All These Loves | JUNHWAN | YAOI | ROMANCE

1. Intuisi

GET READY....!!!

.

.

.

.

.

.

SHOWTIME......!!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Hidupku tak selamanya tentang cinta

Penuh perjuangan hingga tanpa sadar mengorbankan semuanya

Cinta ada pada hatiku

Sayangnya tidak dalam hatimu

.

.

.

.

.

_Love_

Gumpalan asap mengepul melalui cerobong perapian. Sebuah rumah bergaya minimalis terletak di pinggiran kota Osaka, salah satu kota terindah yang berada di Jepang. Tercium wangi khas tanah yang tercampur air di pagi hari. Malam tadi hujan cukup deras, hampir terjadi badai namun sepertinya mentari yang muncul melumpuhkan segala perkiraan buruk sebelumnya.

Pejalan kaki mulai berlalu lalang, para pemilik rumah sudah kembali membersihkan halaman yang berserakan akibat hujan kemarin. Daun yang berjatuhan sedikit basah oleh embun pagi membuat siapapun yang melihatnya tersenyum akan suasana pagi yang indah.

Ya, seperti seorang namja dengan mantel coklatnya ini. Berjalan sebari menenteng buku novel fiksi kesukaannya. Entah berapa buku yang ia miliki, yang jelas namja mungil dengan tahi lalat di pipi kiri itu sangat menggilainya. Hobbynya memang membaca, sudah sejak duduk di bangku sekolah dasar dan perlahan hidupnya berubah melankolis seperti novel yang selalu ia baca. Terdengar berlebihan memang, tapi mau bagaimana lagi ini adalah kesukaannya dan hobbynya ini tak ditentang oleh siapapun juga. Yang jelas untuk masalah kehidupannya, mungkin tak semanis apa yang ia baca namun tak sepahit yang dipikirkan. Lebih dari sekedar novel ber-genre sad ending karena hidupnya lebih rumit dari kebanyakan orang. Mungkin ini yang ia rasakan sekarang.

"Perpustakaan lagi" Eluh seorang namja saat Jinhwan sudah tiba di tempat tujuan. Hanya beberapa menit berjalan saja dan ia akan tiba di kampus tercinta.

"Tak ada yang istimewa disini" Tukasnya dengan nada dingin membuat sang teman mengiyakan saja. Duduk tepat di sebelahnya dan termenung sendiri menatap Jinhwan yang kini mulai membolak - balik lembar demi lembar.

Kang Daniel mahasiswa kedokteran yang sudah berteman lama dengan seorang Kim Jinhwan. Mereka sama - sama berasal dari Seoul, di pertemukan saat acara himpunan mahasiswa di kampusnya. Mungkin jurusan mereka bertolak belakang, dimana Daniel dari jurusan kedokteran sedangkan Jinhwan sendiri di jurusan bisnis. Tapi tak ada yang tak mungkin di dunia ini bukan?

"Lima hari lagi penelitian, doakan aku ya"

Daniel tersenyum hingga matanya tertutup, eye smile andalan calon dokter itu.

"Hmmm.. aku yakin kau bisa" Jawab Jinhwan masih fokus pada bukunya.

"Ne, Gumawo"

Mungkin percakapan mereka tak bisa dikatakan seru. Hanya bertanya dan menjawab selebihnya tak ada basa - basi sedikitpun. Jinhwan memang seperti itu, dia namja yang pendiam dan selalu menyikapi apapun dengan kepala dingin atau mungkin berusaha melupakannya. Entahlah namun yang pasti sifat Jinhwan memang cukup dingin pada siapapun. Ya, siapapun yang masuk kedalam kehidupannya sekarang kecuali seseorang yang menjadi tujuan hidupnya nanti. Terdengar klise memang namun hanya itu yang menjadikan Jinhwan sedikit luluh. Hanya namja itu, namja yang sudah hilang kabar semenjak enam tahun lalu dan dirinya memutuskan untuk pindah ke Jepang.