TWO

161 9 0
                                    

@sekolah

RALINE POV

Aku berhenti di parkiran sekolah dengan Kak Jeffri, yaa Kak Jeffri memang mulai sekolah hari ini.
"Kak, kakak udah tau ruang Kepseknya kan?" Tanyaku dengan ragu-ragu, Kak Jeffri tidak menjawabku mungkin suaraku yang kurang keras. "K- kak a-aku duluan ya?" Ucapku sedikit gagap.
"Kenapa? Apa Raline malu jalan sama kakak?" Ucap kak Jeffri sedikit menggoda.
Aku bukannya malu jalan bareng sama Kak Jeffri, tapi karena
aku melihat Geng Hannyers menuju ke arah ku. Aku tidak ingin Kak Jeffri melihat aku dibully.
"Aku duluan ya kak, bye!" Aku berlari menjauh dari Kak Jeffri dan segera memasuki kelas.

AUTHOR POV
"Guys! Liat deh! Dia siapa? Ganteng banget! Cogan baru di sekolah ini ya?" Ucap Prinsy dengan pd nya.
"Murid baru kayaknya." Timpa Agata dengan wajah flat nya.

"Hi, kamu murid baru ya?" Tanya Prinsy kepada Jeffri.
"Iya, saya murid baru disini." Jawab Jeffri.
"Prinsy!! Ayok ke kelas! Lo anak baru! Tolong bawain ini tas gue! Ini semacam MOS jadi lo harus mau." Ucap Hanny cuek.
Satu persatu mereka memberikan tasnya pada Jeffri. "Ini gue juga." "Nih tas gue." "Nih."
"MOS semacam apa ini?! Hei!! saya tidak mau membawakan tas kalian, bawa sendiri! Kalian kan punya tangan." Teriak Jeffri sambil melempar tas-tas mereka.

"Hei! Anak baru, berani ya sama kita." Ucap Grita berani.
Hanny mendekati Jeffri dia merasa mengenali wajah Jeffri.
"Sepertinya aku pernah melihatmu, tapi di mana?" Ucap Hanny dengan raut berfikir.
Bel pun berbunyi membuat mereke langsung berhenti mengintimidasi Jeffri dan bergegas menuju kelas mereka.
"Sampai ketemu lagi ya Cogan baru!" Teriak Prinsy sambil berlalu meninggalkan Jeffri.
"Ihh Prinsy, kebiasaan deh." Ucap Cherry dan yang lain bersamaan kecuali Hanny.

RALINE POV
Aku duduk sendiri seperti biasa, tidak ada yang mengajakku bicara ataupun sekedar bertanya. Menyedihkan bukan?!
Pelajaran berlalu seperti biasa, kini saatnya istirahat. Aku memilih tetap di kelas walaupun aku ingin pergi keluar tapi aku takut akan dibully jika aku keluar. Hanny dan yang lainnya pergi ke kantin hari ini. Aku memikirkan Kak Jeffri "Kak Jeffri sedang apa ya?" Tanyaku dalam hati. Tiba-tiba ada salah satu teman sekelas mendekatiku dan berkata "Maaf Raline, selama ini aku diam aja melihatmu di perlakukan seperti itu, aku takut jika aku menolongmu mereka juga memperlakukanku sepertimu, maafkan aku Raline." Ucap Anna sambil menahan tangisnya.

"Nggak apa apa Anna, ak-" belum selesai aku berbicara, Anna meninggalkanku karena melihat geng Hannyers masuk kelas.

Mereka mendekatiku, ya Tuhan tolonglah aku! Grita mendobrak mejaku dengan sangat keras hingga penghuni yang ada di kelas melihat ke arah mejaku.
"Lanjutkan saja aktifitas kalian, jangan ikut campur." Bentak Cherry pada teman sekelas yang melihat mereka.

Cherry menarik tanganku menuju atap sekolah. Sebelum sampai di atap sekolah, aku melihat Kak Jeffri sedang mengobrol dengan temannya di koridor. "Kak Jeffri!" Ucapku membuat mereka (geng Hannyers) berhenti dan melihatku. "Siapa kak Jeffri?"
Tanya Prinsy dengan ria. Mereka juga menatapku curiga, "bukan si-siapa siapa kok." Jawabku gugup.

Brukk! Mereka mendorongku sampai tubuhku oleng ke depan. "Aargh!!" Hanny menampar pipi kananku "Aarghh!!" Cherry juga menampar pipi kiriku. Kenapa mereka begitu benci pada ku? Kenapa?

Grita hampir saja mendaratkan tangannya di pipi kananku, tetapi ada sebuah tangan yang dengan sigap menangkisnya.
Cowok itu menatap diriku dan memberi kode agar aku turun meninggalkan mereka.

Baru saja satu langkah aku meninggalkan mereka, Agata dengan cepat menarik rambutku hingga aku terjatuh. Sungguh kini aku merasakan pusing luar biasa akibat tarikan Agata.

"Raline!" Aku mendengar teriakan Kak Jeffri yang memanggilku.
"Kak Jeffri" ucapku dan perlahan-lahan sebelum semua menjadi gelap.

AUTHOR POV
"Raline!" Jeffri menghampiri adiknya yang pingsan. Dia langsung membawa Raline ke UKS sekolah.
Sesampainya di UKS, Raline diperiksa, kata perawatnya Raline harus istirahat, dan tidak boleh banyak pikiran.

"Dek, kamu kenapa?" Tanya Jeffri setelah Raline sadar. Raline hanya diam dan bengong. "Dek!?" Ucap Jeffri membuat Raline kaget. Raline menoleh menatap Jeffri "Eh, iya kak?" Tanya Raline pelan karena rasa pusingnya masih terasa.

"Kamu tadi pingsan di atap, dan banyak temen temen kamu disana, kamu nggak diapa-apain kan?" Tanya Jeffri khawatir.

Raline tidak menjawab dan bangkit dari tempat tidur dan keluar menuju kelas.

Jefrri hendak mengikuti Raline tetapi di cegah oleh lelaki yang yang tadi menolong Raline.

Mereka saling menatap tetapi tidak ada yang berbicara hingga seorang perawat datang menanyai keberadaan Raline.

Mereka enggan menjawab dan berlalu begitu saja meninggalkan perawat itu sendirian.

RetakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang