-mohon klik favorite ya teman teman semuaa ^^ dan aku sangat terbuka atas komentar dan saran yang kalian berikan.. soo jangan sungkan sungkan buat kasih komentar dan saran yang membangun-
Dewi fortuna ternyata masih berpihak kepadaku. Sesampainya aku di kampus, profesor Kim belum datang, itu berarti aku tidak terlambat. Aku menyelesaikan bimbinganku dengan profesor kim setelah ia datang. Sekitar 5 jam aku berkonsultasi dan kepalaku sekarang hampir pecah. Aku memutuskan untuk pergi ke kafe di sekitaran kampus hanya untuk memesan ice coffee untuk mendinginkan kembali kepalaku.
Aku duduk di sisi kafe yang berhadapan langsung dengan jalanan. Aku menyesap kopiku dengan khitmat sambil mengenang masa masa saat jiseok masih berkuliah. Dulu kami sering duduk berdua disini sambil minum kopi bersama, bercanda dan tertawa bersama. Banyak orang salah mengira bahwa kami berpacaran. Ah.. kuharap itu bukan hanya sekedar omongan orang. Senyumanku merekah membayangkan masa masa itu, namun mataku menerawang entah kemana. Sampai akhirnya seseorang gadis yang aku tidak ketahui datang darimana berada di depanku. Ia hanya tersenyum sambil menatapku. Ya, hanya itu yang ia lakukan tidak ada yang lain. Aku mengerjapkan mataku, senyumanku berganti dengan ekspresi kebingungan.
"siapa kau?" tanyaku malas. Aku sungguh malas berinteraksi dengan wanita wanita yang mengejarku.
"oh annyeong namaku hwang jihyun aku mahasiswa tahun pertama disini. Aku melihatmu tersenyum terus kepadaku dari kejauhan makanya aku menghampirimu. Hihi apa kau tertarik padaku?" cerocosnya panjang dengan cengiran yang tak pernah lelah bergantung di wajahnya.
"hah?" hanya itu yang bisa aku reaksikan. Apa katanya? Apa aku tidak salah dengar? Tersenyum terus kepadanya? Tunggu pasti ada yang salah disini. Aku harus meluruskannya.
"tunggu sebentar.. kau, siapa tadi nam.."
"hwang.ji.hyun. namaku hwang jihyun, sunbaenim" ia memotong cepat sebelum aku selesai bertanya. Wow refleks yang bagus.
"ya.. hwang jihyun-sshi. Tapi tadi aku tidak tersenyum kepadamu. Dan aku tidak tertarik padamu, bahkan aku tidak mengenalmu, bagaimana bisa aku tertarik padamu." Jelasku kepadanya, kini wajahnya berubah kebingungan.
"ah sunbaenim wae? Tapi tadi kau benar benar tersenyum tanpa henti kepadaku. Dan aku mengenalmu, kau kan shin wonho mahasiswa kelas akhir yang sedang sibuk dengan tugas akhir dan kau merasa jengah karena mendapatkan pembimbing profesor kim. Yakan?" wajahnya kembali tersenyum dengan percaya diri. Wow, sekarang apakah bisa terbukti siapa yang tertarik dengan siapa? Hah dasar gadis aneh.
"terserah kau saja, aku lelah aku mau pergi" aku berdiri dari singgasanaku hendak pergi secepatnya dari hadapan gadis ini.
"sunbae tunggu, boleh aku ikut bersamamu?" gadis itu mengikutiku dari belakang
"tidak." Jawabku sedingin mungkin.
"ah tapi sunbae mau kemana? Apa sunbae mau ke toko samgyeopsal milik orang tua sunbae?" ia bertanya terus menerus tapi aku tidak menjawabnya. Aku cukup terkejut mendengar dia sangat tau seluk beluk diriku. Apa dia ini penguntit? Aku sudah berada dipinggir jalan raya sekarang dan aku tidak tau lagi harus kemana karena memang sejujurnya aku tidak punya tujuan, hanya ingin gadis itu menjauh saja dariku. namun gadis itu masih saja mengikutiku, kesabaranku mulai habis sekarang.
"ya! Kenapa kamu mengikutiku terus?! Aku lelah dan aku ingin pulang. Kau jangan menambah bebanku lagi! Pergi sana!" kesalku terhadapnya. Ia hanya menunduk. Ohh keterlaluan, sekarang orang orang melihatku sebagai orang jahat. Tapi apa peduli ku? Yang penting gadis itu sudah tidak mengikutiku lagi.
Aku menyebrang ke arah halte bus dan aku terpikirkan tempat mana yang akan aku tuju. Kantor jiseok. Masih jam 5 sore, masih ada waktu 1 jam sebelum ia keluar kantor. Aku mendapatkan kembali senyumanku. Apa aku sudah gila? Ya mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is S(h)in
FanfictionCerita ini tidak murni datang dari otak aku, cerita ini terinspirasi dari drama drama dan segala hal berbau brother complex. So, tolong dimaafkan kalau beberapa bagian mungkin berasa tidak asing bagi kalian ya, karena terinpirasi bukan berarti mempl...