UAS! RIP My Mind

49 1 0
                                    

Waktu terus berlalu, tak terasa sudah sebulan lebih anak-anak kelas XII di SMAN 1 Palmatak menjalani kegiatan belajar di sore hari atau trobosan, suka duka pasti ada. Karna tak semua anak mengikuti trobosan dengan baik, banyak yang tak hadir dan ada juga yang hadir sekedar untuk absen saja tanpa mengerti apapun. Yah, trobosan juga dapat membantu nilai yang rendah jika mereka mengikuti trobosan dengan baik. Meskipun melelahkan sebagian dari mereka tetap senang karna bisa mengabdikan moment setiap sore itu dengan berfoto-foto.

***

Senin pagi. Upacara bendera dan deretan para siswa dibawah terik matahari. Sang merah putih berkibar diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Upacara memang seharusnya dilaksanakan dengan tertib. Namun inilah anak-anak sma sekarang, bukannya berdiri tegak malah beberapa dari mereka malah berdiri santai, membungkuk bahkan duduk. Selain itu ada juga yang berulah dengan berbicara di belakang dan yang paling ditunggu para murid laki-laki adalah saat mereka bisa mengangkat tubuh para murid perempuan. Yah, cuaca yang panas kadang membuat beberapa murid perempuan tak kuat dan akhirnya pingsan, hal ini juga kadang karna mereka belum sarapan. Namun juga ada yang pingsan dan berteriak karena kesurupan. Bahkan semua murid di SMAN 1 Palmatak pernah dikembalikan ke rumah masing-masing atau di suruh pulang karena belasan orang kesurupan sehingga setiap ruang kelas terdapat satu murid yang sedang tak sadarkan diri. Jadi tak ada ruang kelas untuk melaksanakan proses belajar mengajar, para murid yang di suruh pulang berlari mengambil tas di kelas dan pulang dengan sepeda motor mereka.

***

"Amanat pembina upacara Pasukan di istirahatkan", ucap protokol yang menjadi petugas upacara hari senin itu. Semua anak berdiri dengan posisi tangan dibelakang. Sebenarnya saat-saat ini adalah hal yang paling menyebalkan apalagi jika guru yang bertugas menjadi pembina upacara adalah guru yang suka berpidato dan berceramah. Maka mereka harus berjemur lebih lama lagi untuk mendengarkan amanat yang disampaikan pagi itu. Saat pembina menyampaikan amanatnya tak banyak yang memperhatikan, para murid malah sibuk berbincang atau menggoyangkan kaki mereka yang mulai terasa pegal. Ada juga yang asik mengobrol dengan teman di sebelah, didepan atau dibelakang mereka. Mereka akan diam dan pura-pura memperhatikan saat melihat ada guru yang mengawasi mereka. Setelah beberapa menit berlalu akhirnya pembina akan mengakhiri amanatnya. Namun sebelum itu pembina mengatakan hal yang membuat murid kelas X dan XI tersenyum bahagia bahkan bersorak sedangkan murid kelas XII terlihat murung. Amanat terakhir yang disampaikan adalah..

Pembina : dan yang terakhir yang akan saya sampaikan adalah mengenai anak-anak kelas 3. Minggu ini adalah minggu terakhir kalian mengikuti trobosan, jadi bapak harap kalian bisa memanfaatkan seminggu ini dengan baik. Tolong jangan ada yang bolos lagi dan tidak memperhatikan apa yang guru sampaikan. Selain itu dua atau tiga minggu lagi kita mungkin akan melaksanakan ujian akhir sekolah, jadi belajarlah yang rajin. Untuk anak kelas X dan XI kalian juga harus rajin belajar, karna disemester ini kalian akan sering sekali diliburkan karna kakak kelas kalian akan melaksanakan ujian. Jadi manfaatkan waktu libur kalian untuk belajar dan mengerjai tugas yang di berikan guru.

"mampus uas. Mau jawab apaan cobak", ucap salah satu murid
"anjirrr muter pikiran juga kagak bakal ada hasilnya ntar ", saut murid lainnya
"bodo ah gua nyontek ae", ucap yang lain lagi
"sks aja kita", kata yang lain lagi
"sistem kebut semalem, Boleh juga" yang lain ikut menimpali
"ah hancur dah otak sama pikiran nyari jawaban. Apalagi mtk", ucap murid paling belakang
"hitung kancing bro", saut salah satu anak dari barisan tengah

Mereka menjadi sibuk memikirkan cara agar bisa menjawab soal-soal ujian akhir sekolah nanti.

Upacara selesai.

***

Tak terasa waktu cepat berlalu. 3 hari lagi ujian akhir sekolah akan dilaksanakan. Anak kelas XII sibuk membicarakan persiapan mereka menghadapi ujian dan termasuk anak kelas XII IPA 1 yang juga sibuk membicarakan tentang ujian sudah di depan mata.
Rani : indah kamu ga takut ndah
Indah : takut kenapa?
Rani : takut nanti ga bisa jawab
Sikin : ran, kan indah juara kelas. Masa iya dia ga bisa jawab sih..
Bella : iya bener. Indah mah ga perlu belajar pasti tetep bisa jawab. Iya kan ndah..
Indah : kalian kok ngomong gitu sih. Aku juga kan harus tetep belajar biar bisa jawab soal ujiannya.
Bella : ya kali aja ndah tinggal mutar pikiran.
Indah : lah itumah bakal mati otak aku kebanyakan mikir. Yang ada ntar malah RIP my mind.
Sikin : pikiran kamu ga sedangkal kita ndah. Kita mah bingung kali..
Indah : nah kalo gitu ya belajar
Rani : udah hampir 12 tahun belajar mulu ndah..

UJIAN! RIP my mind ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang