Prolog

288 14 4
                                    

Cerita pertama moga-moga suka yah.

Happy Reading guys.

========================================================================

Flashback

Ada seorang gadis kecil sedang bermain di taman istana yang indah. Ia berlari mencoba menangkap kelinci.

"Zhara sedang apa kamu disini?"Tanya seorang anak laki-laki tampan yang lebih tua darinya.

"Kak Eric, aku sedang mengejar kelinci"Jawab Zhara kecil dengan girang.

"Nanti saja bermain nya. Ayo ikut kakak Ayah dan Ibu memanggil"Ajak Eric.

Zhara hanya menurut dan mengikuti Eric kakaknya. Di perjalanan menuju kamar Ayah dan ibunya mereka tidak saling berbicara. Saat sampai di depan pintu yang besar dengan cat gold.

Tok tok tok

"Masuk"Jawab seorang wanita.

Ceeklek

"Eric,Zhara kemarilah"Kata wanita itu. Di sebelah nya ada pria yang berdiri menghadap jendela.

"Ada apa ibu dan ayah memanggil kami?"Tanya Eric.

"Ibu dan Ayah ingin kamu berjanji dulu"Kata seorang pria yang tidak lain Ayah dari Eric dan Zhara kecil.

"Iyah pa,ma Eric janji"Kata Eric yakin.

"Kamu harus membawa Zhara pergi dari sini ke dunia manusia menggunakan portal. Karena.. Akan terjadi perang antara Clan. Dunia ini tidak aman lagi sayang. Kalian harus cepat meninggalkan dunia ini secepatnya. Kalian akan di jaga oleh teman mama dan papah.Mereka akan menjemput kalian saat tiba disana.Mama dan papa akan tetap disini"Kata Papa Eric.

"Tapi kenapa mama dan papa tidak ikut? "Tanya Zhara kecil.

Mama menggendong Zhara dan mengusap kepalanya dengan penuh kelembutan.
"Mama dan papah sebagai seorang Raja dan Ratu. Berhak menjalan kewajiban kami sayang. Pergilah bersama kakak mu Eric. Mama janji akan menjemput mu di sana"Kata mama dengan meyakinkan Zhara.

"Ngak! Hiks.. Zhara ngak mau Hiks.. Mama samah papa ngak boleh ninggalin Zhara!"Bentak Zhara.

Braakk

Pintu terbuka dan disana ada prajurit yang terlihat panik.

"Maaf yang mulia.Tapi istana sudah di serang. Semua pasukan sudah siap tinggal menunggu perintah. "kata prajurit itu.

"Baiklah kami berdua akan segera kesana"Jawab sang Raja.

"Siap laksanakan"Jawab prajurit dengan tegas.

Prajurit langsung pergi. Sementara diruangan.
Raja mengusap kepala Eric. Eric memperhatikan wajah .Karena Eric mengerti apa yang dimaksud papa nya dia langsung membawa Zhara dengan ilmu sihir nya.

Zriinnng

Saat ini Eric dan Zhara berada di depan portal yang ada di dalam cermin.

"Kak dimana Papa dan Mama. Kenapa mereka tidak ikut? "Eric hanya bisa menatap adiknya dengan perasaan iba.

"Kamu sayang samah Mama dan Papa kan? "Tanya Eric.

"Tentu saja. Kenapa memang nya? "Tanya Zhara.

"Kalau begitu turuti perintah mama dan papah."Kata Eric berusaha tegar.

"Tapi..."Kata Zhara terpotong.

"Zhara.. "Kata kak Eric dengan lembut.

Zhara kecil hanya bisa pasrah. Sungguh takdir tidak adil. Keluarga yang terpisah karena perang. Sungguh malang nasib ini.

Sliiiinnng

Mereka memasuki portal. Cahaya yang menyilaukan membuat mata mereka berdua silau. Perlahan cahaya itu menghilang dan tergantih dengan pemandangan yang indah. Mereka berdiri di atas gedung yang tinggi. Cahaya kota Seoul memang indah. Tampak dari jarak dari mereka berdiri saat ini. Ada seorang pria dan wanita tersenyum sambil mendekati mereka berdua.

"Selamat datang di Bumi pangeran Eric Laihton Xavira dan Zhara Alexander Xavira. Kami berdua adalah teman dari kedua orang tua mu. Perkenalkan nama ku Sam Vier Jhon dan istriku Stela Gran Mark"Kata pria itu.

"Dimana ini? "Tanya Zhara kecil.

"Ini di Bumi, Korea Selatan kota seoul. Mulai sekarang kalian akan tinggal di sini"Kata wanita yang tidak lain adalah stela.

"Baiklah Emm.."

"Bibi. Panggil aku bibi dan Paman"Kata Bibi stela dengan senyuman.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Terimakasih sudah mau baca cerita Author maklumin yah kalau ceritanya jelek.😅😅

Jangan lope vote dan commen nya :*:*:*(>plaak) Hahaha. Jadi lebay Author nya nih.

Eiiitss jangan lupa juga Follow akun Author yah.

See you Again~

I'm AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang