One

48 5 0
                                    


. Vote dlu yaa~

.

" memangnya aku perduli" ujar seorang Yeoja yang baru saja mendudukan dirinya diatas sofa ruang tamu rumahnya.

Seorang namja tampak berjalan mendekat padanya.

Tangannya terulur untuk mengusap surai hitam milik yeoja itu.

Dan diciumnya singkat kepala yeoja itu sebelum akhirnya ia duduk tepat disamping yeoja itu.

Diliriknya sekilas yeoja yang tengah mengambek itu.

Tangan yeoja itu memeluk bantal sofa yang berada didekatnya.

Bibirnya pun sudah majukan sebagai penanda bahwa ia sedang kesal pada namja yang berada disampingnya.

Tangan namja tersebut terulur untuk mengusap surai hitam milik yeoja itu lagi.

Tapi, belum sempat tangan Namja itu sampai dirambut yeoja yang tengah mengambek itu.

Tangan namja itu segera ditepis oleh yeoja yang tengah berada disampingnya.

Namja itu pun hanya tertawa melihat sikap yang diberikan yeoja disampingnya.

"ga usah ketawa Oppa, ga ada yang lucu" ujar Yeoja itu.

"hahaha. Mianhe, Hee-yaa". Namja itu mendekatkan tubuhnya pada yeoja yang ia panggil Hee, Hwang DaHee

Tetapi, seketika namja itu menghentikan kegiatannya untuk mendekati DaHee.

Karena, tiba-tiba DaHee menatapnya tajam. Sehingga membuat nyali Namja tersebut menciut.

" JANGAN MENDEKATIKU JUN OPPA" teriak DaHee.

Namja yang bernama Jun tersebut tanpa sadar menutup telinganya.

Bagaimana tidak? Teriakan Dahee cukup membuat gendang telingannya terasa akan robek.

"Ndeeeee, Oppa jauh-jauh nih". Jun menjauhkan dirinya dari DaHee sehingga membuatnya tiba-tiba terjatuh dari Sofaa.

Tanpa ia sadari, DaHee tertawa puas melihat Jun mengaduh kesakitan.

"senang yaa liat Oppa jatuh" ujar Jun setelah ia berhasil berdiri dari jatuhnya dan didudukannya dirinya tepat disamping DaHee.

"hahaha. Mianhe Oppa. Lagi pula siapa suruh bikin aku kesal"

"aku yang buat kamu kesal? Aku? " tanya Jun sembari menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya.

DaHee mengangukan kepalanya dengan semangat.

"heeyy, memangnya apa yang ku perbuat?"

DaHee kembali mempoutkan bibirnya setelah mendengarkan pertanyaan yang terlontar dari mulut Jun.

Jun memandang DaHee yang tengah kembali mengambek itu.

Tangannya ia tuntun untuk merangkul tubuh DaHee.

DaHee pun tidak menolak rangkulan itu.

Tanpa sadar butiran air mata DaHee turun dengan derasnya.

"Oppa hiks ja-Jahatt hiks " DaHee memukul dada Jun dengan tangisan yang terus turun tanpa henti

Jun meruntuk dirinya sendiri karena membuat DaHee menangis.

Digantinya rangkulan pada tubuh DaHee itu menjadi pelukan.

"Op-pa hiks. Jahatt" lirih DaHee.

"Mianhe Hee-yaa" bisik Jun ditelinga DaHee.

Ia mengelus punggung DaHee untuk membuat tangisan DaHee meredah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My NeighBor, My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang