Ini gaun yang dipakai Milea saat tampil di hotel kemarin ya. Cantik bangetkan gaunnya. Iya dong cantik secarakan anaknya udah cantik dari lahir. Hehe.
**
Setelah ujian selesai Milea langsung keluar kelas. Saat ujian Bahasa Indonesia tadi ia hanya menjawab asal. Dia harus buru-buru pulang ke rumah dan berganti pakaian. Hari ini jam 2 siang dia ada acara pemotrettan. Dia di jadikan model oleh salah satu perancang busana ternama di Indonesia."Mile? Kita ke Mall yuk. Udah lamakan kita gak jalan bareng." Ucap Fahira antusias.
"Maaf ya Far hari ini gue gak bisa, elo sih ngajaknya dadakan." Ucap Milea dengan nada sedih.
"Yaelah, wanita karier sibuk banget ya? Jadi gak bisa nemenin gue ni ceritanya?" Ucap Fahira.
"Maaf ya Far. Lain kali gue pasti bisa. Kalau sekarang gue ada pemotrettan Far. Gak bisa di cancel."
"Yaudah deh enggak apa. Hati-hati di jalan ya." Ucap Fahira lalu tersenyum manis.
"Iya Far. Bye".
Milea melajukan mobilnya dengan kecepatan 120/jam. Kalau gak kebut-kebutan bukan Milea namanya, lagi pula kalau tidak ngebut bisa telat sampai di lokasi fikir Milea. Apa lagi dia harus make up lebih dulu, Milea tidak mau mengecewakan rekan kerjanya. Milea juga tidak mau kehilangan pekerjaan, karena dia sangat butuh untuk menghidupi dirinya, bukan Milea kekurangan uang, Milea ingin menunjukkan ke orang-orang kalau dia bisa mendapatkan uang, maka dari itu, sebisa mungkin dia harus bersikap propesional.
Milea pun sampai di rumahnya dan segera memarkirkan mobilnya di garasi. Lalu dia buru-buru mandi dan makeup, Milea hanya mempoles mukanya dengan makeup yang sedikit tipis namun tetap memperlihatkan kecantikkannya. Setelah makeup dia langsung kembali ke mobil dan berjalan menuju lokasi yang sudah ditentukan. Rekan kerjanya sudah menunggu disana.
Milea menempuh perjalanan selama kurang dari 1 jam. Dia langsung menuju ruangan ganti.
"Maaf ya kak aku telat."
"Ya ampun gak papa sayang telat lima menit juga."
"Baju yang mau aku pakai mana kak?"
"Itu ada diruang ganti udah disiapkan."
"Yaudah makasih kak. Aku ganti dulu ya."
20 menit kemudian Milea keluar. Dia sudah siap dengan gaun hasil perancang terkenal tersebut. Gaun berwarna putih dengan sedikit belahan didada. Tidak terlalu seksi. Tidak terlalu berlebihan.
Itu Milea dengan gaun pemotrettannya ya. Milea kelihatan sangat cantik mengenakan gaun itu. Di tambah lagi dengan rambutnya yang indah terurai. Dan makeupnya juga tidak berlebihan. Sempurna.
"Kamu cantik banget pakai ini."
"Makasih kak. Gaun buatan kakak sangat bagus."
"Terimakasih Milea. Yuk kita keluar. Photographernya udah datang." Milea mengangguk dan desainer itu langsung berjalan, diikuti Milea yang mengekor dibelakangnya.
Dengan sedikit kaget Milea berjalan ke arah photographer. Ternyata photographer itu anak baru di sekolahnya. Yang tadi siang nyamperin dia di perpustakaan sekolah. Milea jadi penasaran dengan hasil kerja dia.
"Wah ternyata lo model ya?"
"Eh enggak kok. Cuman bantuin dia aja,"
"Yaudah bisa di mulai sekarang kan?"
"Yap bisa kok."
Setelah 30 menit akhirnya pemotrettan selesai. Milea sedikit lega karena satu tugasnya hari ini sudah selesai. Dia harus buru-buru pulang karena nanti malam dia bakal nampil di salah satu acara televisi swasta.
Dia pun segera berganti pakaian. Dan langsung berpamitan.
"Kak aku pulang duluan ya."
"Kok kamu buru-buru banget sih? Gak mau makan siang bareng dulu?"
"Enggak deh kak. Makasih. Aku ada acara soalnya. Takut telat nih."
"Wah kamu beneran propesional banget ya. Nanti kalau ada project lagi aku bakal hubungi kamu."
"Oke kak sip. Tinggal telpon aku aja. Makasih ya kak."
**
Damar Okta Riano, putra dari Richard Riano seorang pengusaha terkenal. Tidak hanya memiliki wajah yang tampan Damar juga terlahir dari keluarga yang berada dan di pandang. Anak satu-satunya. Ibunya Soraya Melani Riano. Seorang wanita karier yang sangat cantik.Damar sangat bebas memilih masa depannya. Keluarganya tidak pernah memaksa kalau dia harus menjadi penerus perusahaan ayahnya. Orang tuanya selalu mendukung apapun profesi dan cita-cita yang di ambil Damar.
Meskipun orangtuanya mendukung penuh dan menyerahkan semua keputusan di tangannya. Damar tidak pernah berlaku sesuka hatinya. Dia selalu mendengarkan dan menghargai orangtuanya. Dia juga selalu hadir setiap kali Ayahnya mengajak untuk menemui rekan bisnis. Bahkan dia tidak sungkan untuk hadir di acara kantor yang formal. Walau sedikit terpaksa tapi dia tetap berperilaku baik.
Beberapa hari yang lalu dia diajak Ayahnya untuk menghadiri acara kantor. Awalnya dia sedikit menolak. Namun dia tetap menuruti keinginan Ayahnya tersebut. Awalnya dia merasa bosan namun kebosanannya itu perlahan mulai hilang karena seorang gadis cantik bersuara merdu di hadapannya.
Gadis kecil bergaun merah maroon yang bernyanyi dengan sangat anggun itu sangat menarik perhatiannya. Dengan tidak hentinya dia memandangi gadis tersebut. Wajahnya sangat sendu. Pandangannya teduh. Dia tidak menyangka bakal bertemu gadis cantik di acara kantor Ayahnya tersebut.
Ke esokkan harinya Damar berangkat ke sekolah barunya dengan motor sport miliknya. Dia melihat sosok yang tidak asing baginya. Damar mendekati cewek yang sedang asik berkutat dengan buku pelajaran tersebut. Damar duduk di depannya. Dan ternyata benar dia gadis malam itu. Gadis yang membuatnya memusatkan perhatian kepadanya.
Dia mengajak gadis cantik tersebut berkenalan. Ternyata gadis itu bernama Milea. Ibunya pernah menceritakan gadis tersebut. Sangat cantik. Damar ingin lebih dekat dengan gadis itu.
Setelah pulang sekolah. Damar buru-buru kembali ke rumah. Dia sudah ada janji dengan rekan kerjanya. Dia akan melakukan pemotrettan. Yap. Damar sangat menekuni profesinya sebagai photographer tersebut. Dia sudah menekuni profesi ini selama dua tahun terakhir.
Ternyata yang menjadi modelnya kali ini adalah Milea. Damar sama sekali tidak menyangka kalau Milea selain menjadi penyanyi juga sebagai model. Penampilannya kali ini sangat cantik. Benar-benar cantik.
Selama pemotrettan berlangsung Damar sedikit tidak fokus. Bagaimana mungkin dia bisa fokus memotret wanita yang membuatnya tak bisa berhenti memikirkannya semalaman tersebut. Ini benar-benar membuat Damar gila. Baru kali ini dia merasakan seperti ini.
Jangan lupa vote dan komen yaa
Terimakasih😊
KAMU SEDANG MEMBACA
WHATEVER
RomanceSeorang remaja yang tidak mempunyai mimpi. Namun mulai untuk bermimpi akan sesuatu hal yang belum pernah diimpikannya sama sekali.