Un

49 9 8
                                    

"i'm not a princess also not an angel , there are a lil' bit story of my life."

Prologue

   Pagi yang cerah di sudut kota La-la land, "Vaniaaaa, bangunn!!" teriak seorang wanita yang sudah cukup berumur namun masih tetap terlihat cantik dan awet muda. 

Mungkin itu adalah teriakannya yang ke-5, jujur saja ia lelah terus berteriak di depan pintu kamar membangunkan anak gadisnya yang sekarang sudah tumbuh remaja itu, bisa-bisa tidak berguna semua jerih payah yang ia lakukan untuk tetap terlihat muda. Berteriak terus sama saja ia mengundang keriput.

   "Iya, ma. Vania udah bangun," gumam seorang gadis yang sedari tadi dipanggil oleh mamanya. Tentu saja ia belum bangun, jangankan bangun untuk membuka mata saja sangat sulit baginya. 

"Ini udah jam 6 lebih, kamu itu mau sekolah enggak sih?!" kemudian mamanya turun menuju ruang makan, sambil menghela nafas ia nggak habis pikir sama anak tunggalnya itu. Sudah prawan masih saja susah dibangunin. 

"Baru juga jam 6 lebihkan... HAH JAM 6 LEBIH?!!" dengan tergesa-gesa ia membuang selimutnya begitu saja dan lari ke kamar mandi. 

Tak butuh waktu lama ia keluar dari kamar mandi, langsung memakai seragam dan mengambil tas yang sudah terisi buku-buku mapel hari ini. Untung saja semalam ia sempat menjadwal. Ia turun ke bawah dengan seragam yang terpasang acak-acakan, maklumlah gerak cepat. -,-

 Vania sama Amanda, mamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

 Vania sama Amanda, mamanya.

   "Kamu ini, mandi sama nggak mandi sama aja. Masa iya ke sekolah rambutnya acak-acakan kayak gitu," celoteh mamanya saat melihat anak gadisnya turun dari kamar dengan keadaan layaknya gembel-_-. 

"Mama sih, banguninnya cuma sekali" Vania cemberut menanggapi ucapan mamanya. 

"Sekali kamu bilang?! Mama tu udah bangunin kamu berkali-kali. Sampai mau roboh ini rumah. Udah cepet kamu sarapan nanti keburu telat lagi, tidur udah kayak kebo." kesal Amanda. 

"Iya, Maa" jawab Vania memperlihatkan deretan giginya. Masa iya sih aku nggak denger teriakan mama yang kayak toa itu, oops! batin Vania sambil cekikikan. Ia hanya meminum susunya dan mengambil roti tawar yang sudah diolesi selai strawberry oleh mamanya. 

"Vania sarapan di mobil aja takut telat," menyalami tangan dan mencium kedua pipi mamanya.  "Byee maa" teriaknya sambil berlari keluar rumah lalu masuk kedalam mobil yang sudah ditunggu Pak Han, sopir pribadinya. Ia melirik jam tangannya, masih ada sisa 10menit sebelum pelajaran pertama dimulai.

   Oh iya kita kan belum kenalan. Kalo kata pepatah tak kenal maka sayang, nah biar kalian sayang sama aku kenalin nama aku Aerilyn Bellvania biasa dipanggil Vania, temen aku kata nama depanku terlalu sulit wkwk memang benar sih. Gatau juga mama sama papa dapet ide buat nama itu darimana. 

Girl's Side-Love story [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang