Chapter 1 ( Bagian 1 )

270 17 5
                                    


Di kelas yang tersinari indahnya matahari jingga yang akan segera tenggelam di ufuk barat. Seorang siswa SMA sedang termenung di tempat duduknya sambil memandangi sebuah surat berwarna merah muda di tangannya, surat itu masih tertutup rapat sampai sekarang. Ia duduk di kursi yang berada di sudut kelas dekat dengan jendela yang mengarah keluar, terlihat dari jendela banyak siswa-siswi lainnya yang bergegas keluar gerbang sekolah untuk pulang.

Seorang siswa SMA yang sangat normal, kalau di lihat dari penampilan ataupun fisiknya. Pada pelajaran ataupun olahraga, nilainya selalu rata-rata dari murid yang lain. Tidak memiliki ambisi, kemauan, maupun juga bakat. Bisa di bilang, orang yang tidak berguna.

Ya, orang itu aku sendiri, Kamisaki Ryuto.

Sekarang ini, aku sedang ada masalah yang belum pernah ku hadapi seumur hidupku.

Aku sedang melihati sebuah surat di tangan ku ini. Surat itu berwarna merah muda dan terdapat tempelan berbentuk hati. Kalau di lihat–lihat lagi dari ciri-cirinya, tidak salah lagi, ini memang benar-benar surat cinta.

Saat terjadi hal seperti ini, apa yang akan kau lakukan sebagai laki-laki ?

Sudah pasti senang kan, tapi itu tidak akan berlaku untuk ku. Jika siswa lain yang mendapatkannya, pasti ia sudah melompat kegirangan karenanya. Maaf saja, tapi aku tidak sebodoh itu. Menurut pendapat ku, surat ini.

Sangat mencurigakan.

Ah, mungkin dia salah memasukkan suratnya ke loker ku. Tidak.. tidak .. bisa juga ini benar-benar buat ku. Dengan segera aku mengambil surat itu,dan memeriksa bagian depannya. Setelah memeriksanya lagi, ternyata di sudut surat ada tulisan. Di sana tertulis.

Tertuju Kamisaki Ryuto.

2 – B

Jika di lihat dari tujuannya, ini memang untuk ku. Aku memang berada di kelas 2 – B tahun ini. Dan yang ku perhatikan, tidak ada orang lain lagi yang bernama seperti itu di kelas ku selain diri ku ini. Berarti, teori ini bukan untuk ku itu salah.

Tetapi, entah kenapa aku masih merasa curiga dengan surat ini.

"Ah, aku tahu. Mungkin surat ini adalah jebakan dari laki-laki di kelas ku," kata ku dengan bangga.

Saat aku berkata begitu, tiba-tiba bayangan wajah seseorang yang mungkin melakukan ini muncul di benak ku.

"Oh, iya. Mungkin dia ?"

Dengan begitu, semua ini sudah jelas. Surat ini pasti dari orang itu.

"Dasar kau, membuat aku bingung saja. Tapi aku tidak akan terjebak, kau tahu. Ha... ha... ha...," ungkapku menuduh orang itu sambil tertawa terbahak-bahak setelahnya.

Aku tertawa tak henti-henti karena berhasil mengungkap misteri surat ini. Jika ini di lihat dari sudut pandang orang lain, ia pasti mengira aku ini hanya murid yang stress karena di putusin pacar. Tetapi tidak apalah, aku masih merasa senang dengan keberhasilan ku.

"Ehh..."

Ketika aku sedang senang-senangnya merayakannya. Aku menyadari suatu hal.

Tulisannya sangat berbeda dari dia. Dan yang paling pentingnya lagi, tulisan di surat ini terlalu rapih untuk seorang laki-laki, yang artinya surat ini benar-benar di buat oleh perempuan. Dengan begitu, teori ku lagi-lagi salah.

"Ah... kalau begitu, aku baca saja suratnya," aku berteriak bercampur amarah sambil membuka surat itu.

Tempelan di surat itu terlepas dan akhirnya terbuka. Di dalam surat itu terdapat selembar kertas yang berwarna merah muda juga. Lalu, aku mengambilnya dan membacanya.

What's Wrong With My School Life ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang