mendaki gunung tertinggi

81 2 3
                                    

kompromi 1 + 1 = 1

pernah belajar matematika , 1 + 1 =3 ? di kelas kita mendapatkan 1+1 hasilnya hanya dua, tapi sini nggak lagi , kamu bias dapetin bahwa 1+1 hasilnya satu atau tiga , bahkan lebih (mudah2an guru matematika loe nggak marah)

   seorang pengendara motor, yg ngbut bias bebas dari razia seseorang pulisi karena ada kertas bergambar ki hajar dewantara terselip di jari pengendara motor itu, nah, baru saja kamu menyaksikan 1+1 =1 si pengebut itu layak, mendapatkan surat tilang karena ngebut, namun karena polisi menerima fulus bergambar ki hajar dewantara , dia bebas dgn sukses. apa yg kamu lihat dari peristiwa itu. sebuah kompromi , ya, telah terjadi kompromi antara pengebut dan polisi, hasilnya masing2 mendapatkan 1 , pengebut mendapatkan kepuasan , mengebut dan polisi mendapatkan kegagahan,

kompromi kayak gitu adalah kompromi negative, dengan kompromi, seseorang mendapatkan keuntungan tinggal, nilai apa yg kita anut sekarang, milih si cuek dan si oknum atau si peduli dan si teladan?,

tentang 1+1=3 itu saya kutip dari sebuah buku bagus karya sean covey yg berjudul the 7 habits of highly efenctive teens, buku itu bagus buat kamu yg ingin meningatkan kualitas hidup dengan 7 kebiaasan remaja yg sangat efektif, mulai deh membiasakan diri baca kayak buku karya sean itu,,,

terus bagaimana sih kompromi ygpositif itu? saya punya pengalaman, ketika pengunguman kelulusan smu 1 subang, 

"ketika itu emua murid bergembira karna tidak ada yg tidak lulus dari smu 1 subang, walaupun pengunguman sudah pakai cara diposkan ke alamat masing2 dengan harapan tidak terjadi keributan, murid2 tetap tetap datang ke sekolah , semua sudah siap dengan seragam yg memang disiapkan, untuk ditanda tangan oleh teman2 , tidak sdikit yg bawa phylox untuk disemprotkan ke baju atau bahkan untuk mewarnai rambut , itu masih dalam batas toleransi sekolah tapi teman dari kelas 3 ipa 2 punya cara tersendiri dalam mengekspresikikan kegembiraanmereka , mereka gunakanphylox warna warni, untuk menuliskan nama2 mereka, di dinding kelas , dan itu terlanjur terdeteksi oleh wali kelas , jadilah mereka pesakitan, mereka dihukum tidak akan, diberi ijazah mereka kabut, tampilah ketua kelas menjadi duta kelas dan tiba2 memohon keringanan hukuman, akhirnya komromi mereka akan mendapatkan asal mereka membersihkan phylox di dinding kemudian mengecat ulang, jadilah mereka tukang cat  sampai sore, "

kompromi telah terjadi antara murid kelas 3 ipa 2 demgan pihak sekolah , itu kompromi yg positif , murid murid memperoleh nilai hidup tentang mengendalikan emosi, dan sekolah telah berhasil menanamkan nilai pengendalian emosi pada detik2 nya murid masuki masa kuliah dengan tantangan hebat, pada dasarnya kompromi untuk hal yg positif itu mudah saja kok yg penting , kamu mau mengkompromikan keinginan2 itu untuk tujuan yg lebih asyik lagi,

hai guys thanks udah baca ya,,, jangan lupa vote dan follow akun gue,,,

maaf banyak typo*

peaceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang