Pagi Pagi Amanda di bangun kan oleh suara cempreng kakak nya, kakak nya membuat kesal diri nya bagaimana tidak dia teriak teriak sambil membawa se ember air yang di bawa oleh nya dari kamar mandi untuk mengguyur badan nya untuk nya kakak nya tak sekejam itu ember dan air itu hanya tak tik agar amanda bangun dari tidur nya.
"Ishh bikin kesel ajaa aku tuhh ngantuk tauu kakk lagian kan besok aku mulai sekolah nyaa "cerocos amanda yang sudah duduk di tempat tidur nya
"Disuruhhh bundaa turun jangan tidur aja dasar kebo "perintah veri yang sudah memakai seragam sma nya dengan rapih
"cantik cantikk ginii di bilang kebo ih lu mah kak harus di bawa ke dokter mata dehh wkwkwk "ledek amanda turun dari ranjang nya berlari keluar kamar nya
Veri hanya menggeleng gelengkan kepala atas prilaku adik nya yang bawel ini veri mengikuti amanda dari belakang.
"Bundaaaa masak apa? "teriak amanda yang menghirup aroma makanan dengan cepat dia berlari ke arah dapur
"jangan lari lari takutt jatuhh bundaa bikin sop buntut kesukaan kamuu "Ucap Karlina- bunda nya amanda dan veri
"Yeyy sop buntuutt "
"Bund aku berangkat dulu yaa "pamit veri yang sejak kapan sudah ada di samping amanda
"iyaa kamu udahh pamitt sama ayah? "tanya Karlina
"udahh bun aku pamit yaa "pamit veri sambil mencium punggung tangan ibu nya
"Dadah adik kuu yang bawelll jan kangenn yaa "ucap nya sambi mengacak rambut adik nya
"ishh palingan abang yang kangen manda yang cantik ini "
"iyaa terserahh byee"
veri pergi dari rumah nya dan pergi ke sekolah, bunda nya hanya menggeleng gelengkan kepala nya melihat tingkah laku kedua anak nya.
"Kamuu makan duluu tar abis ini kamuu persiapinn alat alat sekolah kamu buat besok"perintah bunda nya
"siap bun perintah di laksanakan "amanda sambil cengegesan
.
.
.Amanda mencari cari jaket yang di pinjam kan ibu ibu penjual martabak itu dia pusing mencari cari sejak pagi tetapi tidak ada padahal waktu malam masih ada di meja belajar.
Amanda turunn mencari Bi pipa Asisten rumah tangga yang sudah ada sejak 3 tahun lama nya sudah berkerja di rumah Amanda.
"Bibi liat jaket yang ada di kamar aku ga?"tanya Amanda saat bi pipa sedang melicin baju baju yang sudah di cuci
Bi pipa mengingat ngingat sambil mengetuk ngetuk jari telunjuk di dahi nya "Oh jaket yang udah bibi cuci "
"trus sekarang mana jaket nya ?"
"nih neng maaf yaa "Bi pipa memberikan jaket hitam kepada amanda
"iyaa bi gapapa kok Makasih yaaa "ujar amanda di balas anggukan bi pipa
Amanda mendengar suara mesin motor dari luar, pasti kakak nya dia berlari menuju kakak nyaa.
"Kak anterr akuu yuk balikin jaket ini"ujar amanda sambil menggoyang goyangkan lengan kakak nya yang hendak turun dari motor nya0
"Balikin kemana?"
"Ke tukang martabak sambil beli martabak nya juga "
"
Yaudah ayo naik "Amanda langsung menaiki motor ninja berwarna merah itu
Veri fokus membawa motor nya itu menuju jalan raya setelah selang beberapa menit ia memarkirkan motor nya pas di depan kedai martabak dan saat amanda turun dari motor nya ada seorang berhenti di sebelah motor veri dengan seragam yang masih lengkap di pakai nya lelaki itu membuka helm nya bertepatan dengam veri membuka helm nya.
"Revan?"Ujar veri terlihat kaget saat melihat lelaki di sebelah nya adalah teman dekat nya yang tidak lain adalah sahabat nya
Revan Mahardika
"Lo ngapain disini?"Tanya Veri
"Ke kedai "jawab Revan veri yang mendengar jawaban itu mengangguk tanda mengerti
"Kenalin adik gue "Ujar veri memperkenalkan Amanda
"Amanda "ucap amanda memperkenalkan diri sambil mengangkat tangan nya menggajak berjabatan tangan
"Revan" ucap revan membalas jabatan tangna amanda dan setelah beberapa detik mereka memutuskan berjabatan tangannya
"Yaudah yu kak "ujar amanda pada veri veri langsung mengangguk dan berjalan berbabarengan bersama revan
Amanda berjalan menuju ibu ibu yang sedang membersikan tempat pembuatan martabak "Bu saya mau ngembaliin ini"ujar amanda " makasih yaa bu "
"iyaa sama sama neng "ujar si ibu dengan tersenyum ramah
"oh iya bu saya mau pesen martabak nya"
"Mau berapa neng? "
"sebentar ya bu "ujar amanda membalikan badan nya "kak mau martabak nya ga?"tanya amanda pada veri dan di balas gelengan
Amanda langsung berbalik menghadap si ibu itu lagi "1aja bu hehe coklat keju" ibu itu mengangguk
"Biar aku aja bi "ucap revan memanaskan tempat pembuatan martabak itu
"engga den biar bibi ajaa aden kan baruu datengg "tolak ibu itu lembutt "Aden makan ajaa bibi bawain makanan buat aden dari rumah"
"entar aja bi bibi duduk ajaa biar aku ajaa gapapa kok"keukeuh revan si bibi hanya menggeleng karna prilaku revan yang seperti biasa si bibi pergi ke belakang untuk mengambil kardus martabak
"Coklat keju?"Tanya revan sambil memanaskan wajan martabak
"Lo tanya gue?"tanya manda bingung revan langsung menatap nya datar
"Kalo ngomong sama orang tuh sambil liat matanya "Ucap amanda
"Coklat keju?"Tanya revan Kali ini sambil menatap amanda amanda mengangguk tanda setuju
Revan langsung membuatkan pesanan amanda amanda terus memperhatikan revan yang membuat martabak kesukaan nya selang beberapa menit martabak yang di buat pun jadi.
Revan memotong martabak nya menjadi beberapa bagian sehingga bisa memasuki kotak martabak.
"jadi berapa harga nya? "tanya amanda sambil mengeluarkab Beberapa lebar uang
"Gratis"jawab revan membuat amanda melebarkan mata bingung
"kok gratis? "Tanya amanda binggung revan tak mengubris pertanyaan amanda "Makasih ya "ucap amanda tetapi revan pergi sebelum amanda menyelesaikan omongan nya
Amanda berbalik menatap kakak nya veri duduk sambil memainkan games di handphone nya dan di samping nya revan sejak kapan revan di situ?
"Njirrr van inii orang nyaa ga mau kalahhh sumpahh kesel guaa "cerocos veri sambil menatap handphone nya revan juga yang memainkan handphone nya melirik memasakan wajah datar nya
"Kak Kita pulang yuk "ajak amanda
"bentar bentar "ucap veri mengunci handphone nya langsung memasukan handphone nya kedalam sakunya "yuk "
"Van guee pulang yaa "pamit veri sambil tos seperti lelaki biasanya.
®®®®®®®®®®®®®
Jangan lupaaa vote dan coment yaaa
Di dededidisikan untuk
Revan &Amanda💑Makasih juga untuk queengallaxy ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Martabak Love story
Teen FictionPertemuan gadis cantik dengan seorang tukang martabak