Chapter 9

1.1K 74 2
                                    

Aku dan Jun makin deket aja. Tapi saudara cowok Jun juga ada. Minghao namanya. Agak nyebelin sih orangnya, tapi rame.

Bukan sama dlu aja mereka makin deket tapi sama bang Jungkok juga. Udah jadi kaya keluarga bahagia aja.

Bukti keakraban gue sama Jun adalah sekarang. Kita berdua lagi di toko sepatu habis tadi dari toko boneka. Jun beliin aku boneka, padahal baru kenal sehari doang.

Kecepatan akrabnya sih.

"Pilih aja sepatunya, aku beliin buat kamu" gitu kata Jun yang manis sekaligus baik hati ini.

Denger lampu hijau, dengan cepatlah aku milih-milih sepatu buat olahraga yang bagus.

Kalo kalian nanya kenapa tumben aku pakai 'aku-kamu an' itu karena ketularan Jun.

"Kak, sepatu ini bagus nggak"

Jun yang mau beli sepatu juga noleh ke arah aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jun yang mau beli sepatu juga noleh ke arah aku.

"Selama kamu yang makai tentu bagus" astaga, ambyar dedek bang.

"Ehe, bisa aja ngalus nya Jun"

Selesai milih sepatu yang dibeli. Jun bayar semua itu.

"Sekarang mau kemana lagi?" tanya Jun ketika kita sudah di dalam mobil.

"Pulang aja kak. Aku ada janjian sama temen" Jimin kemaren ngajak buat jajan keluar. Katanya dia dapat jackpot dari mamanya. Jadi mau nraktir.

Kita pulang deh karena urusan udah selesai.

××××......××××

"Hani!! Sini dulu deh" sesampai nya dirumah Hani sudah dapat teriakan dari Ten tetangganya yang sedang berada di atas pohon mangga.

"Apaan sih"

"Bantuin gue dong"

"Apa?"

"Turunin gue dari pohon ini dong. Gue nggak bisa turun"

Hani mendengus meliat Ten yang sudah kayak monyet di atas pohon.

"Ogah. Ngapain sih bisa naik tapi nggak bisa turun. Gue tinggal ya"

Hani udah mau minggat aja ketika Ten tiba-tiba jatuh dari atas pohon yang nggak tinggi-tinggi amat.

"MAMAAAAAAA!!"

Dengan setengah hati Hani bantu Ten yang nangis megang wajahnya. Karena yang nyium tanah waktu jatuh tadi muka Ten.

"Astaga Ten. Kok bisa mimisan sih" Hani nutupin hidung Ten pakai tangannya yang membuat Ten makin nangis kenceng.

"Diam napa sih. Lama-lama gue bacok juga lo nanti"

"MAMAAAAA!!"

Mama Ten yang denger teriakan Ten langsung nyamperin mereka yang lagi duduk di bawah pohon mangga tadi.

INCEST [ff Bangtan Bos ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang