AYSEL DAN IBU TERSAYANG

28 1 0
                                    

  Kukuruyukkkk... suara ayam di pagi hari menandakan matahari telah terbit,aku pun segera membuka mataku untuk melihat indahnya suasana di pagi hari.

"Aysel,waktunya sarapan." Panggil ibu kepadaku.

"Iya ibu aku akan datang untuk sarapan."

Aku dan ibu hanyalah memakan sarapan yang begitu sederhana,tidak seperti orang-orang yang sarapan dengan roti,sandwich dan lainnya.Aku sangat bersyukur walaupun kami hanya memakan ubi sebagai lauk sarapan kami.
Setelah sarapan aku segera bersiap-siap untuk membantu ibu bekerja sebagai kebutuhan hidup kami,aku tidaklah bersekolah karena ibuku tidak memiliki cukup uang untuk membiayaiku sekolah.

"Ibu mari kita berangkat,sebelum jalan raya ramai orang berlalu lalang." Kataku kepada ibu.

"Iya nak,ayok kita berangkat." Kata ibu penuh semangat.

Aku dan ibu segera menuju pasar untuk menjual barang -barang buatan ibu dan aku.Aku sangat kasihan kepada ibu,karena banyak penjual yang berada di dekat ibu sangat tidak senang melihat ibuku berjualan dipasar tersebut.
Aku ingin sekali bisa sekolah seperti anak- anak di desa ku,tapi walaupun aku tidak bisa bersekolah seperti mereka aku selalu di ajak belajar bareng teman-temanku yang bersekolah.
Hari pun semakin panas,aku membelikan makanan dan minuman untuk makan siangku bersama ibu.Kami akan selesai berjualan sekitar jam 6 sore.

"Ibu,ini kita makan dulu ya."

" Iya nak,mari kita makan untuk mengisi tenaga kita."

Aku dan ibu menghabiskan makanan kami,setelah selesai makan kami melanjutkan menjual barang dagangan kami.Aku berkeliling untuk menjajakan barang dagangan kami,kami berjualan kendi yang kami buat dari tanah liat.Alhamdulillah kendi yang kujajakan laku 3 kendi.
Hari pun telah sore,aku segera menyusul ibu dan bersiap-siap untuk segera balik ke rumah.

"Ibu mari kita balik,hari sudah mau gelap." Kataku.

"Baiklah,mari kita pulang."kata ibu senang.

Besok paginya,aku segera membantu ibu membuat kendi untuk jualan kami,kami membuat hampir 50 kendi dalam sehari.

"Ibu,sini biar aku bantu ibu membuatnya." Kataku semangat.

"Oke,tapi hati- hati ya lala." Kata ibu kepadaku.

Waktu berjalan sangat cepat,aku dan ibu pub akhirnya menyelesaikan 50 kendi.Senang rasanya.

"Kamu memang anak yang rajin lala." Puji ibu kepadaku.

"Hehe ibu,siapa dulu namanya anak ibu." Kataku sambil cengir.

Aku dan ibu pun menjalankan sholat maghrib bersama,setelah itu kami segera mengaji bersama dan mengirimkan doa untuk ayah tercintaku.

"Nak,maafin ibu ya! Ibu belum bisa menyekolahkanmu." Kata ibu sedih kepadaku.

"Bu,tidak apa- apa kok! Aku pun lebih senang bisa membantu ibu berjualan.Lagi pula teman-temanku sering mengajari ku pelajaran yang mereka pelajari di sekolah." Kataku agar tidak membuat ibu merasa sedih.

"Kamu memang anak ibu yang baik,pintar,dan sholeha." Puji ibu sambil memelukku.

Aku pun membalas pelukan ibuku yang sangat nyaman bagiku. Dan aku pun pamit kepada ibu untuk datang ke rumah kawanku  belajar bersama teman-teman.

Hari ku sangatlah indah,karena selalu ada ibu yang sangat aku sayangi berada bersamaku.
Hari berganti bulan,bulan pun berganti tahun aku menjalani hidupku dengan penuh kebahagian dan penuh kesederhanaan dan selalu bersyukur dengan apa yang ada.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 14, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AYSEL DAN IBU TERSAYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang