"nunaaa.. nunaaaa" bocah lelaki itu berlari menuju seseorang anak perempuan yang terlihat lebih tinggi darinya. Sementara si anak perempuan hanya menengok dan tersenyum tanpa menjawab panggilan bocah lelaki itu.
"lihat apa yang aku buat nun, jjajjan!!" bocah itu menunjukan mahkota bunga yang terbuat dari ranting-ranting lunak dihiasi berbagai macam bentuk dan warna bunga disekeliling mahkota itu.
Gadis kecil itu terlihat bahagia sampai ia menepuk nepukkan tangannya dengan senang tanpa bersuara. Bukan karena tidak ingin bersuara, namun suaranya tidak keluar semenjak kecelakaan yang menimpanya, ia juga kehilangan ingatannya. Hanya seperti potongan film film pendek yang berada otaknya.
Bocah lelaki itu memakaikan mahkota bunga buatannya sendiri ke kepala si gadis. "woah.. kau terlihat sangat cantik nuna" ia memuji kecantikan nunanya, yang dipuji hanya tersipu malu.
"wonho-ya, jiseok-a, kalian sedang apa? Ayo turun dari kamar dan kita makan bersama nak" teriak ibu dari lantai bawah. Bocah lelaki yang dipanggil dengan nama wonho itu menjadi tambah bersemangat, ia menggandeng tangan gadis kecil bernama jiseok itu untuk turun ke bawah bersama-sama sambil berlari.
"hati-hati jatuh nak" suara ibunya mengkhawatirkan kedua anaknya yang berlarian menuruni tangga.
"eomma lihat! Nuna sangat cantik kan? Aku membuatkan mahkota bunga untuk jiseok nuna" pamer bocah itu kepada ibunya tepat setelah ia sampai di dapur dimana ibunya berada. Sementara jiseok kecil hanya senyum menunjukan gigi ompongnya.
"waahh anak gadis eomma sangat cantik seperti putri" ucap ibu kepada anak gadisnya sambil mengusap kepalanya dengan sayang dan mencubit sedikit pipi gembilnya.
"eomma aku akan menikah dengan jiseok nuna" ucap wonho kecil secara tiba tiba sambil memegang tangan jiseok dengan kedua tangannya dan ditempelkan ke dadanya sendiri. Membuat ibu dan jiseok menatap kearah wonho dengan bingung dan terkejut. Untungnya beberapa saat kemudian ayah mereka datang.
"appa pulangg" ucap appanya setelah memasuki pintu dan langsung menuju dapur karena mendengar suara ramai di dapur.
"appa!!" ucap kedua anak-anak itu, ya tentu saja yang terdengar hanya suara milik wonho. Dengan sigap ayahnya menggendong dua anak itu, dan mencium pipi mereka lalu kembali menurunkan mereka berdua. Sang ayah berjalan mendekati istrinya dan mengecup pipi istrinya sekilas.
"appa aku akan menikah dengan jiseok nuna" ucap bocah itu lagi dengan suara cempreng khas anak kcil yang berhasil mengalihkan fokus ayahnya dari kue di meja dapur.
"aku.. akan menikah dengan jiseok nuna dan menjadi seperti appa dan eomma" ucapnya sekali lagi meyakinkan dengan sangat bahagia sampai mengajak jiseok ikutan menari-nari bahagia dengannya. Sementara ayah dan ibunya terdiam tidak tahu harus bereaksi seperti apa.
"nuna kau mau menikah denganku kan?" sekarang bocah itu bertanya kepada sang kakak. Dan sang kakak hanya mengangguk
"ne" secara mengejutkan suara jiseok kini terdengar lagi. Ia bisa bersuara lagi walaupun belum jelas. Wonho kecil hanya terdiam cukup lama untuk menyadari keajaiban ini.
"eomma apppa suara nuna sudah kembali!!" ucap wonho dengan riang gembira setelah menyadari keajaiban ini. "suara nuna kembali karena ingin menikah dengankuu" ucapnya lagi. Sementara orang tua mereka sama sama terkejut dan merasa bersyukur jiseok sudah bisa bersuara lagi, mereka pun memeluk anak anaknya dengan kasih sayang.. berharap suara jiseok kembali sempurna seperti dulu. Dan hidupnya semakin lebih baik bersama keluarga ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Is S(h)in
FanfictionCerita ini tidak murni datang dari otak aku, cerita ini terinspirasi dari drama drama dan segala hal berbau brother complex. So, tolong dimaafkan kalau beberapa bagian mungkin berasa tidak asing bagi kalian ya, karena terinpirasi bukan berarti mempl...