PART 3

30 8 3
                                    

Bersama berjalannya waktu kumulai melangkah untuk hidup yang lebih baik jauh dari bayangmu
***

DIRA POV
"Aarrrgghhh... akhirnya selesai juga laporanku, dan akhirnya diriku bisa tidur dengan nyenyak". Keluhku sembari membaringkan tubuh keatas ranjang yang seolah olah bagaikan surga.

Yap tinggal berapa bulan lagi aku akan mengahadapi sidang dan akan lulus sebagai sarjana S1, jadi hari hariku hanya diisi penelitian dan konsul sama dosen pembimbingku.
Hari ini sudah kuselesaikan semua laporan penelitian dan tinggal mengajukan untuk sidang semoga aja lancar.

"Ehm... bentar lagi lulus, harus cepet nyiapin lamaran kerjaan nih biar dapet kerjaan cepet semoga aja lancar aminn". Harapku dalam hati dan sembari memejamkan mata.

******
1 bulan kemudian

"Kok Dira gk keluar keluar ya kok lama banget, duh kenapa gue jadi yang adem panas gak jelas". Ucap Kinan sambil mondar mandir gak jelas.

30 menit kemudian

Dira berjalan gontai menemui  Kinan yang tengah mondar mandir gak jelas.

"Lo apaan sih Ki mondar mandir kayak setrikaan rusak". Kataku sambil memandangi Kinan.

"Ya Allah Dir gue adem panas gak jelas nunggu lo kelar sidang skripsi, gimana lo lulus dan bisa nyusul gue wisuda kan". Harap Kinan cemas.

"Elah lebay banget lo, tapi sayang kayaknya gue......". Ucap Dira menggantung.

"Yaudah gak papa lo gak usah sedih kalok emang lo gak bisa nyusul gue wisuda, gue akan support lo terus Dir". Ucap Kinan sedih.

"Wkwkwkwk, gue lulus Ki gue bisa nyusul lo wisuda bulan ini, gue seneng banget". Kata Dira senang.

"Lo resek Dir gue udah adem panas kayak gini, lo masih sempet becanda, minta dicium kebo emang lo". Kata kinan sebel sembari meninggalkan Dira yang tengah ketawa ngakak.

Saat Dira akan menyusul Kinan yang sudah berlari meninggalkan Dira karena sebel habis dikerjain Dira. Tiba tiba Dira melihat sosok yang selama ini dia rindukan, rindu yang sangat mendalam. Sosok itu tengah duduk termenung disebuah cafe dekat kampus Dira.

"Kenapa kamu kembali lagi, belum cukup kamu nyiksa aku dengan rindu selama tiga tahun ini". Batin Dira dalam hati dan segera menunduk karena air mata tak terbendung lagi, Dira memutuskan tak mengikuti langkah Kinan yang sudah masuk ke cafe.

"Apa kamu baik baik saja tanpa aku Lih". Ucap Dira lirih sembari menyeka air matanya.

****
Dikit dulu ya karena Authornya lagi sibuk jgn lupa vote and Command para pembaca yang budiman ♡♡♡♡♡

Enough Waiting For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang