Chapter 4

1.5K 92 0
                                    

Saat aku melihatmu
Pandanganku tertahan padamu
Kau berkilauan, bersinar
Tolong pilihlah hatiku

Kau sangat cantik bagiku
Apakah ini sebuah mimpi?
Pemeran utama adalah aku
Yang hanya kan menunggumu
Orang yang akan mencuri hatimu

-penggemar rahasia

Itulah yang didapatkan Hani pada pagi hari dikelasnya. Surat itu sengaja ditaruh di lacinya.

Jujur saja, baru pertama kali ini Hani mendapat surat.

"Apakah surat ini surat cinta?" racau Hani.

Pada saat itu duduklah Mingyu dibangkunya. Mingyu melihat Hani yang bengong.

Mingyu mengamati aneh ke arah Hani yang awalnya bengong menjadi senyum-senyum.

"Lo kesambet apa, pagi-pagi udah nebar senyum aja" kata Mingyu sarkatis.

"ge'er, siapa yang senyum-senyum. Nyolot lu ya, pagi-pagi udah jahat aja ama gue" balas Hani.

Hani mengerucutkan bibirnya berlagak sok imut.

"Eh tem, lu kok pagi amat udah kesekolah. Biasanya kan selalu datang waktu bel udah bunyi?" tanya Hani kepada Mingyu.

Hani menjadi curiga kepada Mingyu.

Saat ini orang yang ada di kelas masih sedikit hanya sekitar 6 orang saja. Herin, belum datang juga.

Hani sengaja pagi kesekolah karena jaket dia ketinggalan di laci meja. Lalu pada saat Hani ngambik jaket dari bawah laci, jatuhlah surat itu.

Hani masih bingung, itu surat cinta atau apa?

Balik ke topik. Si Mingyu diam aja kagak mau ngejawab.

"Tem!!" teriak Hani.

"Napa sih lu! Teriak-teriak aja, tuli nanti kuping gue"

"Lu mah emang rada tuli. Gue nanya aja lu kagak dengar apa!!"

Ya, begitulah akhirnya. Mereka berdebat hingga guru pak masuk. Memang begitu hampir setiap pagi. Hani dan Mingyu selalu bertengkar -_-

Istirahat
10.05 pagi

"Lu tau kagak, dikelas sebelah ada murid baru" kata Herin.

Sekarang mereka ingin menghampiri Somi dan teman-teman yang lain untuk ke kantin.

"Woyy, lu dengar napa. Dikira gue orang saraf apa? Ngoceh sendiri dari tadi!" herin kesal juga dengan Hani yang daritadi tidak menjawab segala pertanyaannya.

"APA??" akhirnya Hani sadar dari lamunannya.

"Dikelas sebelah ada murid baru. Ganteng banget, dia trainee loh!! Tingginya maksimal buat ukuran lu" kata Herin semangat.

"Ya" jawab Hani.

Herin menjadi bingung, kenapa Hani tiba-tiba jadi bisu begini. Kan biasanya selalu ngoceh tentang EXO.

AHAHHAAA AKU MENEMUKAN IDE- herin

Herin memberhentikan tubuhnya, yang membuat badan Hani menubruk punggung Herin.

"Napa lu tiba-tiba berhenti" tanya Hani heran seraya mengusap kepalanya yang sakit.

Karna Herin tidak menjawab dan melihat ke arah samping. Karena penasaran apa yang dilihat oleh Herin, Hani memutar kepalanya kesamping.

Dan betapa takjubnya dia melihat cogan yang bergerombol didepan mata.

"Lihat" ujar Herin.

Tiba-tiba Herin mendorong tubuh Hani dengan kencang kedepan.

BRUKKK......

Herin tertawa dan langsung lari dari tempat.

Hani sadar bahwa sekarang wajahnya berada di dada pria yang ditubruknya tadi.

Aduh begimana ini. Akan ku balas kau HERINNN. Inilah karena berurusan dengan orang idiot seperti Herin- batin Hani.

Hani meringis. Lalu mengangkat kepalanya ke atas dan langsung bertemu dengan mata laki-laki yang ditubruknya.

Muka Hani memerah. Sekarang dia benar-benar malu. Laki-laki itu menjauhkan tubuh Hani darinya lalu menatap tajam Hani.

"Apa yang kau lakukan" bentak laki-laki itu. Kepala Hani semakin menunduk. Dia takut dengan laki-laki ini.

Untung pada saat itu koridor di depan kelas Hani sepi. Hanya ada dia dan segerombolan cogan, Herin sudah lari entah kemana.

"Kenapa dia" tanya laki-laki itu kepada teman-teman cogannya. Mereka hanya mengangkat bahu lalu melirik ke arah gadis yang menubruk temannya tadi.

"Ak....aku sangat meminta maaf. Tad....tadi aku tidak sengaja karena terburu-buru" akhirnya Hani berani bicara tapi dengan wajah masih ditundukkan.

Hani menghormat kepada sekumpulan cogan itu.

"Heyy, kami tidak memakanmu kok. Tidak usah terlalu takut, jangan menunduk nanti kau jadi bungkuk" kali ini bukan laki-laki yang ditabrak Hani yang bicara tetapi teman lelaki itu.

Hani menegakkan kepalanya.

"Aku minta maaf" ucap Hani lalu menghormat lagi.

Hani menyiapkan aba-abanya dalam hati. Satu....dua....tig....

Hani berlari kencang meninggalkan sekumpulan cogan itu dengan sekuat tenaga.

Pria yang ditubruk Hani hanya cengengesan.

"Hahaha...gadis yang lucu. Hyung- emang aku kelihatan menakutkan, sampai gadis itu gagap berbicara denganku" tanya pria itu.

"Tidak kok, mari jalan lagi sudah lama kita tidak berkumpul setelah kau pindah ke Cina. Untung kau sekarang bersekolah disini!"

tbc

Gue dpaat kata" puisi.x dari lagu PICK ME yg PRODUCE 101 itu loh!! Dan akhirnya gue bisa munculin pemeran baru👏👏

Jgn lupa kasih vote ya. Makasih buat kalian yg mau ngeluangin waktu buat baca FF ini.

Lopee huuu cemua^^

INCEST [ff Bangtan Bos ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang