Chapter 1 ( Bagian 3 )

161 13 6
                                    


Setelah berpisah dengan Hato... , maksudku Hibari. Aku mulai melanjutkan perjalananku untuk pulang.

Di tengah perjalanan, aku menghentikan langkahku di depan sebuah gang yang gelap dan cukup luas.

Alasan kenapa aku ada di sana, tentu saja untuk pulang karena gang ini adalah jalan tercepat ke rumahku. Dan kenapa aku berhenti, memangnya untuk apa lagi aku berhenti kalau tidak ada hal yang buruk di sana.

Di dalam sana terdapat sekumpulan orang yang berdiam diri dan melirik-lirik ke arahku, dan jelas dari tatapannya saja aku sudah tahu kalau mereka memiliki maksud yang tidak baik.

Aku terus berdiri di sana sambil berpura-pura memainkan smartphone ku, agar terlihat tidak mencurigakan.

Saat ini aku hanya memiliki dua pilihan yaitu memilih berjalan memutar yang mungkin akan menghabiskan waktu sekitar 20 menitan untuk sampai ke rumah dan akhirnya waktu tidurku berkurang, atau memilih berjalan melewati gang itu dan mengambil resiko akan hal-hal yang mungkin benar-benar terjadi.

Apa yang harus ku pilih ? pikirku bingung dengan keadaan saat itu.

Di saat ku bingung dengan apa yang harus aku lakukan, tiba-tiba ada seorang siswa yang melewatiku dan berjalan lurus masuk ke gang itu tanpa menunjukkan rasa takut.

Jika dilihat dari penampilannya ia memiliki rambut hitam yang legam, berwajah sangar, tubuh yang besar juga tinggi, dan mempunyai otot yang kekar. Karena penampilannya itu, dia mungkin bisa diibaratkan seperti beruang grizzly yang dapat berjalan dengan kedua kakinya. Walaupun begitu ia memakai seragam sekolah pada umumnya dan terlebih lagi seragamnya sama denganku, jadi jelas bahwa kita berdua satu sekolah.

Mungkin aku lebih memilih pilihan ketiga batinku sambil memikirkan sebuah rencana di dalam otakku sambil menatapnya.

Sekelompok orang yang tadi menatapku kini mereka mengalihkan tatapannya pada si beruang grizzly itu. Mereka yang tadinya terus menatap dengan pandangan penuh intimidasi, sekarang hanya terdiam dari tempatnya.

Sudah sewajarnya mereka diam, memangnya siapa orang yang cukup gila untuk berburu beruang tanpa senjata.

Setelah beruang itu melewati mereka, aku akan bersiap-siap memulai rencanaku. Ketika kakinya keluar dari gang, rencanaku pun dimulai.

Sekarang batinku dan mulai berlari masuk ke dalam gang.

"Senpai, kenapa kau meninggalkanku ? Padahal aku sudah dari tadi menunggumu di sana" teriakku dengan sengaja memperbesar suaranya sambil berlari sekuat tenaga keluar dari gang itu.

Ketika sedang berlari, aku sedikit melirik ke arah mereka. Mereka tidak menghentikanku maupun mengejarku, mereka hanya terdiam seakan-akan tidak akan ada yang terjadi saat itu.

Sesudah berhasil keluar dari gang dengan selamat, Aku menengok ke belakang dan memastikan bahwa mereka tidak mengikutiku. Sesudahku periksa, akhirnya aku memutuskan untuk segera pergi dari sana dan bergegas pulang ke rumah.

***

Setelah menjalani hari yang panjang akhirnya aku sampai ke tujuanku, yaitu rumahku sendiri.

Rumahku, tidak. Mungkin lebih tepatnya adalah salah satu kontrakan pamanku yang saat ini aku tempati.

Kontrakan ini memang cukup luas, di dalam sini, sudah termasuk kamar mandi, kamar tidur dan ruang tamu, juga memiliki dapur sendiri. Jadi bagiku yang akan tinggal sendirian di sini seakan sangat luas.

Ku membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, dan kedua mataku menatap atap rumah sambil berpikir.

Hah... banyak sekali yang terjadi hari ini desahku sambil mengingat-ingatnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

What's Wrong With My School Life ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang