"Jadi gimana?"
Jennie dan June sudah ada di rooftop yang berseberangan dengan tempat yang diyakini ada Kim Ji Won-nya.
"Apanya yang gimana," jawab June asal. Jennie melotot ke June, ia seperti akan memakan bulat-bulat kepala June yang kotak. Kayak adudu. Tuh si kota hijau di boboiboy, eh apaan sih-, lanjut.
"Lo tuh kenapa sih sama gue? Jutek banget," Jennie mengeluarkan teropongnya yang bisa melihat dalam radius 200 kilometer, melihat dalam kegelapan, kadang juga buat pentungin kepalanya si June. Berfaedah sekali tuh teropong. 17 kali faedah.
"Enggak apa-apa, banyak tanya banget lu."
Sudah abis sudah nyawa June satu, tinggal delapan. Barusan perutnya kena serangan kakilintarnya Jennie yang pake heels api membara. Jadi heelsnya itu bisa nyemburin api sekalian. Hadiah dari mantan pacarnya. Yoyo.
"ANJING."
Jennie makin melotot.
"Duh kesebut," cicit June takut kalau Jennie kembali menggila. "Kok lo sensi sih, datang bulan atau didatangi mulan, gue pilih didatangi mulan sih. Biar aduhai."
"Paan sih, gegara lo juga sok kegantengan." Jennie masih berkutat dengan teropongnya. Si Kim Ji Won yang lagi makan mie merah menyala alias samyang menggeleng-geleng kepedasan sambil menatap kamera. Oh buat vlog, Jennie manggut-manggut, mafhum dengan tingkah anak jaman sekarang.
"Gue emang dah takdir jadi orang ganteng, enggak suka?"
Oke ini percakapan enggak abis-abis, disitu mulu.
"Serah."
June kicep. Enggak mau melanjutkan yang udah sengaja diputusin. June tetap June ya yang takut banget ke-cool¬ an dia rusak. June mengeluarkan headphone yang kabelnya gede-gede. Ini tuh headphone buat dengerin omongannya si penjahat yang sedang mereka intai. Ya Kim Ji Won yang udah selese makan samyang dan berganti dengan colok-colokin giginya pake tusuk gigi. Panjang tusuk giginya sama kayak giginya, btw.
Omong-omong, sebelum pertengkaran mereka tadi memanas, June udah lebih dulu loncat-sana loncat sini, lari di atas atap sambil tangannya mengayun ayun di belakang kek Ninja. Say hai sama kucing yang ena-ena di atas atap, terus baru narokin alat sadap di kusen jendela ruangan Kim Ji Won yang kebuka. Tentunya June dah ahli sampai enggak kelihatan. Dah Pro.
"Eh eh, June liat deh ada yang masuk ruangannya Kim Ji Won," teriak Jennie histeris. Kayak mak-mak mau ngelahirin.
June mendelikkan matanya sok ganteng, terus narik paksa tuh teropong. "Buset dah, kakinya mak aduhai."
"Lo liat apanya?"
June menegakkan kepalanya menatap Jennie. "Gue baru tahu ada cewek punya kaki seindah itu."
Jennie menatap kesal June.
Kim Ji Won tampak berkomat-amit serius dengan cewek blonde di depannya. Kepalanya berputar 150 derajat, menatap ke arah June dan Jennie yang berada di atap seberang tempatnya. Kim Ji Won tersenyum miring.
Bersamaan dengan itu, June menghentikan intaiannya. Wajahnya pias, ia patah-patah menoleh ke Jennie. "Jen, tiarap!"
Jennie lalot, lantas ber ha ria. "Ha?"
"Tiarap bangsat!"
• • •
Yo kepo enggak sih, hehe.
YOU ARE READING
SPY
FanfictionSssstt... Mereka sedang mengintai para penjahat kelas kakap! Junhoe dan Jennie, mereka ditugaskan untuk mengintai salah satu penjahat paling ditakuti di kota. Dengan berbekal teropong, alat sadap, dan tentu saja baju anti peluru. Mereka beraksi...