoba berdiri dan melepas tangan Cherry tetapi tangan Cherry begitu kuat hingga aku tidak bisa melepaskan tangannya.

"Cherry!! Ayo kita keluar!!"
Teman Cherry yang bernama Grita menghampiri Cherry dan membisikkan sesuatu di telinga Cherry. Cherry pun melepaskan tangannya dan pergi meninggalkanku di kelas.

*Aku bernama Raline Keegan, Siswi yang hari harinya di bully oleh geng yang ada di kelasku sendiri*
》》》》》》》》》》》》》》》》
Author POV

"Rame amat, diluar ada apaan sih?!" Tanya si Cherry pada Grita.
"Itu, ada murid pindahan, gue denger dia juga suka nge-bully di sekolahnya. Jadi, dia dikeluarin dan pindah kesini." Jawab Grita

"Cherry, Grita sini deh!!" Teriak Prinsy dan Agata bersamaan.

*Mereka itu satu geng yang suka nge-bully Raline. Anggota geng itu terdiri dari Cherry, Grita, Agata, dan Prinsy.*

Cewek cantik dengan rambut panjangnya berjalan di lorong sekolah internasional ini.
Banyak murid yang mengagumi kecantikan nya.
"Cewek! Anak baru yaa??" Tanya murid lelaki untuk menggodanya.

Murid baru itu tidak menanggapi godaan para murid yang mengaguminya, ia berjalan menuju ruang kepsek dengan sombongnya.

Setelah meminta berkas dari ruang kepsek, ia berjalan menuju kelas barunya diantar guru piket yang ada, ia mendapat kelas XI IPS 5.

"Anak anak, mohon perhatiannya sebentar!" Ucap ibu guru.
Murid kelas XI IPS 5 yang selalu rame, terpaku ketika melihat murid baru itu.
"Perkenalkan nama gue Hanny Brave, lo bisa panggil gue Hanny."
"Lo pindahan dari mana?" Tanya Prinsy.
"Katanya lo dikeluarin dari sekolah gara-gara nge-bully seorang siswi!" Teriak Agata

"Udah!! Kalian ngobrolnya nanti saja. Ibu tinggal dulu kalian jangan sampai ramai. Oh ya Hanny kamu duduk di belakang bersama Raline ya!"
Hanny pun berjalan menuju tempat duduk yang ditunjuk ibu guru, ia duduk di sebelah Raline. "Hi, gue Hanny, nama lo Raline kan??" Ucap Hanny dengan pd nya
Saat Raline ingin menjawab pertanyaan Hanny, Cherry tiba-tiba menarik rambut Raline dan menjauhkan Raline dari Hanny.
"Hei anak baru! Lo duduknya sama gue aja di depan!" Ucap Cherry pada Hanny.

"Lo nyuruh gue?? Emang lo siapa disini! Ngatur ngatur gue!" Jawab Hanny.
"Gue ketua geng disini, gue mau ngajakin lo gabung ke geng gue."
Ucap Cherry dengan serius.
Hanny tampak berpikir.
"Gue mau masuk geng lo asalkan gue jadi ketuanya."
"Whaat! Ketuanya kan guee, gak lo gak bisa jadi ketuanya." Ucap Cherry.
"Jangan Hanny. Aku mohon." Timpa Raline dengan wajah sedihnya.
Cherry mendorong keras pundak Raline. "Urus nih babu!!" Cherry menyuruh teman temannya untuk mengurus si Raline (nge-bully).

Cherry akhirnya setuju kalau Hanny menjadi ketua gengnya.
"Pengumuman semuanya! Gue Hanny murid baru di sekolah ini dan juga ketua baru di geng kelas ini. Gue menamai geng ini dengan Hannyers."

*Sekolah internasional ini memang terkenal dengan kasus pembuliannya, tetapi sekolah ini terkenal juga dengan para siswanya yang pintar dan kaya."

》》》》》》》》》》》》》》》》
RALINE POV

Kini aku bersama kakakku sedang menonton film kesukaan kami di rumah.
Kakakku selalu memberikan cerita lucu di sela sela kita lagi sedang asik menonton.

"Kak, kakak jadikan pindah ke SMA Raline?" Tanya Raline pada kakak laki-laki nya yang bernama Jeffri Drew.
Kak Jeffri tidak pernah tau kalau aku setiap hari di-bully, karena aku tidak menceritakannya dan tidak memperlihatkan kepedihanku pada kakakku.

Aku selalu memikirkan bagaimana kalau kak Jefrri tau aku selalu di-bully di sekolah? Apa reaksi kak Jeffri? Pasti dia akan memindahkanku ke luar negeri dimana ada ayahku disana.
Ayahku yang membuat ibuku pergi meninggalkanku sejak aku masih TK, ayahku sendiri yang membunuh ibuku, tetapi kak Jeffri tidak percaya jika ayah yang membunuh ibu. Memang, ayahku bertanggungjawab kepada anak anaknya, dengan mencukupi kebutuhan anaknya tetapi ayahku tidak bertanggungjawab pada kematian ibuku. Itu yang membuatku tidak mau hidup bersama ayahku.

"Dek, kamu kenapa??" Tanya kak Jefrri membuyarkan lamunanku. Telapak tangannya menyentuh dahi ku mengecek apakah aku demam.
"Hah? E-enggak papa kok kak." Jawabku dengan gugup.

"Kakak jadi pindah ke Sekolahnya Raline, minggu depan kakak udah bisa sekolah disana." Kata kak Jeffri sambil mengacak rambutku sebentar.

^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~^~

Hii gengs!! Ini cerita gue yang pertama lohh, ini cerita ide gue dan temen-temen gue, maafkan bila ada typo yaa😆
Aku berdoa agar ada yang baca cerita ini walaupun 1 orang.
Jangan lupa vote n' commen ya guys! ^^ABSURD BANGET YA? MAAFKEUN ! MASIH AWAL, MASIH BELAJAR.

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang