W - 1

154 13 20
                                    

Pic : Deformis Urat

"Hihihihi...."

Kikikan itu terdengar di sepenjuru ruangan sempit nan gelap. Seorang gadis sedang mengaduk aduk sesuatu di kuali besar yang biasa digunakan penyihir untuk membuat ramuan.

"Seventar lagi kamu akan menerima akivat dari pervuatanmu selama ini kutu kupret."

Seusai berbicara sendiri, gadis yang memang tidak bisa berbicara huruf 'b' ini tertawa jahat. Bersamaan dengan ledakan dari ramuan yang ia buat.

Duar!!

Bushh....

"Huahahahahahhaha....... Uhuk uhuk ada aq*a?"

------------------------------------------------------------

Pada suatu waktu, ada seorang putri yang cantik jelita bernama Odore S Rudiculum. Sesuai dengan nama belakangnya ia berasal dari Kerajaan Rudiculum.

Putri cantik itu juga mempunyai seorang kakak laki – laki yang sangat baik kepadanya, namanya Pangeran Saliv W Rudiculum. Sampai – sampai menurut Putri Odore sendiri, kakaknya itu penderita sister complex saking protektifnya sang kakak.

Odore seorang putri yang sangat baik kepada siapa pun. Entah itu keluarga, teman, rakyat, maupun pelayannya sendiri. Maka dari itu ia memiliki teman yang bisa dibilang tidak sedikit. Gadis itu juga merupakan putri yang sangat pintar. Di Academy tempat ia belajar ia pasti menjadi juara satu disetiap mata pelajaran.

Semua orang menyukainya. Ia juga selalu diperebutkan oleh pangeran – pangeran dari kerajaan sekitarnya maupun yang jauh. Karena ialah dambaan istri yang baik.

Tentu saja sosok sempurna pasti ada yang membencinya. Dan memang ada seseorang yang sangat sangat membencinya karena sosok sempurna itu.

Dan sekarang beginilah keadaan sang Putri. Putri Odore memiliki bau badan yang sangat bau akibat kebiasaan buruknya yang suka makan jengkol dan pete. Ia juga memiliki tompel yang sangat... sangat.... sangat.... besar diketiaknya.

Beberapa ahli medis mencoba untuk menyembuhkannya namun hasilnya nihil. Raja dan Ratu terutama Pangeran dari Kerajaan Rudiculum hampir merasa putus asa akan kesembuhan putri dan adiknya itu.

Lalu terbesit sebuah ide, mereka memanggil seorang wizard untuk menyembuhkan penyakit Putri dari Kerajaan Rudiculum itu.

Setelah sekian lama ditunggu – tunggu wizard itu datang dengan menunggangi sapunya. Ia turun dari sapunya dengan melompat. Lalu ia segera menghampiri keluarga kerajaan dan segera membungkuk hormat.

Sebelum ia sempat berkata kata tangannya sudah ditarik terlebih dahulu oleh Pangeran Saliv untuk segera memeriksa adiknya. Sang wizard dibuat malu oleh sang pangeran, terlihat dari mukanya yang sedikit merona.

Setelah sampai didepan kamar sang putri, Pangeran Saliv mempersilahkan gadis wizard itu untuk masuk dan memeriksa keadaan adiknya itu.

Jujur semenjak tubuhnya menjadi bau dan ada tompel besar di ketiaknya, Putri Odore sama sekali tidak mau keluar dari kamar. Gadis wizard itu segera masuk ke kamar Putri Odore, namun sebelum masuk tangannya dicegat oleh Pangeran Saliv.

"Namamu siapa?"

"Deformis Urat." Jawab gadis wizard itu cepat lalu masuk kedalam kamar sang putri. Entah mengapa ia merasa deg degan ditanyai namanya oleh sang pangeran.

Setelah dapat mengendalikan dirinya sendiri ia segera menghampiri sang Putri yang duduk diatas ranjang sambil memandang kearah jendela. Entah apa yang sedang dipikirkan oleh sang Putri. Mungkin ia sedang meratapi nasibnya, pikir Def. Dalam jarak beberapa langkah saja ia sudah bisa mencium bau badan dari sang Putri.

Odore yang merasa ada seseorang mendekatinya memalingkan wajah dari jendela, dan melihat siapa yang mengunjunginya. Pasalnya teman – teman, bahkan keluarganya sendiri tidak ada yang berani mendekatinya, karena bau badan yang ia miliki.

Ia melihat seorang gadis wizard yang berjalan mendekatinya dengan wajah tersenyum ramah. Ia mengetahui kalau gadis itu adalah seorang wizard karena terlihat dari cara berpakaiannya yang memang khas dengan para wizard, tetapi terlihat modis dan manis.

"Hai!"

"Ada perlu apa kau kesini?"

"Saya kesini untuk memeriksa keadaan yang mulia sekaligus berusaha mengobati."

"Mengobati?! Cih... kau tidak akan bisa." Sindir sang Putri sinis.

"Biarkan saya memeriksa tubuh anda agar saya bisa tahu masalahnya."

"Bukannya kau sudah mengetahuinya."

"Bukan yang itu. Em... begini saja biarkan saya memeriksa anda dulu baru saya jelaskan."

"Terserah."

Sang putri segera bersiap untuk diperiksa. Begitupula dengan Def sang wizard ia juga bersiap siap memeriksa keadaan sang Putri. Tapi sebelum itu ia merapalkan sebuah mantra agar ia tidak terlalu mencium bau badan Odore yang memang seperti bangkai tikus itu.

"Bisa kita mulai sekarang?"

Def sang wizard mengangguk lalu segera memeriksa Sang Putri, Odore.

👸👸👸

Setelah memeriksa keadaan Putri Odore -tentu menggunakan sihir- dengan teliti akhirnya Def menyadari sesuatu yang ganjil. Setelah berpamitan kepada Putri Odore dan meminta izin menggunakan perpustakaan kerajaan kepada Pangeran Saliv, Def mulai menyelidiki tentang penyakit Putri Odore.

Setelah berjam jam menyelidiki akhirnya ia mengetahui kenapa tubuh Putri Odore bisa menjadi seperti itu.

Kutukan.

Sebuah kutukan yang dikirim oleh seorang wizard yang tidak kalah hebat dari dirinya, akan tetapi ia tidak tahu siapa.

Tapi menurutnya ini bukan ulah para wizard seperti dirinya, karena kebanyakan wizard tidak akan pernah mencari masalah kepada keluarga kerajaan karena nantinya akan sangat merepotkan.

Pasti ada dalang di balik semua ini.

Setelah menemukan beberapa cara untuk menyembuhkan sang putri, ia segera melaporkannya kepada anggota keluarga kerajaan.

Mendengar kabar gembira itu mereka semua senang tapi kesenangan mereka adalah awal kesedihan dari sang wizard Def.

Ini bukanlah kisah tentang dia. Inilah kisah tentang perjuanganku dalam mengubah takdir.
Walau tak kusadari.

~TBC~

The Wizard StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang