6. My Choice

921 132 29
                                    

GET READY......???

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

SHOWTIME..............!!!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sekuat apapun aku melangkah

Sejauh apapun aku berlari

Kau akan terus menjauh

Hingga aku tak sanggup lagi mengejarmu

.

.

.

.

.

.

.

.

.

_Love_

"Untuk apa kau berterimakasih, dasar bodoh"

Ucapan itulah yang menjadi jawaban dari semua perkataannya. Jinhwan hanya terdiam saat dirinya duduk di jok depan bersebelahan dengan Junhoe yang mulai menyalakan mesin mobil. Ia terdiam, merasakan denyutan yang cukup membuat Jinhwan merintih dalam diam. Sakit yang terasa terasa sangat biasa ditambah dengan ucapan tajam Junhoe padanya. Hanya bisa tersenyum lirih saat ia melihat pemandangan malam hari yang cukup indah.

Malam yang dihiasi oleh salju yang perlahan berjatuhan ke tanah. Dingin yang menusuk membuat banyak orang yang berlalu lalang mengeratkan mantelnya. Salju turun malam ini dan hal itu bukan penghalang untuk orang - orang beraktifitas. Jinhwan menyandarkan kepalanya yang berdenyut itu di pinggiran kaca mobil. Ia memperhatikan apa yang ia lihat di luar sana. Saat ia merasa iri dengan orang - orang yang nampak tersenyum bahagia. Saat ia mengetahui jika mereka pandai menyembunyikan masalah mereka dan beralih menatap kebahagian, tak seperti dirinya yang tidak sama sekali pandai menyembunyikan.

Junhoe menatap Jinhwan yang terkulai lemah disebelahnya, saat namja mungil itu  masih membersihkan darah di hidungnya seraya menahan air mata. Junhoe melihat air mata yang terjatuh itu namun dengan cepat Jinhwan menghapusnya. Fokus menyetir Junhoe sedikit teralihkan saat melihat mata Jinhwan yang cukup lebam di sana. Sejenak ia berpikir, apa pukulan tadi keras sekali hingga membuatnya seperti ini. Dan tak dapat dipungkiri jika ini memang cukup parah.

"Hey"

Panggilan itu tak disahut olehnya karena kepalanya cukup pening.

"Jika ingin berbicara nanti saja. Kepalaku masih sakit" 

Jinhwan berucap sekuat tenaga dan hal itu membuat Junhoe terdiam dengan rasa bersalah. Ya, namja dingin itu cukup bersalah atas apa yang telah ia lakukan, meski tanpa sengaja. Namun hal itu tak membuat Junhoe meminta maaf begitu saja. Ia terlalu gengsi melakukannya dan ia hanya diam fokus pada kemudinya.

"Libur saja besok" 

"Besok aku harus bekerja" Sanggah Jinhwan.

"Jangan sok kuat"

All These Loves | JUNHWAN | YAOI | ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang