Part 4

1 0 0
                                    

Hari demi hari kita lewati dan jalani juga.  Tahun berganti dan kita pun telah menjadi kelas XII. Hubungan kita pun telah berjalan 1 tahun,tapi ada konflik yang membuat kita pisah untuk pas 1 tahun ini.

******
Wina menghampiriku dan berkata

"fan aku mau ngomong sama kamu, tapi aku minta maaf sebelum nya" ucap wina

"iya ngomong apa? " tanyaku

"ini tentang adli" ucap wina

"kenapa? " jawabku

"adli kemarin aku liat bonceng mevina,tapi aku juga ga liat jelas sih" ucap wina

"kapan?" tanyaku

"kemarin sore" jawab wina

"akhir akhir ini setelah anniv dia berubah dratis seperti jarang ngabarin, pasti bilang nya sibuk dengan belajar, kemarin sore juga chat aku cuman di read aja win" ucapku sambil nahan air mata

"iya aku gatau soal itu, cuman aku ngasih tau yang aku liat kemarin dengan kepala ku sendiri" jawab wina

"yaudah makasih yaa win" ucapku sambil nahan emosi

Aku pun pulang ke rumah dan berbaring di tempat tidur sambil menangis karena sakit hati aku saat mendengar pacarku membonceng teman dekatku.
Hp ku berbunyi dan ada line dari adli

Adli : sayang maafin aku
Tiffany : kenapa?
Adli : aku jarang ngabarin
Tiffany : oh iya
Adli : kamu marah ya?
Tiffany : engga, aku pengen ketemu sama kamu, sebentar aja, bisa ke rumah aku?
Adli : iya aku otw

Engga lama adli pun datang dan kita ngobrol di ruang tamu,kebetulan mamih dan papah belum pulang.

"dli kamu bosen sama aku? " tanyaku

"bosen apa? Engga biasa aja" jawab dia

"kamu suka sama mevina?" tanyaku

"apasih kamu ngomong nya kemana aja,nyuruh aku kesini mau nanya ini?" jawab dia sambil ber nada marah

"iyaa aku cuman minta kejelasan kamu aja tentang hub ini dan tentang kamu sama mevina" ucapku

"yaudah emang aku bosen sama kamu,iya emang iya aku suka mevina, sekarang aku mau kita udahan aja sampe sini, maafin aku karena aku gabisa memaksakan. Makasih selama satu tahun ini, aku pamit bye!" ucap dia sambil pergi meninggalkan ku.

Aku sekarang udah jelas apa yang dia mau, aku berusaha tegar walaupun hati ini sakit seperti di cincang, tapi aku harus berusaha tegar dan seakan baik baik saja.

******

Hari demi hari berlalu, aku mendengar adli berpacaran dengan mevina, hatiku sakit tapi aku berusaha tegar dan baik baik saja. Mevina seakan menjauh dari ku entah dia merasa salah atau apa, yang jelas aku tetap anggap dia temanku.
UN pun telah beres dan perpisahan pun di rayakan di sekolah. Aku bertemu mevina bareng dengan adli ke sekolah tapi aku berusaha tegar dan ikhlas walaupun aku belum bisa melupakan dia.
Kelulusan pun tiba dan aku daftar ke universitas yang ada di bandung.
Hari demi hari,bulan demi bulan,dan tahun demi tahun aku melupakan semuanya tapi selalu gagal. Ada titik dimana aku lupa semuanya namun selalu ada yang menggagalkan nya.

FORGET. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang