Part II

719 75 14
                                    

Kedua bola mata sky blue itu tidak berhenti mengamati sosok dengan turtleneck sweater hitam. Tangan pemuda itu begitu lihai dalam memasukan berbagai macam cairan dari tabung reaksi dan beragam organ ke dalam panci raksasa. Mencampurkan semua itu menjadi sebuah ramuan yang tidak diketahui efeknya pastinya oleh malaikat bersayap enam. Taehyung sebenarnya mengetahui efek dari beberapa bahan yang dimasukan, tapi ia tak yakin efek apa yang akan muncul jika semuanya dimasukan secara bersamaan.

Menghelakan nafas panjang, sungguh malaikat satu ini seperti buta akan arah kapan ia harus melaksanakan pemulangannya. Ini merupakan hari ke-2 bagi Taehyung di bumi dan meninggali rumah target dengan kurang ajarnya. Semakin dekat maka semakin mudah, itu adalah peoatah kepercayaan Taehyung. Sayang percobaannya memulangkan jiwa berdosa itu pada malam pertama gagal.

....

Tunggu itu berkesan gagal prespektif. Tapi intinya Tae gagal dan waktu ujiannya berkurang satu hari. Penyihir bernama Min Yoongi tersebut tidak tidur hingga jam tiga dini hari. Dia terlihat sibuk meracik berbagai macam ramuan, tak ada kegiatan lain. Dapat dilihat bahwa ia tak memiliki familliar yang biasanya dimiliki penyihir pada umumnya.

Familliar merupakan sumber dari 'mana' penyihir. Biasanya seorang fairy ada pula yang berbentuk hewan. Mereka dipertemukan saat masih sangat kecil, dan kemudian hidup saling bergantung satu sama lain selamanya. Jika tidak akur, ada kemungkinan penyihir tersebut akan kehilangan kekuatannya. Dan jika familliar mati, maka penyihir akan menyusulnya. Sedangkan jika penyihir mati, familliar dapat diwariskan pada penyihir lain.

Ada kasus dimana seorang penyihir memiliki familliar benda mati. Sangat langka, tapi dari yang Taehyung dengar hal seperti itu merupakan rare case. Terjadi karena kecintaannya pada sesuatu sehingga benda mati tersebut mendpatkan cinta dan memberikan timbal balik pada ownernya. Akan jadi yang yang menyulitkan jika Yoongi adalah penyihir tipe seperti itu, karena familliar dengan bentuk benda mati dapat diperbaiki maupun berpindah tempat atau bahkan lebih dari satu.
Andai benar adanya, Tae lebih memilih untuk tidak menghancurkan Familliarnya.

Semua gerakan Yoongi terhenti. Dia menaruh ramuan yang telah beres diracik pada rak yang berlabel. Mata Taehyung melihat Yoongi heran. Jam masih menunjukan pukul sebelas malam, masih terlalu dini untuk Yoongi berheti meracik tapi sekrang pemuda itu malah meninggalkan ruang workshopnya.

Langkah mungil itu membawanya pada ruang kecil di sudut. Tak banyak isi furnitur pada ruang tersebut, hanya sebuah piano dan jendela besar memasukan cahaya rembulan yang membelakanginya. Yoongi berjalan mendekati sang piano. Mengelusnya lembut secara perlahan sebelum membukanya. Tae menatapnya curiga, sungguh hal yang tidak masuk akal. Malaikat itu sendiri tidak mengetahui dikalau targetnya dapat bermain piano.

Dentingan piano mengalihkan perhatiannya. Alunan lembut mulai menyambutnya. Menyapanya dalam tarian singkat. Dalam ruang tanpa lampu sang rembulan, dengan cahayanya yang lembut mengundangnya dalam dansa erotis yang terselimuti rasa kesepian dan haus akan cinta. Keenam sayap Taehyung tak dapat menahan godaan, kaki jenjangnya mulai melangkah, melakukan tarian yang seirama. Balet.

Hilang bagai tenggelam dalam nirvana. Pendengaran malaikat bersayap enam tersebut hanya terfokus pada melody dari piano. Tanpa disadari, fokusnya pecah, misi utamanya hilang dari teriakan urgent sang otak. Mata hitam selarut malam hari tersebut menangkap sosoknya. Terlihat jelas seorang malaikat tengah menari bermaan dengan dirinya yang sedang memainkan instrumental kecintaannya.

"Malaikat," suara rendah nan pelan menangkap basah keberadaan malaikat bersayap enam, menariknya kembali dalam kenyatanya kedua bola mata hitam selarut langit malam.

tbc

Bulan ° MatahariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang