"Teruntuk Dinda."
Eana menarik napas panjang. Cerita sedih lagi nih...
"Ezra nih. Sudah lama aku nyari-nyari kamu. Dah lama banget kita gak ketemu. Aku nanya temenmu tapi dia gak mau ngasih tahu kamu kemana. Din, aku rindu loh sama kamu. Katanya kita temen? Tapi kenapa pergi nggak bilang-bilang? Kangen banget kangeeeeeen banget sama kamu sumpah deh Din kapan balik sih? Lagian kamu kemana coba pamit kalo mau pergi...
Rikues lagunya K.La Project aja yang Dinda, Dimana ya, Mbak Eana, biar sesuai soalnya saya lagi kangen sama Dinda temen saya dan dia lagi ngilang. Thanks buat Mbak Eana yang udah baca. Yaudah pokoknya Dinda cepet balik!"
Eana mendorong tombol pengeras suara musik.
"Ini seleranya jadul banget tapi nggak apa. Buat Dinda tuh ditungguin Ezra udah lama gak ketemu. Semoga Dindanya lagi dengerin radio ini biar pesannya nyampe. K.La Project, Dinda, Dimana!"
***
"Din lo denger deh itu."
"Apaan?"
"Itu di radio. Masak ada nama lo?"
"Ya nama gue kan pasaran Yun wajar aja kali." Dinda berjalan cepat menyusuri toko-toko baju yang berjajar. "Dah ah cepet yuk, ditungguin Ezra nih."
"Ya elo sih Din kenapa juga tiba-tiba kebelet! Santai ah, kaki gue kan pendek, emang elo implan egrang!" Yuniar yang nyaris sepuluh senti lebih pendek dari Dinda menggerutu. Lantas Dinda menoyor Yuni keras-keras.
"Tuh denger deh. Ada nama Ezra juga."
Kali ini Dinda berhenti sebentar. Sayup-sayup dari sebuah toko terdengar suara seorang penyiar radio membacakan pesan yang tak lama kemudian lenyap berganti sebuah lagu. Di seberang jalan Ezra melambaikan tangan ceria.
Dinda, di manakah kau berada
Rindu aku ingin jumpa
Meski lewat nadaSekian langkah kemudian, Dinda berdiri berjajar dengan Ezra, bersandar di motornya yang besar sambil memperhatikan Yuniar yang tengah berhenti kesekian kalinya untuk jajan.
"Itu lagu... buat gue?" Tanya Dinda.
"Iya hehehe..."
Dinda tersipu malu. Malu yang beneran malu. Malu yang, ih kenapa sih si Ezra.
"Sumpah deh Ezra, gue cuman ke WC doang gak ke mana-mana kok."
"Ya kan gue rindu..."
"Lemah lo." Dinda meninju pelan perut Ezra. Kali ini dadanya berdebar.
"Ah hehehehehehe kan iseng aja siapa tahu dipanggil lewat radio balik. Eh iya beneran balik."
Mereka menikmati alunan lagu itu hingga selesai.
"Lagunya... bagus ya..."
"Ya tapi sedih. Lo nggak denger Mbak Eana bacain pesan gue udah kayak mau nangis."
"Emang lo bilang apaan?"
"Rahasia!"
"EZRAAAA!!!"
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Radio, Radio
Short StoryTentang cerita-cerita dari pendengar Radio Rasanada 100.8 FM dalam segmen Eana Night Talks. Kadang tentang aku, kamu, bisa juga tentang dia. (aka the songfic with radio concept)