Part 10

370 44 18
                                    

Mika's POV

"Sama siapa?" ucap mama gue

"Sa.. Sama.. Emm.. Davin ma"

"Davin? Dari namanya dia itu cowok, bener kan!" bentak mama sampai membuat gue kaget

"Iya" jawab gue refleks

"Mika.. Mama ingetin kamu sekali lagi, kamu itu cewek.. Jadi, kamu itu gk boleh bergaul bebas sama lawan jenis kamu!" bentak mama sambil nunjuk-nunjuk "Dasar cewek brandalan"

Seketika gue ngerasa amarah gue memuncak, karena gue gk suka kalo ada yang bilang kalo gue itu cewek brandalan, siapapun mereka, gue gk akan maafin dia.

"Stop ma!" bentak gue "kenapa mama selalu giniin aku!"

Plakk

Satu tamparan lagi melayang di pipi gue

"Tampar terus ma.. Tampar!" tak terasa air mata gue menetes

"Mau jadi apa kamu? Berani ya kamu bantah mama! Sekali lagi kamu bantah mama, mama tampar kamu!"

Tanpa suara gue langsung lari ke kamar buat nenangin diri.

Brakk..

Gue membantingkan diri di kasur.

"Kenapa mama selalu giniin gue? Mama emang udah gk sayang sama gue"

Gue menjambak rambut dan menangis sejadi-jadinya. Entah ada setan apa yang menguasai gue saat ini, hingga akhirnya gue bernekad untuk kabur dari rumah.

"Kalo emang gue disini udah gk di butuhin, okeyy.. Gue akan pergi" ucap gue seraya bangkit dari kasur

Gue mengambil koper berwarna coklat milik gue dan langsung mengambil barang-barang dan juga pakaian.

Braakk..

Gue menuruni anak tangga, dan gue lihat di bawah tangga masih ada mama.

"Mau kemana kamu? Kabur dari rumah?" ucap mama sambil tersenyum sinis " silahkan saja" mama mengangkat kedua bahunya dan menunjuk pintu.

Tanpa membalas ucapanya, gue langsung jalan menuju pintu dan mencari taksi

"Taksi" teriak gue pada taksi yang berhenti di depan gerbang perumahan

"Bandara pak" ucap gue

Setelah menempuh waktu kira-kira 3 jam, gue pun sampai di bandara.

"Ini pak uangnya, kembaliannya ambil aja" ucap gue

Gue pun berjalan menuju loket

"Mba permisi, disini jadwal penerbangan ke surabaya jam berapa ya?" ucap gue

"Jadwal pernebangan setelah ini pukul 14:10 dengan pesawat lion air, ada yang bisa saya bantu?"

"Iya mba, saya pesan tiketnya satu"

Setelah mengurus semuanya, gue melihat jam tangan menunjukkan pukul 13:00. Masih tersisa 1 jam 10 menit untuk penerbangan.

Jujur saja ku tak mampu

Ponselku berbunyi, gue lihat dilayar hp ternyata kak Cumi menelfon. Gue putusin untuk tidak mengangkat telfonnya, gue matiin hp dan memasukkannya ke dalam koper.

"Bau banget badan gue" ucap gue sambil mencium badan "apa gue mandi dulu ya ke toilet?" sambung gue.

Gue pun menuju ke toilet untuk mandi.

Bruuk..

"Aduh" ucap gue saat ada orang yang nabrak gue. Tiba-tiba orang itu meluk gue.

"Maaf, bisa lepasin pelukannya?" ucap gue ketakutan

"Jangan pergi" ucapnya

Gue pun ngelihat orang yang meluk gue, ternyata dia itu Davin

"Loh" ucap gue kaget "kok lo bisa tau kalo gue ke sini?" tanya gue keheranan

"Ceritanya panjang, kamu jangan pergi" ucap Davin sambil ngelus rambut gue. Oh my god, sepertinya gue mau pingsan.

"Maaf, tapi gue harus pergi"

"Kenapa pergi?"

"Karena gue udah gk tahan sama mama"

"Lo harus kuat, lo kan cewek strong"

"Lo gk akan tau masalah hidup gue Vin" ucap gue sambil netesin air mata

"Sstt, please don't cry, i'm in here, okay?" ucap davin sambil ngusap air mata gue "kalo gitu gue ikut lo" ucapnya

"Ngapain lo ikut gue?"

"Ngapain ya?" Davin memainkan jari telunjuknya di bibir "hitung-hitung liburan lah" ucapnya

Gue dan Davin pun akhirnya saling ketawa kecil

"Ciah ketawa" ucap davin sambil nunjuk gue

"apaan sih lo, eh btw kalo lo mau ikut gue kenapa baju lo kek gini?"

"Masih mending gue kek gini, daripada lo? Belum mandi kan"

"Hehehehe.. Iya, gue belum mandi"

"Dasar yaaa" Davin mencubit pipi gue

"Eh.. Lo udah beli tiket?" tanya gue

"Udah, gue tadi antri di belakang lo, masa lo gk tau sih?"

"Seriusan? Kok gue gk tau yaa"

"Iya serius"

Mohon perhatian, kepada seluruh penumpang pesawat lion air yang akan menuju ke surabaya. Pesawat akan berangkat 20 menit lagi

"Eh.. Pesawatnya mau berangkat tuh" ucap gue

"Yaudah ayo"

Davin's POV

"Apa-apaan sih lo sa, gue udah bilang lo bukan pacar gue lagi, kita udah PUTUS!" bentak gue ke salsa

Gue menoleh ke kanan dan kiri mencari Unicorn, tetapi tidak ada.

Gue berlari menuju parkiran sepeda motor, dan langsung menuju rumah Unicorn untuk minta maaf atas kejadian barusan.

***rumah Unicorn***

Saat gue sampai di depan perumahan Unicorn, gue lihat dia membawa koper dan naik taksi.

"Mau kemana tuh bocah?" ucap gue

Gue pun membuntuti taksi itu, alhasil gue melihat taksi itu menuju ke arah Bandara.

"Mau kemana sih? Kok ke bandara?" ucap gue

Thx for read🔫

Haii.. Jangan lupa Voment ya..

Kalian bingung gk kalo aku bolak-balik pake Davin's POV sama Mika's POV? Comment ya..

No silent readers please..
Hargai author yang capek buat cerita😊

Oh iya.. Satu lagi

Kalian suka Teenfiction kan? Baca cerita temenku yuk judulnya Gara Gara Tod karyanya lailiya_putri seru loh ceritanya.. Dibaca yaa

Fans and selebgramTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang